24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Sukses Setelah Meninggalkan Tinju

MEDAN-Bersyukurlah Herba Sibuea yang mengambil keputusan tepat dengan meninggalkan tinju dan beralih ke cabor wushu pada tahun 2003 lalu. Setidaknya keputusan itu kini berbuah medali emas saat dirinya berlaga di ajang pecan olahraga nasional (PON) XVIII, Riau.

Memang, jika melihat rekam jejak pemuda kelahiran 26 Januari 1985 ini di awal karirnya menggeluti wushu, sesungguhnya sukses hanya tinggal menunggu waktu.

Betapa tidak, beberapa bulan setelah meninggalkan tinju, Herba langsung meraih medali emas pada Kejuaran Daerah Sanshou (sekarang Sanda) di kelas 52 Kg.

Pun demikian, saat pertama berlaga pada PON VIII lalu, masih banyak yang meragukan kemampuan putra dari A Sibuea untuk meraih medali emas. “Semua prestasi ini berkat doa dan dukungan kedua orang tua saya. Jadi, bonus yang saya dapat akan saya pergunakan untuk membeli rumah. Mudah-mudahan saja uangnya cukup untuk itu,” bilang Herba.

“Memang, sampai saat ini kami masih mengontrak. Ya… bagaimana lagi, orang tua saya hanya pebambal ban. Mudah-mudahan itu bisa membuat mereka senang,” tambahnya lagi.

Selanjutnya Herba menceritakan kisah hidupnya semasa kecil yang sangat pahit. Untuk membantu perekonomian keluarganya, Herba tak sungkan menjadi tukang parkir. Di kerasnya pergaulan di jalanan, tak jarang Herba harus berkelahi.

Namun, pelan tapi pasti, jalan hidup Herba mulai berubah pascadirinya berangkat dari Tanjungbalai menuju Medan. “Saat itu yang ada di benak saya adalah menjadi petinju. Karenanya, setiba saya di Medan saya segera bergabung dengan sasana tinju FKPPI yang dilatih Sudarmadi.

Tak lama menggeluti tinju, Herba beralih ke cabor wushu. Di cabor barunya ini Herba mulai merajut prestasi. Sejauh ini dirinya telah lima kali menjadi juara di Kejurda wushu, serta menempati peringkat ketiga Kejurnas wushu tahun 2007 lalu. “Medali emas PON XVIII merupakan puncak penampilan saya. Tapi saya belum puas. Saya ingin meraih lebih banyak prestasi lagi. Saya berharap itu bisa mengubah kehidupan saya ,” harap Herba.

Terkait pengalamannya sebagai atlet, Herba menuturkan bahwa yang paling menyenangkan adalah ketika berguru ke negeri Cina tepatnya di kota Hainan. “Di sana kami menimba ilmu dari Lause Liu Cen. Dia adalah juara dunia enam kali berturut,” urai Herba.

“Ke depan saya ingin berlaga di Sea Games 2013 di Myanmar. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk negeri ini,” bilang Herba. (mag-1)

MEDAN-Bersyukurlah Herba Sibuea yang mengambil keputusan tepat dengan meninggalkan tinju dan beralih ke cabor wushu pada tahun 2003 lalu. Setidaknya keputusan itu kini berbuah medali emas saat dirinya berlaga di ajang pecan olahraga nasional (PON) XVIII, Riau.

Memang, jika melihat rekam jejak pemuda kelahiran 26 Januari 1985 ini di awal karirnya menggeluti wushu, sesungguhnya sukses hanya tinggal menunggu waktu.

Betapa tidak, beberapa bulan setelah meninggalkan tinju, Herba langsung meraih medali emas pada Kejuaran Daerah Sanshou (sekarang Sanda) di kelas 52 Kg.

Pun demikian, saat pertama berlaga pada PON VIII lalu, masih banyak yang meragukan kemampuan putra dari A Sibuea untuk meraih medali emas. “Semua prestasi ini berkat doa dan dukungan kedua orang tua saya. Jadi, bonus yang saya dapat akan saya pergunakan untuk membeli rumah. Mudah-mudahan saja uangnya cukup untuk itu,” bilang Herba.

“Memang, sampai saat ini kami masih mengontrak. Ya… bagaimana lagi, orang tua saya hanya pebambal ban. Mudah-mudahan itu bisa membuat mereka senang,” tambahnya lagi.

Selanjutnya Herba menceritakan kisah hidupnya semasa kecil yang sangat pahit. Untuk membantu perekonomian keluarganya, Herba tak sungkan menjadi tukang parkir. Di kerasnya pergaulan di jalanan, tak jarang Herba harus berkelahi.

Namun, pelan tapi pasti, jalan hidup Herba mulai berubah pascadirinya berangkat dari Tanjungbalai menuju Medan. “Saat itu yang ada di benak saya adalah menjadi petinju. Karenanya, setiba saya di Medan saya segera bergabung dengan sasana tinju FKPPI yang dilatih Sudarmadi.

Tak lama menggeluti tinju, Herba beralih ke cabor wushu. Di cabor barunya ini Herba mulai merajut prestasi. Sejauh ini dirinya telah lima kali menjadi juara di Kejurda wushu, serta menempati peringkat ketiga Kejurnas wushu tahun 2007 lalu. “Medali emas PON XVIII merupakan puncak penampilan saya. Tapi saya belum puas. Saya ingin meraih lebih banyak prestasi lagi. Saya berharap itu bisa mengubah kehidupan saya ,” harap Herba.

Terkait pengalamannya sebagai atlet, Herba menuturkan bahwa yang paling menyenangkan adalah ketika berguru ke negeri Cina tepatnya di kota Hainan. “Di sana kami menimba ilmu dari Lause Liu Cen. Dia adalah juara dunia enam kali berturut,” urai Herba.

“Ke depan saya ingin berlaga di Sea Games 2013 di Myanmar. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk negeri ini,” bilang Herba. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/