29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Marquez-Rossi Ingin Duel Lebih Sering

Marc Marquez bersama Valentino Rossi. Getty Images
Marc Marquez bersama Valentino Rossi. Getty Images

LUSAIL – Dahaga fans MotoGP akan pertarungan sengit rider-rider terbaik dunia terpuaskan di seri perdana Lossail, Qatar dinihari kemarin (23/3). Jutaan pasang mata dibuat tak berkedip mengawasi aksi saling overtaking antara juara bertahan Marc Marquez, Repsol Honda, dan juara enam kali Valentino Rossi, Movistar Yamaha.

Duel dua rider beda generasi itu menjadi revans Marquez atas pertarungan tahun lalu. Di seri perdana dan sirkuit yang sama pula, Lossail. Malam itu, 7 April 2013. Rider Spaniard yang berstatus debutan di MotoGP untuk kali pertama berhadapan langsung dengan idolanya the Doctor.

Hanya saja kali ini hasilnya yang berbeda. Lossail tahun lalu, Rossi memenangkan pertarungan dan sukses meraih runner up di belakng rekan setimnya Jorge Lorenzo. Setahun kemudian, situasinya berubah. Marquez tak membiarkan kenangan itu berulang.

“Tahun lalu kami terlibat pertarungan pertama dan dia (Rossi) memenangkannya. Tahun ini (pertarungan) kedua (dan menang), aku berharap kami akan punya lebih banyak lagi kesempatan untuk bertarung ke depannya,” ujar rider 21 tahun itu.

“(Pertarungan) ini begitu pentin untuk MotoGP secara keseluruhan. Bukan hanya karena hasilnya dan 25 poin (yang didapat Marquez), tapi juga untuk pertunjukannya. Aku rasa ini membuat para fans puas,”  imbuh Marquez yang terpaut 14 tahun dengan Rossi.

Rossi memulai lomba di posisi 10. Namun seperti balapan klasik sebelumnya, rider 35 tahun sukses merangsek ke depan hingga tepat berada di belakang Marquez di enam lap terakhir. Saat itu Stefan Bradl, LCR Honda, memimpin balapan setelah Jorge Lorenzo terlempar keluar balapan, bahkan sebelum menyelesaikan satu lap.

Pertarungan mencapai klimaks di dua lap terakhir. Itu setelah Bradl yang terus dikuntit Marquez seperti merasa tertekan. Rider Jerman itu tak mampu mempertahankan posisisnya dan mengalami insiden di tikungan 15. Pertarungan Marquez versus Rossi terbuka lebar.

Rossi sempat menyalip Marquez dari sisi dalam di lap terakhir yang disambut tepuk tangan kru tim Movistar Yamaha di paddock. Namun itu hanya sebentar sebelum Marquez kembali mengambil alih balapan. Tiga kali aksi saling overtaking di lap berakhir mencatat kemenangan RCV213R dengan gap waktu 0,25 detik.

Tidak ada tanda-tanda sakit di kaki kanan Marquez yang enam pekan lalu patah dan belum pulih benar saat memulai seri pembuka di Qatar. Kuncinya adalah pemilihan ban. “Aku memilih ban belakang lebih keras dan sedikit khawatir di awal. Jujur aku sempat kehilangan kepercayaan diri,” akunya.

Karakter ban hard yang butuh waktu lama untuk panas membuat Marquez sangat berhati-hati di lap awal. “Aku bermasalah dengan ban depan di awal. Jadi aku memilih bertahan di belakang (Stefan) Bradl dan baru melakukan attack di 10 lap terakhir,” ungkapnya. “Aku rasa lap-lap awal begitu menentukan. Kalau aku paksakan, mungkin aku juga mengalami kecelakaan (seperti Lorenzo),” tandasnya.

Meski kalah bertarung, Rossi mengaku sangat menikmati duel dahsyat tersebut. “Aku tahu harus bertarung dengan Marc. Karena kamilah pembalap yang punya peluang sedikit lebih besar. Tapi aku juga tidak ingin membuat kesalahan, karena (Dani) Pedrosa dan (Alvaro) Bautista sangat dekat di belakangku. Dan bagiku podium ini sudah luar biasa,” serunya.

Dani Pedrosa, Repsol Honda finis di posisi ketiga setelah Alvaro Bautista, Go&Fun Honda Gresini celaka dan keluar race di lap 21. Pedrosa seperti tertegun saja menyaksikan pertarungan hebat di depannya sampai dia “lupa” untuk terlibat. (cak)

Marc Marquez bersama Valentino Rossi. Getty Images
Marc Marquez bersama Valentino Rossi. Getty Images

LUSAIL – Dahaga fans MotoGP akan pertarungan sengit rider-rider terbaik dunia terpuaskan di seri perdana Lossail, Qatar dinihari kemarin (23/3). Jutaan pasang mata dibuat tak berkedip mengawasi aksi saling overtaking antara juara bertahan Marc Marquez, Repsol Honda, dan juara enam kali Valentino Rossi, Movistar Yamaha.

Duel dua rider beda generasi itu menjadi revans Marquez atas pertarungan tahun lalu. Di seri perdana dan sirkuit yang sama pula, Lossail. Malam itu, 7 April 2013. Rider Spaniard yang berstatus debutan di MotoGP untuk kali pertama berhadapan langsung dengan idolanya the Doctor.

Hanya saja kali ini hasilnya yang berbeda. Lossail tahun lalu, Rossi memenangkan pertarungan dan sukses meraih runner up di belakng rekan setimnya Jorge Lorenzo. Setahun kemudian, situasinya berubah. Marquez tak membiarkan kenangan itu berulang.

“Tahun lalu kami terlibat pertarungan pertama dan dia (Rossi) memenangkannya. Tahun ini (pertarungan) kedua (dan menang), aku berharap kami akan punya lebih banyak lagi kesempatan untuk bertarung ke depannya,” ujar rider 21 tahun itu.

“(Pertarungan) ini begitu pentin untuk MotoGP secara keseluruhan. Bukan hanya karena hasilnya dan 25 poin (yang didapat Marquez), tapi juga untuk pertunjukannya. Aku rasa ini membuat para fans puas,”  imbuh Marquez yang terpaut 14 tahun dengan Rossi.

Rossi memulai lomba di posisi 10. Namun seperti balapan klasik sebelumnya, rider 35 tahun sukses merangsek ke depan hingga tepat berada di belakang Marquez di enam lap terakhir. Saat itu Stefan Bradl, LCR Honda, memimpin balapan setelah Jorge Lorenzo terlempar keluar balapan, bahkan sebelum menyelesaikan satu lap.

Pertarungan mencapai klimaks di dua lap terakhir. Itu setelah Bradl yang terus dikuntit Marquez seperti merasa tertekan. Rider Jerman itu tak mampu mempertahankan posisisnya dan mengalami insiden di tikungan 15. Pertarungan Marquez versus Rossi terbuka lebar.

Rossi sempat menyalip Marquez dari sisi dalam di lap terakhir yang disambut tepuk tangan kru tim Movistar Yamaha di paddock. Namun itu hanya sebentar sebelum Marquez kembali mengambil alih balapan. Tiga kali aksi saling overtaking di lap berakhir mencatat kemenangan RCV213R dengan gap waktu 0,25 detik.

Tidak ada tanda-tanda sakit di kaki kanan Marquez yang enam pekan lalu patah dan belum pulih benar saat memulai seri pembuka di Qatar. Kuncinya adalah pemilihan ban. “Aku memilih ban belakang lebih keras dan sedikit khawatir di awal. Jujur aku sempat kehilangan kepercayaan diri,” akunya.

Karakter ban hard yang butuh waktu lama untuk panas membuat Marquez sangat berhati-hati di lap awal. “Aku bermasalah dengan ban depan di awal. Jadi aku memilih bertahan di belakang (Stefan) Bradl dan baru melakukan attack di 10 lap terakhir,” ungkapnya. “Aku rasa lap-lap awal begitu menentukan. Kalau aku paksakan, mungkin aku juga mengalami kecelakaan (seperti Lorenzo),” tandasnya.

Meski kalah bertarung, Rossi mengaku sangat menikmati duel dahsyat tersebut. “Aku tahu harus bertarung dengan Marc. Karena kamilah pembalap yang punya peluang sedikit lebih besar. Tapi aku juga tidak ingin membuat kesalahan, karena (Dani) Pedrosa dan (Alvaro) Bautista sangat dekat di belakangku. Dan bagiku podium ini sudah luar biasa,” serunya.

Dani Pedrosa, Repsol Honda finis di posisi ketiga setelah Alvaro Bautista, Go&Fun Honda Gresini celaka dan keluar race di lap 21. Pedrosa seperti tertegun saja menyaksikan pertarungan hebat di depannya sampai dia “lupa” untuk terlibat. (cak)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/