25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Lokal Belum Pasti Tak Berkualitas

bulutangkis1JAKARTA – Beberapa klub dalam negeri yang terjun di Djarum Badminton Superliga 2014 ini berani mengesampingkan pemain luar negeri. Meski ada subsidi 1500 USD dari penyelenggara, klub lokal cenderung mempercayai kemampuan pemain Indonesia.

Di sektor putra tiga klub Indonesia nir pemain asing. Yakni Djarum Kudus, Gunadarma Bandung, dan Hi-Qua Wima Surabaya. Sedang di sektor putri ada Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, dan USM Semarang.

Nah, kemarin (22/1) manajer tim Djarum Kudus Fung Permadi menuturkan pilihan pemain dalam negeri adalah mengembalikan semangat pembibitan. Meski sebenarnya secara finansial, klub sanggup saja mendatangkan pemain asal luar negeri.

“Kalau ditanya target, kita mengincar juara. Dengan pemain lokal belum pasti tak bisa juara. Performa pemain kita juga sedang menanjak. Jadi, harus pede dengan skuad asli binaan kami,” tutur Fung.

Di kelompok putra Djarum Kudus, Dionysius Hayom Rumbaka menjadi sosok pemain yang sedang on fire. JIka Januari tahun lalu Hayom rangking 27, kini pemain asal Kulonprogo Jogja itu menapak di posisi 19 dunia.

Memang secara prestasi Hayom belumlah stabil. Setelah menjadi runner up di grand prix gold Indonesia Open, Hayom gagal mendapat emas di SEA Games XXVII Myanmar lalu.

Untuk sektor ganda, Fung melihat ada banyak pilihan. M.Ahsan bisa saja dipasangkan dengan Berry Angriawan atau Fran Kurniawan. Sebagai ganda kedua ada mantan penggawa pelatnas M.Ulinnuha dengan Y.Rendy Sugiarto.

Di sisi lain, USM Semarang yang baru pertama kali ikut Djarum Badminton Superliga 2014 enggan sesumbar. Berhadapan dengan banyak pemain kaliber dunia, klub yang terbentuk tahun 2012 itu sadar diri.

“Kita ingin memberikan kesempatan kepada para pemain kita berkesempatan bertemu pemain top dunia. Kalau kalah menang memang itulah yang terjadi di lapangan. Tapi saya percaya kita bisa memberikan perlawanan. Minimal kejutan,” kata penanggung jawab USM Semarang Andy Kridasusila.

Bermaterikan pemain gabungan Jaya Raya Suryanaga Surabaya dan Djarum Kudus, Andy berharap timnya mengejutkna. Beberapa nama seperti Tieke Ariedaningrum (Suryanaga), Uswatun Khasanah (Djarum), Ketut Mahadewi (Suryanaga), dan Komala Dewi (Djarum). (dra)

 

bulutangkis1JAKARTA – Beberapa klub dalam negeri yang terjun di Djarum Badminton Superliga 2014 ini berani mengesampingkan pemain luar negeri. Meski ada subsidi 1500 USD dari penyelenggara, klub lokal cenderung mempercayai kemampuan pemain Indonesia.

Di sektor putra tiga klub Indonesia nir pemain asing. Yakni Djarum Kudus, Gunadarma Bandung, dan Hi-Qua Wima Surabaya. Sedang di sektor putri ada Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, dan USM Semarang.

Nah, kemarin (22/1) manajer tim Djarum Kudus Fung Permadi menuturkan pilihan pemain dalam negeri adalah mengembalikan semangat pembibitan. Meski sebenarnya secara finansial, klub sanggup saja mendatangkan pemain asal luar negeri.

“Kalau ditanya target, kita mengincar juara. Dengan pemain lokal belum pasti tak bisa juara. Performa pemain kita juga sedang menanjak. Jadi, harus pede dengan skuad asli binaan kami,” tutur Fung.

Di kelompok putra Djarum Kudus, Dionysius Hayom Rumbaka menjadi sosok pemain yang sedang on fire. JIka Januari tahun lalu Hayom rangking 27, kini pemain asal Kulonprogo Jogja itu menapak di posisi 19 dunia.

Memang secara prestasi Hayom belumlah stabil. Setelah menjadi runner up di grand prix gold Indonesia Open, Hayom gagal mendapat emas di SEA Games XXVII Myanmar lalu.

Untuk sektor ganda, Fung melihat ada banyak pilihan. M.Ahsan bisa saja dipasangkan dengan Berry Angriawan atau Fran Kurniawan. Sebagai ganda kedua ada mantan penggawa pelatnas M.Ulinnuha dengan Y.Rendy Sugiarto.

Di sisi lain, USM Semarang yang baru pertama kali ikut Djarum Badminton Superliga 2014 enggan sesumbar. Berhadapan dengan banyak pemain kaliber dunia, klub yang terbentuk tahun 2012 itu sadar diri.

“Kita ingin memberikan kesempatan kepada para pemain kita berkesempatan bertemu pemain top dunia. Kalau kalah menang memang itulah yang terjadi di lapangan. Tapi saya percaya kita bisa memberikan perlawanan. Minimal kejutan,” kata penanggung jawab USM Semarang Andy Kridasusila.

Bermaterikan pemain gabungan Jaya Raya Suryanaga Surabaya dan Djarum Kudus, Andy berharap timnya mengejutkna. Beberapa nama seperti Tieke Ariedaningrum (Suryanaga), Uswatun Khasanah (Djarum), Ketut Mahadewi (Suryanaga), dan Komala Dewi (Djarum). (dra)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/