26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Usai Hat-trick Kemenangan di GP Austria, Bagnaia Makin Hantui Quartararo

SPIELBERG, SUMUTPOS.CO – Ketakutan Fabio Quartararo yang menyebut Francesco Bagnaia lebih berbahaya dibanding Aleix Espargaro da makin nyata. Itu setelah pembalap pabrikan Ducati tersebut meraih kemenangan ketiganya berturut-turut dari GP Austria.

Bagnaia menjadi kampiun di sirkuit Red Bull Ring tadi malam. Dia unggul 0,492 detik dari Quartararo yang finis di posisi runner up. Hasil itu sekaligus membuat pembalap pabrikan Yamaha tersebut nyempil di antara dua rider pabrikan Ducati di atas podium GP Austria.

Pasalnya, posisi ketiga juga dimiliki rekan setim Bagnaia, yakni Jack Miller. Lebih dari itu, Ducati juga menunjukkan dominasinya. Setelah menempatkan empat pembalap start di posisi terdepan, mereka juga menempatkan empat pembalap Ducati menguasai posisi finis lima besar.

Kontan, hanya Quartararo pembalap penunggang motor non Ducati yang mampu merangsek finis di posisi lima besar. Pembalap Mooney VR46 Ducati, Luca Marini, finis keempat. Sementara Johann Zarco dari Pramac Ducati finis kelima.

“Aku membuat terlalu banyak kesalahan di paruh pertama musim ini. Jadi, sekarang saatnya melakukan semuanya dengan lebih smart,” ucap Bagnaia usai balapan dilansir Reuters. “Kecepatan motorku cukup untuk menjaga jarak aman di dua lap terakhir. Aku berusaha tetap sabar,” tambah pembalap asal Italia tersebut.

Di dua balapan sebelum GP Austria, pembalap 25 tahun itu juga menapakkan kakinya di podium tertinggi. Itu terjadi di GP Belanda (26/6) dan GP Inggris (7/8). Total, Bagnaia kini sudah mengumpulkan lima kemenangan musim ini. Dua lainnya dia rengkuh pada GP Spanyol dan GP Italia.

Jumlah itu membuatnya dia menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak musim ini. Melebihi Quartararo dan Enea Bastianini (Gresini Ducati) yang masing-masing sudah mencuri tiga podium pertama. “Aku juga sangat puas dengan timku. Mereka melakukan pekerjaan dengan luar biasa,” tambah Pecco, panggilan akrab Bagnaia.

Tiga kemenangan berturut-turut yang dibukukan Bagnaia ini sekaligus membuatnya menjadi pembalap Ducati pertama yang sanggup meraih hat-trick kemenangan sejak 2008. Kali terakhir pembalap Ducati yang bisa melakukan itu adalah Casey Stoner.

Kini, Bagnaia memang masih berada di peringkat ketiga klasemen pembalap. Namun, jarak poinnya dengan Quartararo yang memimpin klasemen sudah makin dekat. Yakni terpaut 44 poin. Sebelum menang tiga kali berturut-turut, Bagnaia masih terpaut 91 angka dari El Diablo, julukan Quartararo.

Pembalap Aprilia Aleix Espargaro masih berada di peringkat dua klasemen pembalap. Tambahan 10 poin dari finis di posisi keenam kemarin membuat Espargaro masih terpaut 32 angka dari Quartararo. Jarak Espargaro dan Bagnaia saat ini tinggal 12 poin. (irr/bas/jpg)

SPIELBERG, SUMUTPOS.CO – Ketakutan Fabio Quartararo yang menyebut Francesco Bagnaia lebih berbahaya dibanding Aleix Espargaro da makin nyata. Itu setelah pembalap pabrikan Ducati tersebut meraih kemenangan ketiganya berturut-turut dari GP Austria.

Bagnaia menjadi kampiun di sirkuit Red Bull Ring tadi malam. Dia unggul 0,492 detik dari Quartararo yang finis di posisi runner up. Hasil itu sekaligus membuat pembalap pabrikan Yamaha tersebut nyempil di antara dua rider pabrikan Ducati di atas podium GP Austria.

Pasalnya, posisi ketiga juga dimiliki rekan setim Bagnaia, yakni Jack Miller. Lebih dari itu, Ducati juga menunjukkan dominasinya. Setelah menempatkan empat pembalap start di posisi terdepan, mereka juga menempatkan empat pembalap Ducati menguasai posisi finis lima besar.

Kontan, hanya Quartararo pembalap penunggang motor non Ducati yang mampu merangsek finis di posisi lima besar. Pembalap Mooney VR46 Ducati, Luca Marini, finis keempat. Sementara Johann Zarco dari Pramac Ducati finis kelima.

“Aku membuat terlalu banyak kesalahan di paruh pertama musim ini. Jadi, sekarang saatnya melakukan semuanya dengan lebih smart,” ucap Bagnaia usai balapan dilansir Reuters. “Kecepatan motorku cukup untuk menjaga jarak aman di dua lap terakhir. Aku berusaha tetap sabar,” tambah pembalap asal Italia tersebut.

Di dua balapan sebelum GP Austria, pembalap 25 tahun itu juga menapakkan kakinya di podium tertinggi. Itu terjadi di GP Belanda (26/6) dan GP Inggris (7/8). Total, Bagnaia kini sudah mengumpulkan lima kemenangan musim ini. Dua lainnya dia rengkuh pada GP Spanyol dan GP Italia.

Jumlah itu membuatnya dia menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak musim ini. Melebihi Quartararo dan Enea Bastianini (Gresini Ducati) yang masing-masing sudah mencuri tiga podium pertama. “Aku juga sangat puas dengan timku. Mereka melakukan pekerjaan dengan luar biasa,” tambah Pecco, panggilan akrab Bagnaia.

Tiga kemenangan berturut-turut yang dibukukan Bagnaia ini sekaligus membuatnya menjadi pembalap Ducati pertama yang sanggup meraih hat-trick kemenangan sejak 2008. Kali terakhir pembalap Ducati yang bisa melakukan itu adalah Casey Stoner.

Kini, Bagnaia memang masih berada di peringkat ketiga klasemen pembalap. Namun, jarak poinnya dengan Quartararo yang memimpin klasemen sudah makin dekat. Yakni terpaut 44 poin. Sebelum menang tiga kali berturut-turut, Bagnaia masih terpaut 91 angka dari El Diablo, julukan Quartararo.

Pembalap Aprilia Aleix Espargaro masih berada di peringkat dua klasemen pembalap. Tambahan 10 poin dari finis di posisi keenam kemarin membuat Espargaro masih terpaut 32 angka dari Quartararo. Jarak Espargaro dan Bagnaia saat ini tinggal 12 poin. (irr/bas/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/