MANILA-Legenda hidup tinju Filipina, Manny Pacquiao, mengaku tidak ingin lebih lama lagi bertinju karena tidak sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Manny Pacquiao, seorang penganut agama Katolik yang taat, mengaku selalu menganggap dirinya sebagai seorang yang lemah. “Saya selalu merasa, jika saya mati, saya sangat percaya jiwa saya akan berakhir di neraka,” kata Pacquiao.
Ia juga percaya olahraga tinju yang kini ditekuninya tidak sesuai dengan kehidupan beragamanya. “Tinju atau menyakiti orang lain tidak baik bagi saya. Jadi, saya berpikir untuk segera mundur dari dunia tinju,” kata Pacquiao, Senin (20/2).
Pacquiao mengaku, kehidupan religiositasnya membuat pandangannya soal makna kehidupan banyak berubah. Apalagi ia mendapat dukungan dari istrinya, Jinkee, yang memaksa Pacquiao untuk setiap hari membaca Injil, kitab suci agama Kristen Katolik. “Kita perlu membaca Injil karena ini merupakan penuntun hidup setiap hari. Dengan itulah kita bisa memasuki kerajaan Tuhan,” bilangnya.
Untuk itulah, Pacquiao kemudian meninggalkan semua hal yang bertentangan dengan keyakinannya. Ia menjual sahamnya di kasino, berhenti minum alkohol, dan membuang kebiasaan yang secara tradisonal dijalani bangsa Filipina, yaitu menyabung ayam.
Namun, Pacquiao yang telah berusia 33 tahun tidak memberi kepastian kapan ia akan mengundurkan diri. Pacquiao akan menghadapi Timothy Bradley dalam perebutan gelar juara kelas welter WBO pada 9 Juni mendatang di Las Vegas. (net/jpnn)