MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kontingen Medan Kota berhasil tampil sebagai juara umum cabang olahraga (cabor) wushu pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XIII/2023 yang berakhir Selasa (21/08/2023) malam, di Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI), Jalan Wushu, Medan.
Pada pertandingan hari terakhir, kontingen Medan Kota menambah 2 medali emas, tiga perak, dan satu perunggu, sehingga menjadi pengumpul medali terbanyak Porkot XIII dengan meraih enam medali emas, dua perak, dan empat perunggu.
Urutan kedua ditempati kontingen Medan Polonia dengan dua medali emas, satu perak. Kontingen Medan Johor menempati urutan ketiga setelah meraih dua medali emas, satu perunggu. Kontingen Medan Barat berada di urutan keempat dengan satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Tambahan dua medali emas kontingen Medan Kota dipersembahkan Rayden Cendanius yang memenangi nomor daoshu/jianshu C pa pi. Rayden Cendanius memenangi nomor ini setelah mengumpulkan nilai 8,33, sedangkan medali perak direbut Prince Kenneth Wilson dari Medan Perjuangan dengan nilai 8,21, dan medali perunggu dimenangkan Ryanne Shivens dari Medan Johor dengan nilai 8,18.
Medali emas kontingen Medan Kota lainnya direbut Lazuardi Jana Viro yang turun pada nomor yongchunguan, dengan nilai 8,75. Medali perak nomor ini direbut Jovan Oven Candra dari Medan Timur, dengan nilai 8,75, dan medali perunggu dimenangkan Alexandra Dwi Putri dari Medan Maimun dengan nilai 8,55.
Ketua Umum KONI Medan Drs Eddy H Sibarani MSi ketika menutup Porkot XIII cabor wushu mengatakan, Porkot tahun ini diselenggarakan untuk mencari atlet lapisan kedua, di mana atlet lapisan pertama sedang dipersiapkan ke PON XXI di Sumut Aceh Tahun 2024. Dan KONI Medan merasa bangga para atlet wushu yang bertanding pada Porkot XIII, karena kendati nota benenya atlet lapis kedua, kemampuan teknik mereka sudah mengimbangi atlet lapisan pertama.
“Saya sangat bangga terhadap penampilan para atlet wushu pada Porkot tahun ini. Karena kualitas teknik mereka tidak kalah dengan atlet lapisan pertama. Tinggal bagaimana kejelian pelatih memoles mereka sehingga menjadi atlet lapisan pertama,” ujar Eddy.
Kepada para peraih medali emas Eddy berpesan, jangan langsung puas meraih prestasi terbaik di ajang Porwil. “Hari ini kalian juara di tingkat Porkot, namun empat tahun medatang harus juara pada even berskala nasional maupun internasional. Peluang itu cukup terbuka jika kalian disiplin dalam berlatih,” kata Eddy.
Eddy berharap, adanya kesinambungan pembinaan pada cabang olahraga wushu, dan atlet-atlet Medan tetap menjadi tulang punggung kontingen Sumut dalam berbagai even. “Dari padepokan YKWI binaan master Supandi Kusuma ini selalu muncul atlet-atlet berprestasi internasional. Dan saya yakin di antara kalian nanti akan lahir juara-juara baru,” katanya.
Ketua Pengcab Wushu WI Medan, Harianto melalui Sekum M Akbar usai pertandingan mengatakan, pihaknya merasa bangga kekuatan wushu di Kota Medan sekarang ini menyebar di beberapa kecamatan. “Kontingan Medan Kota memang berhasil mempertahankan predikat sebagai juara umum, tetapi posisi juara umum II dan III mengalami pergeseran secara signifikan. Hal ini membuktikan bahwa kecamatan-kecamatan lain lebih serius mempersiapkan atlet-atlet wushu,” katanya. (dek)