MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kontingen Sumatera Utara berhasil meloloskan satu atletnya dalam babak final kelas G cabang olahraga silat pada Pekan Olahraha Pelajar Nasional (Popnas) 2019. Pesilat Dea Puspita melaju ke final setelah berhasil menang telak atas lawannya Fincy Dimalaya dari Sulawesi Utara dengan skor 5-0 di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Sabtu (23/11).
Sedangkan di babak final, siswa Pesantren Nurul Hakim ini akan melawan pesilat asal Jawa Barat, Rahmawati Minggu (24/11).
Dea Puspita mengaku senang karena bisa lolos ke babak final. Namun dirinya belum mau berpuas diri terlebih dulu, mengingat masih akan melakoni babak final melawan pesilat asal Jawa Barat.
“Saya sudah siap di final untuk bertanding, meski memang lawan saya cukup kuat. Tentu sebagai atlet saya ingin buat bangga Sumut di kancah nasional,” tegasnya.
Pelatih silat Sumut Bambang Wido Wasano MA mengatakan sejauh ini pesilatnya dalam kondisi baik, meski memang sedikit ada lebam di kaki usai melakoni babak semifinal. Untuk mental juga diyakini Dea sudah siap untuk bertanding.
“Dea memang salah satu pesilat yang ditargetkan emas, makanya saya juga berharap banyak sama dia. Namun tetap, sejak awal saya instruksikan agar dia jangan merasa terbebani, sehingga membuatnya bertanding tidak lepas,” terang Bambang.
Dirinya menegaskan jika dari pengalaman yang ada, pesilat-pesilat asal Jawa Barat tidak mudah dikalahkan. Namun di final ini dirinya optimis Dea akan dapat hasil maksimal.
Pada Sabtu (23/11) Sumut berhasil menambah dua perunggu. Medali tersebut masing-masing didapat dari cabor panahan dengan nomor beregu putra dan pencak silat dari kelas E atas nama Yudi Namawan. Tambahan ink membuat Sumut mengoleksi 7 emas, 3 perak, dan 11 perunggu dengan menempati posisi ke-10. (dek)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kontingen Sumatera Utara berhasil meloloskan satu atletnya dalam babak final kelas G cabang olahraga silat pada Pekan Olahraha Pelajar Nasional (Popnas) 2019. Pesilat Dea Puspita melaju ke final setelah berhasil menang telak atas lawannya Fincy Dimalaya dari Sulawesi Utara dengan skor 5-0 di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Sabtu (23/11).
Sedangkan di babak final, siswa Pesantren Nurul Hakim ini akan melawan pesilat asal Jawa Barat, Rahmawati Minggu (24/11).
Dea Puspita mengaku senang karena bisa lolos ke babak final. Namun dirinya belum mau berpuas diri terlebih dulu, mengingat masih akan melakoni babak final melawan pesilat asal Jawa Barat.
“Saya sudah siap di final untuk bertanding, meski memang lawan saya cukup kuat. Tentu sebagai atlet saya ingin buat bangga Sumut di kancah nasional,” tegasnya.
Pelatih silat Sumut Bambang Wido Wasano MA mengatakan sejauh ini pesilatnya dalam kondisi baik, meski memang sedikit ada lebam di kaki usai melakoni babak semifinal. Untuk mental juga diyakini Dea sudah siap untuk bertanding.
“Dea memang salah satu pesilat yang ditargetkan emas, makanya saya juga berharap banyak sama dia. Namun tetap, sejak awal saya instruksikan agar dia jangan merasa terbebani, sehingga membuatnya bertanding tidak lepas,” terang Bambang.
Dirinya menegaskan jika dari pengalaman yang ada, pesilat-pesilat asal Jawa Barat tidak mudah dikalahkan. Namun di final ini dirinya optimis Dea akan dapat hasil maksimal.
Pada Sabtu (23/11) Sumut berhasil menambah dua perunggu. Medali tersebut masing-masing didapat dari cabor panahan dengan nomor beregu putra dan pencak silat dari kelas E atas nama Yudi Namawan. Tambahan ink membuat Sumut mengoleksi 7 emas, 3 perak, dan 11 perunggu dengan menempati posisi ke-10. (dek)