26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Indonesia vs Brunei: Mulai Pikirkan Rotasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah melalui laga perdana dengan kemenangan atas Kamboja dengan skor 2-1, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong langsung dihadapkan dengan tiga jadwal padat. Diantaranya menghadapi Brunei Darussalam (26/12), Thailand (29/12), dan Filipina (2/1)

Kemenangan Indonesia di matchday pertama juga membuat persaingan di grup A Piala AFF 2022 semakin ketat. Sebab, ada empat tim mengumpulkan tiga poin. Filipina yang kalah 2-3 dari Kamboja di matchday pertama, kemarin menang telak 5-1 atas Brunei Darussalam.

Sebagaimana diketahui, di Piala AFF ini selain poin akhir, selisih gol juga menjadi bahan perhitungaan untuk menentukan kelolosan tim. Fakta inilah yang membuat STY-inisial ShinTae-yong dilematis.

Di satu sisi, Indonesia harus mengejar produktifitas gol. Namun, di sisi lain, rotasi tetap harus diberikan. Apalagi di dua partai terakhir Indonesia harus menghadapi Thailand dan Filipina.

STY menyatakan, sampai tadi malam dia belum memikirkan rencana rotasi. “Filipina memang menang lawan Brunei, tapi saya tak mau liat hasilnya. Kami hanya fokus ke diri kita agar bisa memainkan permainan terbaik. Tujuannya, agar menang melawan Brunei nanti,” ujarnya.

Namun tampaknya, STY juga memikirkan betul bagaimana rotasi pemain. Di laga melawan Kamboja kemarin (23/12), dia memanfaatkan betul jatah l lima pergantian pemain. Diantaranya M Rafli, Egy Maulana Vikri, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Witan Sulaeman. Kelima pemain itu digantikan Ilija Spasojevic, Saddil Ramdani, Yakob Sayuri, Edo Febriansyah, dan Dendy Sulistyawan.

STY menjelaskan alasan kenapa banyak pemain yang diganti. Menurutnya, beberapa pemain sudah tidak bertanding sejak dua hingga empat bulan. “Apalagi Arhan tidak pernah bertanding setelah melawan Curacao. Asnawi juga. Setelah Curacao ada cedera otot, setelah kembali ke Ansan hanya main sekali dan setelah itu absen,” paparnya.

Karena itu, STY menilai secara keseluruhan kondisi para pemainnya masih kurang baik. “Apalagi fisik pertandingannya belum maksimal, akhirnya saya mengganti pemain tersebut. Untuk ke depan pasti jadi lebih baik,” tegasnya.

Arhan juga mengakui kalau pertandingan pertama selalu menyulitkan. Meskipun Indonesia diuntungkan dengan status tuan rumah dan lawan yang sudah bermain terlebih dahulu di laga pertama. “Tapi kami sudah kerja keras dan meraih hasil yang terbaik. Sudah dapat tiga poin,” kata Arhan

Menurutnya, Kamboja memiliki perkembangannya yang sangat baik saat ini. Terlebih dengan adanya legenda Jepang Keisuke Honda sebagai manajer timnas Kamboja. “Ada pengaruh Keisuke juga kan, jadi sepak bolanya naik juga. Sekarang kamboja mainnya jadi bagus juga,” akunya. (raf/bas)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah melalui laga perdana dengan kemenangan atas Kamboja dengan skor 2-1, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong langsung dihadapkan dengan tiga jadwal padat. Diantaranya menghadapi Brunei Darussalam (26/12), Thailand (29/12), dan Filipina (2/1)

Kemenangan Indonesia di matchday pertama juga membuat persaingan di grup A Piala AFF 2022 semakin ketat. Sebab, ada empat tim mengumpulkan tiga poin. Filipina yang kalah 2-3 dari Kamboja di matchday pertama, kemarin menang telak 5-1 atas Brunei Darussalam.

Sebagaimana diketahui, di Piala AFF ini selain poin akhir, selisih gol juga menjadi bahan perhitungaan untuk menentukan kelolosan tim. Fakta inilah yang membuat STY-inisial ShinTae-yong dilematis.

Di satu sisi, Indonesia harus mengejar produktifitas gol. Namun, di sisi lain, rotasi tetap harus diberikan. Apalagi di dua partai terakhir Indonesia harus menghadapi Thailand dan Filipina.

STY menyatakan, sampai tadi malam dia belum memikirkan rencana rotasi. “Filipina memang menang lawan Brunei, tapi saya tak mau liat hasilnya. Kami hanya fokus ke diri kita agar bisa memainkan permainan terbaik. Tujuannya, agar menang melawan Brunei nanti,” ujarnya.

Namun tampaknya, STY juga memikirkan betul bagaimana rotasi pemain. Di laga melawan Kamboja kemarin (23/12), dia memanfaatkan betul jatah l lima pergantian pemain. Diantaranya M Rafli, Egy Maulana Vikri, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Witan Sulaeman. Kelima pemain itu digantikan Ilija Spasojevic, Saddil Ramdani, Yakob Sayuri, Edo Febriansyah, dan Dendy Sulistyawan.

STY menjelaskan alasan kenapa banyak pemain yang diganti. Menurutnya, beberapa pemain sudah tidak bertanding sejak dua hingga empat bulan. “Apalagi Arhan tidak pernah bertanding setelah melawan Curacao. Asnawi juga. Setelah Curacao ada cedera otot, setelah kembali ke Ansan hanya main sekali dan setelah itu absen,” paparnya.

Karena itu, STY menilai secara keseluruhan kondisi para pemainnya masih kurang baik. “Apalagi fisik pertandingannya belum maksimal, akhirnya saya mengganti pemain tersebut. Untuk ke depan pasti jadi lebih baik,” tegasnya.

Arhan juga mengakui kalau pertandingan pertama selalu menyulitkan. Meskipun Indonesia diuntungkan dengan status tuan rumah dan lawan yang sudah bermain terlebih dahulu di laga pertama. “Tapi kami sudah kerja keras dan meraih hasil yang terbaik. Sudah dapat tiga poin,” kata Arhan

Menurutnya, Kamboja memiliki perkembangannya yang sangat baik saat ini. Terlebih dengan adanya legenda Jepang Keisuke Honda sebagai manajer timnas Kamboja. “Ada pengaruh Keisuke juga kan, jadi sepak bolanya naik juga. Sekarang kamboja mainnya jadi bagus juga,” akunya. (raf/bas)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/