PARIS, SUMUTPOS.CO – Didier Deschamps menantang anak asuhnya untuk langsung menunjukkan performa hebat pasca kegagalan di final Piala Dunia 2022 Kekalahan mereka dari Argentina menurutnya adalah masa lalu.
Tantangan atau challenges itu dilontarkan Deschamps menjelang duel Prancis kontra Belanda di Grup B Kualifikasi Euro 2024. Menurut Deschamps, ini adalah babak baru dan mereka harus memulai perjalanan dengan bagus.
“Final ada di belakang kami, itu milik masa lalu, saya hanya berkonsentrasi pada tahap ini. Hari esok berbeda untuk semua orang: para pemain saya dapat melanjutkan, staf saya dan saya mengerjakan analisis pertandingan ini. Pelajaran harus dipelajari untuk masa depan,” tegas Deschamps di situs FFF.
Prancis sudah ditinggal sang kapten, Hugo Loris. Penjaga gawang Tottenham Hotspur itu memutuskan pensiun Januari lalu. Begitu juga dengan kapten kedua mereka, Raphael Varane yang memutuskan fokus bermain di klub.
Dengan dua kapten mereka sudah mundur, pemimpin tim kini dipercayakan kepada Kylian Mbappe. Ia baru saja didapuk sebagai pemegang ban kapten dan Antoine Griezmann menjadi kapten kedua.
Keputusan menunjuk Mbappe yang baru berusia 24 menjadi kapten tim sempat menuai sorotan setelah Griezmann dilaporkan kecewa. Namun, Deschamps memastikan semua spekulasi yang muncul tidak benar.
Meski demikian, bukan berarti Prancis bisa bersantai menyambut laga kontra Belanda. Deschamps menegaskan, laga di Stade de France ini bakal sangat sulit.
“Tidak pernah ada margin di level internasional, Anda harus tampil baik sejak awal melawan tim hebat dari Belanda dan kemudian melakukannya dengan baik di Irlandia. Penting untuk menetapkan tujuan lolos ke Euro dan tidak percaya bahwa, dengan apa yang telah kami capai di Qatar, itu sudah diperoleh,” katanya.
Namun, Didier Deschamps juga memastikan Tim Ayam Jantan siap menghadapi Belanda. “Hari ini kita berada pada hari transisi dengan peningkatan bertahap minggu ini untuk tiba dengan semangat penuh pada hari Jumat (Sabtu),” jelasnya.
Penjaga gawang RC Lens, Brice Samba yang dipanggil untuk pertama kalinya mewakili rekannya juga memastikan kesiapan pemain Prancis melakoni duel besar ini. “Ini adalah pertandingan kualifikasi, kami tahu apa yang harus dilakukan untuk lolos ke Euro berikutnya, Anda harus mendapatkan hasil yang bagus. Pelatih akan memberi kami rencananya, kami akan mencoba pertandingan yang bagus mulai Jumat malam (Sabtu) di kandang,” ujar kiper berusia 28 tahun itu.
Di kubu Belanda, mereka tampaknya tidak sesiap tuan rumah. Itu setelah playmaker andalan mereka Frenkie de Jong dan pemain sayap Steven Bergwijn mengalami cedera dan dipastikan absen.
Sebagai jenderal lapangan tengah, absennya De Jong diakui pelatih Belanda Ronald Koeman akan sangat berpengaruh. “Frenkie adalah pemain penting dalam tim. Dia memiliki kualitas yang hanya dimiliki sedikit pemain lain,” kata Koeman dalam konferensi pers dikutip dari Super Sport.
Meski begitu, Koeman yang menggantikan Louis van Gaal yang pensiun setelah Piala Dunia 2022 di Qatar memastikan mereka tidak akan mengubah gaya dan sistem bermain Belanda. “Ketidakhadirannya tidak berarti saya akan mengubah sistem saya. Itu akan aneh,” tegas Koeman yang selama ini lebih memilih formasi 4-3-3 untuk tim besutannya.
Menghadapi Belanda dan selanjutnya Gibraltar, Koeman memasukkan lima debutan. Kelimanya adalah Lutsharel Geertruida, Mats Wieffer, Bart Verbruggen, Sven Botman, dan Brian Brobbey. Gelandang AS Roma, Georginio Wijnaldum yang absen di Qatar akibat patah kaki juga sudah kembali bergabung.
Penjaga gawang veteran Jasper Cillessen yang sempat dicoret oleh Van Gaal untuk Piala Dunia juga ada dalam daftar skuat Koeman. Sementara Andries Noppert yang jadi kiper Belanda di Qatar seperti halnya De Jong, Berwijn, dan gelandang Teun Koopmeiners absen karena cedera.
Prancis sementara itu selain Lloris dan Varane, mereka tidak lagi diperkuat Karim Benzema. Wesley Fofana, William Saliba, serta Ousmane Dembele juga tidak ada dalam skuat Deschamps akibat cedera.
Prancis memiliki rekor bagus di babak kualifikasi di mana mereka hanya kalah sekali dari 19 pertandingan terakhir. Itu terjadi 2019 silam dalam duel kontra Turki. Sebaliknya, The Oranje tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan di semua kompetisi sebelum ditekuk Argentina melalui adu penalti di delapan besar Piala Dunia. (amr)