30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Inilah 13 Kesalahan Moyes

David_MoyesBANYAK yang menilai bahwa pemecetan David Moyes dari Manchester United adalah menurunnya performa tim. Padahal, selain itu, ada 13 kesalahan yang dilakukan oleh Moyes yang menyebabkan dia harus ditendang keluar dari Old Trafford. (dik)

 

1. Aksi Main Pecat

Saat di zaman Sir Alex Ferguson, Manchester United memiliki beberapa staf yang bertanggung jawab langsung dalam pelatihan pemain. Mereka adalah Mike Phelan dan Rene Meulensteen. Tapi, mereka lantas dipecat oleh Moyes yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam program latihan.

2. Gagal di Bursa Musim Panas

Moyes gagal memperkuat tim di bursa transfer musim panas. Klub-klub seharusnya membeli pemain saat mereka berada di puncak. Roberto Mancini melakukan kesalahan dengan tak melakukan ini setelah sukses membawa Manchester City menjuarai Liga Primer pada 2012, dan Moyes mengulangi kesalahan Mancini musim panas lalu. Ini memungkinkan rival-rival MU mencuri start di awal musim.

3. Strategi Keliru Soal Fellaini

Moyes membuang uang sebesar Rp 518,63 Miliar untuk membeli Fellaini. Kesalahannya, bukannya langsung memboyong Fellaini sebelum klausul pelepasannya berakhir, Moyes malah menunggu sampai batas terakhir di bursa transfer untuk memboyongnya ke Old Trafford. Ini memberi kesan bila Moyes dalam kepanikan untuk mendatangkan gelandang asal Belgia yang bersinar bersama Everton itu. Parahnya lagi, Moyes terkesan tidak tahu harus memainkan Feillani, ini menjadi lelucon dan mewakili semua keterpurukan MU di era Moyes.

4. Menunda Regenerasi

Seharusnya banyak pemain veteran di MU yang sudah harus dilego di awal musim. Namun, Moyes gagal melakukannya. Terlepas dari sukses MU menjuarai Liga Primer Inggris musim lalu, para pemain seperti Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Ryan Giggs, dan Michael Carrick harus digantikan. Proses ini seharusnya dimulai musim panas lalu untuk memudahkan proses transisi.

5. Terjebak Mimpi Yang Tak Mungkin

Moyes memiliki ambisi kuat untuk mendatangkan bintang sepak bola dunia seperti Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Padahal, itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dia dapatkan lantaran Real juga sangat membutuhkan tenaga dua bintang tersebut. Tapi, Moyes tetap ngotot dan membiarkan MU menjadi bahan gunjingan setelah tawaran mereka ditolak mentah-mentah oleh Bale dan Ronaldo. Tentu, ini membuat reputasi klub terjun bebas.

6. Terlalu Banyak Intervensi

Moyes tidak terbiasa mendelegasikan tugas di tempat latihan. Berbeda dengan Ferguson, yang menjauhi kegiatan melatih sehari-hari, dan baru tampil saat pertandingan. Moyes malah sebaliknya dengan melibatkan diri dalam semua aktivitas tim. Konsekuensinya, Moyes tak bisa memberi pengaruh apa pun saat pertandingan karena para pemain telah terbiasa mendapatkan arahan dari dia saat latihan.

7. Kehilangan Legitimasi

Tak ada pelatih yang sukses tanpa dukungan masif dari semua pemain. Dan Moyes adalah salah satunya, lantaran tak pernah bisa merebut hati para pemain senior MU. Salah satu penyebab terbesarnya adalah mereka semua mengeluhkan konsep latihan dari Moyes. Ryan Giggs bahkan telah berulang kali melontarkan kritik di ruang ganti meski pihak MU selalu membantah isu ini.

8. Terlalu Cepat Melakukan Evolusi

Moyes ingin memberikan sesuatu yang baru saat pertama kali mendarat di Old Trafford. Dia pun melakukan serangkaian perubahan, salah satunya dengan mengubah gaya menyerang dan mentalitas MU.

Filosofi Setan Merah -julukan MU-di bawah asuhan Ferguson adalah menyerang lawan. Ferguson tak terlalu mengkhawatirkan cara mengatasi kekuatan lawan karena dia yakin pasukannya lebih baik.

Moyes tak melanjutkan ini dan MU minim kepercayaan diri serta keyakinan di bawah asuhannya. MU di bawah asuhan Moyes terkesan puas dengan hanya berusaha menahan gempuran lawan. Pendekatannya pun terlalu tradisional. Salah satu buktinya adalah permainan negatif MU di kandang saat melawan Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions musim ini.

9. Serangkaian Hasil Buruk di Kandang

Selama berada di bawah Ferguson, Old Trafford adalah salah satu stadion  yang sangat angker di Premier League. Banyak tim yang keder lebih dulu sebelum bertandang ke sana. Namun, kesan angker itu mulai terkikis saat MU dikendalikan oleh Moyes. Begitu tim-tim lawan melihat betapa mudahnya tim sekelas West Bromwich Albion mengalahkan MU di Old Trafford, mereka tak lagi takut terhadap Setan Merah.

Semua tim mulai yakin bahwa mereka juga memiliki peluang untuk melakukan hal yang sama jika mereka menyerang MU. Sialnya, MU tak tahu cara merespons situasi ini dan bukan kebetulan jika mereka punya catatan tandang yang lebih baik musim ini karena di kandang lawan mereka tak mendapat tekanan untuk menyerang.

10. Membuang Banyak Uang Untuk Datangkan Mata

Moyes terlalu royal untuk membelanjakan uang MU untuk pemain-pemain yang sejatinya kualitas merka di bawah rata-rata. Salah satunya dia lakukan dengan menggelontorkan dana besar hanya untuk mendapat tanda tangan seorang Juan Mata. Moyes harus mengeluarkan dana sebesar Rp 710,72 Miliar dan menjadi rekor transfer termahal hanya untuk seorang pemain yang menjadi cadangan di Chelsea itu. Padahal, saat ini mereka sudah memiliki salah satu pemain nomor 10 terbaik di Liga Primer dalam sosok Wayne Rooney.

11.  Minim Visi Dalam Sepakbola

Moyes minim visi dan filosofi sepakbola. Lihatlah pelatih Everton, Roberto Martinez, dan pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, saat mereka beraksi. Akan terlihat betapa mereka memiliki visi yang jelas mengenai bagaimana mereka ingin tim asuhan mereka bermain. Kini, hingga memasuki akhir April, tak seorang pun yang bisa melihat apa yang direncanakan Moyes untuk MU. Moyes hanya mencampuradukkan segalanya dengan harapan bisa membuahkan suatu hasil.

12. Gagal Menjadi Teladan

Melihat setiap kali penampilan MU, sangat jelas terlihat bahwa Moyes tak bisa menginspirasi para pemainnya. Kemenangan mereka atas Arsenal di Old Trafford merupakan satu-satunya catatan sukses melawan tim-tim Enam Besar. Bukan hanya itu. permainan MU terlihat tidak sistematis dalam sebagian dari pertandingan melawan tim-tim papan atas ini, terutama melawan Manchester City di kandang dan tandang, melawan Liverpool di kandang, dan menghadapi Everton saat tandang.

13. Tidak Mampu Mengambil Sisi Positif

Moyes juga gagal menginspirasi para penggemar MU. Roberto Martinez mampu memunculkan sisi positif, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, dan itu mengangkat keyakinan publik. Sebaliknya, Moyes terlihat mengecewakan, seperti yang diakuinya seusai kekalahan MU oleh City.*

David_MoyesBANYAK yang menilai bahwa pemecetan David Moyes dari Manchester United adalah menurunnya performa tim. Padahal, selain itu, ada 13 kesalahan yang dilakukan oleh Moyes yang menyebabkan dia harus ditendang keluar dari Old Trafford. (dik)

 

1. Aksi Main Pecat

Saat di zaman Sir Alex Ferguson, Manchester United memiliki beberapa staf yang bertanggung jawab langsung dalam pelatihan pemain. Mereka adalah Mike Phelan dan Rene Meulensteen. Tapi, mereka lantas dipecat oleh Moyes yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam program latihan.

2. Gagal di Bursa Musim Panas

Moyes gagal memperkuat tim di bursa transfer musim panas. Klub-klub seharusnya membeli pemain saat mereka berada di puncak. Roberto Mancini melakukan kesalahan dengan tak melakukan ini setelah sukses membawa Manchester City menjuarai Liga Primer pada 2012, dan Moyes mengulangi kesalahan Mancini musim panas lalu. Ini memungkinkan rival-rival MU mencuri start di awal musim.

3. Strategi Keliru Soal Fellaini

Moyes membuang uang sebesar Rp 518,63 Miliar untuk membeli Fellaini. Kesalahannya, bukannya langsung memboyong Fellaini sebelum klausul pelepasannya berakhir, Moyes malah menunggu sampai batas terakhir di bursa transfer untuk memboyongnya ke Old Trafford. Ini memberi kesan bila Moyes dalam kepanikan untuk mendatangkan gelandang asal Belgia yang bersinar bersama Everton itu. Parahnya lagi, Moyes terkesan tidak tahu harus memainkan Feillani, ini menjadi lelucon dan mewakili semua keterpurukan MU di era Moyes.

4. Menunda Regenerasi

Seharusnya banyak pemain veteran di MU yang sudah harus dilego di awal musim. Namun, Moyes gagal melakukannya. Terlepas dari sukses MU menjuarai Liga Primer Inggris musim lalu, para pemain seperti Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Ryan Giggs, dan Michael Carrick harus digantikan. Proses ini seharusnya dimulai musim panas lalu untuk memudahkan proses transisi.

5. Terjebak Mimpi Yang Tak Mungkin

Moyes memiliki ambisi kuat untuk mendatangkan bintang sepak bola dunia seperti Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Padahal, itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dia dapatkan lantaran Real juga sangat membutuhkan tenaga dua bintang tersebut. Tapi, Moyes tetap ngotot dan membiarkan MU menjadi bahan gunjingan setelah tawaran mereka ditolak mentah-mentah oleh Bale dan Ronaldo. Tentu, ini membuat reputasi klub terjun bebas.

6. Terlalu Banyak Intervensi

Moyes tidak terbiasa mendelegasikan tugas di tempat latihan. Berbeda dengan Ferguson, yang menjauhi kegiatan melatih sehari-hari, dan baru tampil saat pertandingan. Moyes malah sebaliknya dengan melibatkan diri dalam semua aktivitas tim. Konsekuensinya, Moyes tak bisa memberi pengaruh apa pun saat pertandingan karena para pemain telah terbiasa mendapatkan arahan dari dia saat latihan.

7. Kehilangan Legitimasi

Tak ada pelatih yang sukses tanpa dukungan masif dari semua pemain. Dan Moyes adalah salah satunya, lantaran tak pernah bisa merebut hati para pemain senior MU. Salah satu penyebab terbesarnya adalah mereka semua mengeluhkan konsep latihan dari Moyes. Ryan Giggs bahkan telah berulang kali melontarkan kritik di ruang ganti meski pihak MU selalu membantah isu ini.

8. Terlalu Cepat Melakukan Evolusi

Moyes ingin memberikan sesuatu yang baru saat pertama kali mendarat di Old Trafford. Dia pun melakukan serangkaian perubahan, salah satunya dengan mengubah gaya menyerang dan mentalitas MU.

Filosofi Setan Merah -julukan MU-di bawah asuhan Ferguson adalah menyerang lawan. Ferguson tak terlalu mengkhawatirkan cara mengatasi kekuatan lawan karena dia yakin pasukannya lebih baik.

Moyes tak melanjutkan ini dan MU minim kepercayaan diri serta keyakinan di bawah asuhannya. MU di bawah asuhan Moyes terkesan puas dengan hanya berusaha menahan gempuran lawan. Pendekatannya pun terlalu tradisional. Salah satu buktinya adalah permainan negatif MU di kandang saat melawan Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions musim ini.

9. Serangkaian Hasil Buruk di Kandang

Selama berada di bawah Ferguson, Old Trafford adalah salah satu stadion  yang sangat angker di Premier League. Banyak tim yang keder lebih dulu sebelum bertandang ke sana. Namun, kesan angker itu mulai terkikis saat MU dikendalikan oleh Moyes. Begitu tim-tim lawan melihat betapa mudahnya tim sekelas West Bromwich Albion mengalahkan MU di Old Trafford, mereka tak lagi takut terhadap Setan Merah.

Semua tim mulai yakin bahwa mereka juga memiliki peluang untuk melakukan hal yang sama jika mereka menyerang MU. Sialnya, MU tak tahu cara merespons situasi ini dan bukan kebetulan jika mereka punya catatan tandang yang lebih baik musim ini karena di kandang lawan mereka tak mendapat tekanan untuk menyerang.

10. Membuang Banyak Uang Untuk Datangkan Mata

Moyes terlalu royal untuk membelanjakan uang MU untuk pemain-pemain yang sejatinya kualitas merka di bawah rata-rata. Salah satunya dia lakukan dengan menggelontorkan dana besar hanya untuk mendapat tanda tangan seorang Juan Mata. Moyes harus mengeluarkan dana sebesar Rp 710,72 Miliar dan menjadi rekor transfer termahal hanya untuk seorang pemain yang menjadi cadangan di Chelsea itu. Padahal, saat ini mereka sudah memiliki salah satu pemain nomor 10 terbaik di Liga Primer dalam sosok Wayne Rooney.

11.  Minim Visi Dalam Sepakbola

Moyes minim visi dan filosofi sepakbola. Lihatlah pelatih Everton, Roberto Martinez, dan pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, saat mereka beraksi. Akan terlihat betapa mereka memiliki visi yang jelas mengenai bagaimana mereka ingin tim asuhan mereka bermain. Kini, hingga memasuki akhir April, tak seorang pun yang bisa melihat apa yang direncanakan Moyes untuk MU. Moyes hanya mencampuradukkan segalanya dengan harapan bisa membuahkan suatu hasil.

12. Gagal Menjadi Teladan

Melihat setiap kali penampilan MU, sangat jelas terlihat bahwa Moyes tak bisa menginspirasi para pemainnya. Kemenangan mereka atas Arsenal di Old Trafford merupakan satu-satunya catatan sukses melawan tim-tim Enam Besar. Bukan hanya itu. permainan MU terlihat tidak sistematis dalam sebagian dari pertandingan melawan tim-tim papan atas ini, terutama melawan Manchester City di kandang dan tandang, melawan Liverpool di kandang, dan menghadapi Everton saat tandang.

13. Tidak Mampu Mengambil Sisi Positif

Moyes juga gagal menginspirasi para penggemar MU. Roberto Martinez mampu memunculkan sisi positif, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, dan itu mengangkat keyakinan publik. Sebaliknya, Moyes terlihat mengecewakan, seperti yang diakuinya seusai kekalahan MU oleh City.*

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/