28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Affan Dicoret

affan dicoret
affan dicoret

MEDAN-Kabar mengejutkan hadir dari PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Gelandang senior Muhammad Affan Lubis dicoret dari skuad terhitung sejak Kamis (23/5). Keputusan pelatih dan manajemen ini sudah dituangkan lewat surat resmi yang telah dilayangkan kepadanya. Alasannya, Affan disebut indisipliner. Ia disebut menolak bertanding saat tim akan bertolak menjalani dua laga away di markas Persih Tembilahan (11/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5) lalu.

Pelatih kepala PSMS, Suharto AD mengatakan ia tidak ingin pemain yang sudah setengah hati bergabung bersama timnya. “Ia nggak mau berangkat away. Alasannya cedera. Padahal sebelumnya ia tidak ada masalah. Apa boleh buat ini keputusan yang berat. Tapi saya harus ambil tindakan tegas,” ujar Suharto kemarin.

Suharto mengatakan, hal ini juga sempat terjadi saat PSMS menjalani tur away ke Sigli di putaran pertama lalu. Ketika itu pemain berusia 35 tahun itu disebutnya juga beralasan yang sama. “Tapi waktu itu ia bisa berangkat dan bertanding. Alasannya cedera juga,” jelas pelatih berkepala plontos itu.

Namun bukankah Affan sangat dibutuhkan di lini tengah? Pemain yang di putaran pertama menjabat kapten tim itu merupakan satu sosok senior dari dominasi pemain muda di skuad PSMS PT LI. “Buktinya, kami sudah memainkan dua pertandingan tanpanya. Saya pikir tidak ada masalah. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang yang sudah setengah hati. Lagipula jika terus seperti itu akan menimbulkan kecemburuan pemain lain,” ujarnya.

Sejak tim pulang dari tur away, Affan memang sudah tak lagi terlihat. Dalam dua hari latihan belakangan ini, sosok Affan tak tampak. Apalagi keputusannya ini juga merupakan hasil keputusan manajer tim, Sarwono. “Manajer juga ikut memutuskan hal ini. Setelah kami rapatkan, hasilnya kami nggak mau ada orang yang bersama kami namun dalam kondisi ragu,” jelasnya.

Menurut Suharto pendepakan Affan membuatnya akan coba memaksimalkan para pemain tersisa. Ade Chandra Kirana (Acong, red) yang sebelumnya memerankan posisi sejak ditinggalkan Affan, juga tidak terlihat ikut latihan dalam dua hari belakangan. “Ada Alam, Aidun, dan Tri Hardiansyah. Saya akan manfaatkan yang siap. Nggak mungkin kami berharap pada seorang Acong atau Affan,” tegas Suharto.

Surat itu sendiri tidak disampaikan langsung ke Affan. Melainkan lewat adiknya Affandi Lubis yang masih berada di tim. “Karena Affan gak datang-datang. Sudah saya sampaikan lewat Affandi,” ujar Sektim, Fityan Hamdy.

Namun Affan tentu punya alasan sendiri yang bersumber dari kekecewaan atas gaji yang tidak kunjung dibayar pengurus atau manajemen. Saat dikonfirmasi Affan Lubis membantah kabar yang menyebutkan ia menolak bertanding. “Menolak darimana? Pada saat itu kaki saya memang sakit. Kedua mereka memang bohongi pemain lagi. Katanya sebelum berangkat ke Tembilahan mau dibayar gaji. Tapi sampai sekarang pun belum ada,” jelasnya.

Affan mengatakan ia sangat kecewa dengan kondisi PSMS yang sekarang. “Kasihan anak-anak dari putaran pertama dibohongi terus. Katanya di putaran kedua gak ada lagi masalah. Tapi nyatanya seperti ini. Dibohongi terus. Anak-anak mengeluhnya kesahnya sama saya semua sebagai kapten. Saya harus melindungi mereka. Pantaskan saya menanyakan hak-hak kami kepada manajer? Mungkin itu yang mereka anggap indisipliner,” pungkasnya. (don)MEDAN-Kabar mengejutkan hadir dari PSMS versi PT Liga Indonesia (LI).

elandang senior Muhammad Affan Lubis dicoret dari skuad terhitung sejak Kamis (23/5). Keputusan pelatih dan manajemen ini sudah dituangkan lewat surat resmi yang telah dilayangkan kepadanya. Alasannya, Affan disebut indisipliner. Ia disebut menolak bertanding saat tim akan bertolak menjalani dua laga away di markas Persih Tembilahan (11/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5) lalu.
Pelatih kepala PSMS, Suharto AD mengatakan ia tidak ingin pemain yang sudah setengah hati bergabung bersama timnya. “Ia nggak mau berangkat away. Alasannya cedera. Padahal sebelumnya ia tidak ada masalah. Apa boleh buat ini keputusan yang berat. Tapi saya harus ambil tindakan tegas,” ujar Suharto kemarin.

Suharto mengatakan, hal ini juga sempat terjadi saat PSMS menjalani tur away ke Sigli di putaran pertama lalu. Ketika itu pemain berusia 35 tahun itu disebutnya juga beralasan yang sama. “Tapi waktu itu ia bisa berangkat dan bertanding. Alasannya cedera juga,” jelas pelatih berkepala plontos itu.

Namun bukankah Affan sangat dibutuhkan di lini tengah? Pemain yang di putaran pertama menjabat kapten tim itu merupakan satu sosok senior dari dominasi pemain muda di skuad PSMS PT LI. “Buktinya, kami sudah memainkan dua pertandingan tanpanya. Saya pikir tidak ada masalah. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang yang sudah setengah hati. Lagipula jika terus seperti itu akan menimbulkan kecemburuan pemain lain,” ujarnya.

Sejak tim pulang dari tur away, Affan memang sudah tak lagi terlihat. Dalam dua hari latihan belakangan ini, sosok Affan tak tampak. Apalagi keputusannya ini juga merupakan hasil keputusan manajer tim, Sarwono. “Manajer juga ikut memutuskan hal ini. Setelah kami rapatkan, hasilnya kami nggak mau ada orang yang bersama kami namun dalam kondisi ragu,” jelasnya.
Menurut Suharto pendepakan Affan membuatnya akan coba memaksimalkan para pemain tersisa. Ade Chandra Kirana (Acong, red) yang sebelumnya memerankan posisi sejak ditinggalkan Affan, juga tidak terlihat ikut latihan dalam dua hari belakangan. “Ada Alam, Aidun, dan Tri Hardiansyah. Saya akan manfaatkan yang siap. Nggak mungkin kami berharap pada seorang Acong atau Affan,” tegas Suharto.

Surat itu sendiri tidak disampaikan langsung ke Affan. Melainkan lewat adiknya Affandi Lubis yang masih berada di tim. “Karena Affan gak datang-datang. Sudah saya sampaikan lewat Affandi,” ujar Sektim, Fityan Hamdy.

Namun Affan tentu punya alasan sendiri yang bersumber dari kekecewaan atas gaji yang tidak kunjung dibayar pengurus atau manajemen. Saat dikonfirmasi Affan Lubis membantah kabar yang menyebutkan ia menolak bertanding. “Menolak darimana? Pada saat itu kaki saya memang sakit. Kedua mereka memang bohongi pemain lagi. Katanya sebelum berangkat ke Tembilahan mau dibayar gaji. Tapi sampai sekarang pun belum ada,” jelasnya.
Affan mengatakan ia sangat kecewa dengan kondisi PSMS yang sekarang. “Kasihan anak-anak dari putaran pertama dibohongi terus. Katanya di putaran kedua gak ada lagi masalah. Tapi nyatanya seperti ini. Dibohongi terus. Anak-anak mengeluhnya kesahnya sama saya semua sebagai kapten. Saya harus melindungi mereka. Pantaskan saya menanyakan hak-hak kami kepada manajer? Mungkin itu yang mereka anggap indisipliner,” pungkasnya. (don)

MEDAN-Kabar mengejutkan hadir dari PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Gelandang senior Muhammad Affan Lubis dicoret dari skuad terhitung sejak Kamis (23/5). Keputusan pelatih dan manajemen ini sudah dituangkan lewat surat resmi yang telah dilayangkan kepadanya. Alasannya, Affan disebut indisipliner. Ia disebut menolak bertanding saat tim akan bertolak menjalani dua laga away di markas Persih Tembilahan (11/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5) lalu. Pelatih kepala PSMS, Suharto AD mengatakan ia tidak ingin pemain yang sudah setengah hati bergabung bersama timnya. “Ia nggak mau berangkat away. Alasannya cedera. Padahal sebelumnya ia tidak ada masalah. Apa boleh buat ini keputusan yang berat. Tapi saya harus ambil tindakan tegas,” ujar Suharto kemarin. Suharto mengatakan, hal ini juga sempat terjadi saat PSMS menjalani tur away ke Sigli di putaran pertama lalu. Ketika itu pemain berusia 35 tahun itu disebutnya juga beralasan yang sama. “Tapi waktu itu ia bisa berangkat dan bertanding. Alasannya cedera juga,” jelas pelatih berkepala plontos itu. Namun bukankah Affan sangat dibutuhkan di lini tengah? Pemain yang di putaran pertama menjabat kapten tim itu merupakan satu sosok senior dari dominasi pemain muda di skuad PSMS PT LI. “Buktinya, kami sudah memainkan dua pertandingan tanpanya. Saya pikir tidak ada masalah. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang yang sudah setengah hati. Lagipula jika terus seperti itu akan menimbulkan kecemburuan pemain lain,” ujarnya. Sejak tim pulang dari tur away, Affan memang sudah tak lagi terlihat. Dalam dua hari latihan belakangan ini, sosok Affan tak tampak. Apalagi keputusannya ini juga merupakan hasil keputusan manajer tim, Sarwono. “Manajer juga ikut memutuskan hal ini. Setelah kami rapatkan, hasilnya kami nggak mau ada orang yang bersama kami namun dalam kondisi ragu,” jelasnya. Menurut Suharto pendepakan Affan membuatnya akan coba memaksimalkan para pemain tersisa. Ade Chandra Kirana (Acong, red) yang sebelumnya memerankan posisi sejak ditinggalkan Affan, juga tidak terlihat ikut latihan dalam dua hari belakangan. “Ada Alam, Aidun, dan Tri Hardiansyah. Saya akan manfaatkan yang siap. Nggak mungkin kami berharap pada seorang Acong atau Affan,” tegas Suharto. Surat itu sendiri tidak disampaikan langsung ke Affan. Melainkan lewat adiknya Affandi Lubis yang masih berada di tim. “Karena Affan gak datang-datang. Sudah saya sampaikan lewat Affandi,” ujar Sektim, Fityan Hamdy. Namun Affan tentu punya alasan sendiri yang bersumber dari kekecewaan atas gaji yang tidak kunjung dibayar pengurus atau manajemen. Saat dikonfirmasi Affan Lubis membantah kabar yang menyebutkan ia menolak bertanding. “Menolak darimana? Pada saat itu kaki saya memang sakit. Kedua mereka memang bohongi pemain lagi. Katanya sebelum berangkat ke Tembilahan mau dibayar gaji. Tapi sampai sekarang pun belum ada,” jelasnya. Affan mengatakan ia sangat kecewa dengan kondisi PSMS yang sekarang. “Kasihan anak-anak dari putaran pertama dibohongi terus. Katanya di putaran kedua gak ada lagi masalah. Tapi nyatanya seperti ini. Dibohongi terus. Anak-anak mengeluhnya kesahnya sama saya semua sebagai kapten. Saya harus melindungi mereka. Pantaskan saya menanyakan hak-hak kami kepada manajer? Mungkin itu yang mereka anggap indisipliner,” pungkasnya. (don)

affan dicoret
affan dicoret

MEDAN-Kabar mengejutkan hadir dari PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Gelandang senior Muhammad Affan Lubis dicoret dari skuad terhitung sejak Kamis (23/5). Keputusan pelatih dan manajemen ini sudah dituangkan lewat surat resmi yang telah dilayangkan kepadanya. Alasannya, Affan disebut indisipliner. Ia disebut menolak bertanding saat tim akan bertolak menjalani dua laga away di markas Persih Tembilahan (11/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5) lalu.

Pelatih kepala PSMS, Suharto AD mengatakan ia tidak ingin pemain yang sudah setengah hati bergabung bersama timnya. “Ia nggak mau berangkat away. Alasannya cedera. Padahal sebelumnya ia tidak ada masalah. Apa boleh buat ini keputusan yang berat. Tapi saya harus ambil tindakan tegas,” ujar Suharto kemarin.

Suharto mengatakan, hal ini juga sempat terjadi saat PSMS menjalani tur away ke Sigli di putaran pertama lalu. Ketika itu pemain berusia 35 tahun itu disebutnya juga beralasan yang sama. “Tapi waktu itu ia bisa berangkat dan bertanding. Alasannya cedera juga,” jelas pelatih berkepala plontos itu.

Namun bukankah Affan sangat dibutuhkan di lini tengah? Pemain yang di putaran pertama menjabat kapten tim itu merupakan satu sosok senior dari dominasi pemain muda di skuad PSMS PT LI. “Buktinya, kami sudah memainkan dua pertandingan tanpanya. Saya pikir tidak ada masalah. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang yang sudah setengah hati. Lagipula jika terus seperti itu akan menimbulkan kecemburuan pemain lain,” ujarnya.

Sejak tim pulang dari tur away, Affan memang sudah tak lagi terlihat. Dalam dua hari latihan belakangan ini, sosok Affan tak tampak. Apalagi keputusannya ini juga merupakan hasil keputusan manajer tim, Sarwono. “Manajer juga ikut memutuskan hal ini. Setelah kami rapatkan, hasilnya kami nggak mau ada orang yang bersama kami namun dalam kondisi ragu,” jelasnya.

Menurut Suharto pendepakan Affan membuatnya akan coba memaksimalkan para pemain tersisa. Ade Chandra Kirana (Acong, red) yang sebelumnya memerankan posisi sejak ditinggalkan Affan, juga tidak terlihat ikut latihan dalam dua hari belakangan. “Ada Alam, Aidun, dan Tri Hardiansyah. Saya akan manfaatkan yang siap. Nggak mungkin kami berharap pada seorang Acong atau Affan,” tegas Suharto.

Surat itu sendiri tidak disampaikan langsung ke Affan. Melainkan lewat adiknya Affandi Lubis yang masih berada di tim. “Karena Affan gak datang-datang. Sudah saya sampaikan lewat Affandi,” ujar Sektim, Fityan Hamdy.

Namun Affan tentu punya alasan sendiri yang bersumber dari kekecewaan atas gaji yang tidak kunjung dibayar pengurus atau manajemen. Saat dikonfirmasi Affan Lubis membantah kabar yang menyebutkan ia menolak bertanding. “Menolak darimana? Pada saat itu kaki saya memang sakit. Kedua mereka memang bohongi pemain lagi. Katanya sebelum berangkat ke Tembilahan mau dibayar gaji. Tapi sampai sekarang pun belum ada,” jelasnya.

Affan mengatakan ia sangat kecewa dengan kondisi PSMS yang sekarang. “Kasihan anak-anak dari putaran pertama dibohongi terus. Katanya di putaran kedua gak ada lagi masalah. Tapi nyatanya seperti ini. Dibohongi terus. Anak-anak mengeluhnya kesahnya sama saya semua sebagai kapten. Saya harus melindungi mereka. Pantaskan saya menanyakan hak-hak kami kepada manajer? Mungkin itu yang mereka anggap indisipliner,” pungkasnya. (don)MEDAN-Kabar mengejutkan hadir dari PSMS versi PT Liga Indonesia (LI).

elandang senior Muhammad Affan Lubis dicoret dari skuad terhitung sejak Kamis (23/5). Keputusan pelatih dan manajemen ini sudah dituangkan lewat surat resmi yang telah dilayangkan kepadanya. Alasannya, Affan disebut indisipliner. Ia disebut menolak bertanding saat tim akan bertolak menjalani dua laga away di markas Persih Tembilahan (11/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5) lalu.
Pelatih kepala PSMS, Suharto AD mengatakan ia tidak ingin pemain yang sudah setengah hati bergabung bersama timnya. “Ia nggak mau berangkat away. Alasannya cedera. Padahal sebelumnya ia tidak ada masalah. Apa boleh buat ini keputusan yang berat. Tapi saya harus ambil tindakan tegas,” ujar Suharto kemarin.

Suharto mengatakan, hal ini juga sempat terjadi saat PSMS menjalani tur away ke Sigli di putaran pertama lalu. Ketika itu pemain berusia 35 tahun itu disebutnya juga beralasan yang sama. “Tapi waktu itu ia bisa berangkat dan bertanding. Alasannya cedera juga,” jelas pelatih berkepala plontos itu.

Namun bukankah Affan sangat dibutuhkan di lini tengah? Pemain yang di putaran pertama menjabat kapten tim itu merupakan satu sosok senior dari dominasi pemain muda di skuad PSMS PT LI. “Buktinya, kami sudah memainkan dua pertandingan tanpanya. Saya pikir tidak ada masalah. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang yang sudah setengah hati. Lagipula jika terus seperti itu akan menimbulkan kecemburuan pemain lain,” ujarnya.

Sejak tim pulang dari tur away, Affan memang sudah tak lagi terlihat. Dalam dua hari latihan belakangan ini, sosok Affan tak tampak. Apalagi keputusannya ini juga merupakan hasil keputusan manajer tim, Sarwono. “Manajer juga ikut memutuskan hal ini. Setelah kami rapatkan, hasilnya kami nggak mau ada orang yang bersama kami namun dalam kondisi ragu,” jelasnya.
Menurut Suharto pendepakan Affan membuatnya akan coba memaksimalkan para pemain tersisa. Ade Chandra Kirana (Acong, red) yang sebelumnya memerankan posisi sejak ditinggalkan Affan, juga tidak terlihat ikut latihan dalam dua hari belakangan. “Ada Alam, Aidun, dan Tri Hardiansyah. Saya akan manfaatkan yang siap. Nggak mungkin kami berharap pada seorang Acong atau Affan,” tegas Suharto.

Surat itu sendiri tidak disampaikan langsung ke Affan. Melainkan lewat adiknya Affandi Lubis yang masih berada di tim. “Karena Affan gak datang-datang. Sudah saya sampaikan lewat Affandi,” ujar Sektim, Fityan Hamdy.

Namun Affan tentu punya alasan sendiri yang bersumber dari kekecewaan atas gaji yang tidak kunjung dibayar pengurus atau manajemen. Saat dikonfirmasi Affan Lubis membantah kabar yang menyebutkan ia menolak bertanding. “Menolak darimana? Pada saat itu kaki saya memang sakit. Kedua mereka memang bohongi pemain lagi. Katanya sebelum berangkat ke Tembilahan mau dibayar gaji. Tapi sampai sekarang pun belum ada,” jelasnya.
Affan mengatakan ia sangat kecewa dengan kondisi PSMS yang sekarang. “Kasihan anak-anak dari putaran pertama dibohongi terus. Katanya di putaran kedua gak ada lagi masalah. Tapi nyatanya seperti ini. Dibohongi terus. Anak-anak mengeluhnya kesahnya sama saya semua sebagai kapten. Saya harus melindungi mereka. Pantaskan saya menanyakan hak-hak kami kepada manajer? Mungkin itu yang mereka anggap indisipliner,” pungkasnya. (don)

MEDAN-Kabar mengejutkan hadir dari PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Gelandang senior Muhammad Affan Lubis dicoret dari skuad terhitung sejak Kamis (23/5). Keputusan pelatih dan manajemen ini sudah dituangkan lewat surat resmi yang telah dilayangkan kepadanya. Alasannya, Affan disebut indisipliner. Ia disebut menolak bertanding saat tim akan bertolak menjalani dua laga away di markas Persih Tembilahan (11/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5) lalu. Pelatih kepala PSMS, Suharto AD mengatakan ia tidak ingin pemain yang sudah setengah hati bergabung bersama timnya. “Ia nggak mau berangkat away. Alasannya cedera. Padahal sebelumnya ia tidak ada masalah. Apa boleh buat ini keputusan yang berat. Tapi saya harus ambil tindakan tegas,” ujar Suharto kemarin. Suharto mengatakan, hal ini juga sempat terjadi saat PSMS menjalani tur away ke Sigli di putaran pertama lalu. Ketika itu pemain berusia 35 tahun itu disebutnya juga beralasan yang sama. “Tapi waktu itu ia bisa berangkat dan bertanding. Alasannya cedera juga,” jelas pelatih berkepala plontos itu. Namun bukankah Affan sangat dibutuhkan di lini tengah? Pemain yang di putaran pertama menjabat kapten tim itu merupakan satu sosok senior dari dominasi pemain muda di skuad PSMS PT LI. “Buktinya, kami sudah memainkan dua pertandingan tanpanya. Saya pikir tidak ada masalah. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang yang sudah setengah hati. Lagipula jika terus seperti itu akan menimbulkan kecemburuan pemain lain,” ujarnya. Sejak tim pulang dari tur away, Affan memang sudah tak lagi terlihat. Dalam dua hari latihan belakangan ini, sosok Affan tak tampak. Apalagi keputusannya ini juga merupakan hasil keputusan manajer tim, Sarwono. “Manajer juga ikut memutuskan hal ini. Setelah kami rapatkan, hasilnya kami nggak mau ada orang yang bersama kami namun dalam kondisi ragu,” jelasnya. Menurut Suharto pendepakan Affan membuatnya akan coba memaksimalkan para pemain tersisa. Ade Chandra Kirana (Acong, red) yang sebelumnya memerankan posisi sejak ditinggalkan Affan, juga tidak terlihat ikut latihan dalam dua hari belakangan. “Ada Alam, Aidun, dan Tri Hardiansyah. Saya akan manfaatkan yang siap. Nggak mungkin kami berharap pada seorang Acong atau Affan,” tegas Suharto. Surat itu sendiri tidak disampaikan langsung ke Affan. Melainkan lewat adiknya Affandi Lubis yang masih berada di tim. “Karena Affan gak datang-datang. Sudah saya sampaikan lewat Affandi,” ujar Sektim, Fityan Hamdy. Namun Affan tentu punya alasan sendiri yang bersumber dari kekecewaan atas gaji yang tidak kunjung dibayar pengurus atau manajemen. Saat dikonfirmasi Affan Lubis membantah kabar yang menyebutkan ia menolak bertanding. “Menolak darimana? Pada saat itu kaki saya memang sakit. Kedua mereka memang bohongi pemain lagi. Katanya sebelum berangkat ke Tembilahan mau dibayar gaji. Tapi sampai sekarang pun belum ada,” jelasnya. Affan mengatakan ia sangat kecewa dengan kondisi PSMS yang sekarang. “Kasihan anak-anak dari putaran pertama dibohongi terus. Katanya di putaran kedua gak ada lagi masalah. Tapi nyatanya seperti ini. Dibohongi terus. Anak-anak mengeluhnya kesahnya sama saya semua sebagai kapten. Saya harus melindungi mereka. Pantaskan saya menanyakan hak-hak kami kepada manajer? Mungkin itu yang mereka anggap indisipliner,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/