32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Perunggu Rowing Lepas

PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP PHOTO SAING: Atlet Hong Kong Lok Kwan Hoi, Korea Selatan Lee Hakbeom (tengah) dan India Dushyant Dushiant (kanan) bersaing di tunggal putra Rowing.
PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP PHOTO
SAING: Atlet Hong Kong Lok Kwan Hoi, Korea Selatan Lee Hakbeom (tengah) dan India Dushyant Dushiant (kanan) bersaing di tunggal putra Rowing.

CHUNGJU, SUMUTPOS.CO-Kontingen rowing Indonesia belum berhasil meraih medali yang ditargetkan pada perlombaan hari pertama di Danau Chungju Rabu (24/9). Harapan perunggu dari nomor quadruple ringan 2000 meter putri, tak tercapai.

Empat pedayung Indonesia, Syiva Lisdiana, Yuniarty, Yayah Rokayah, dan Maryam Makdalena, hanya finis di peringkat kelima dengan catatan waktu 7 menit 50,02 detik. Catatan itu terpaut jauh dengan peraih emas Tiongkok yang  membukukan waktu 7 menit 25,09 detik. Sementara perak dan perunggu masing-masing diraih Vietnam (7 menit 28,48 detik) dan Iran (7 menit 37, 24 detik).

Manajer tim dayung Indonesia Budiman Setiawan mengaku terkejut dengan catatan waktu Syiva dkk di final. Sebab, dalam latihan selama ini, mereka bisa lebih cepat. “Di heat awal, catatan waktunya lebih bagus dari Iran. Tapi, di final kok malah terlempar ke posisi lima” kata Budiman.

Seiring kegagalan perunggu dari Syiva dkk, Budiman sangat berharap Memo yang turun di nomor single putra 2000 meter hari ini bisa meraih medali. “Saya yakin dia bisa memenuhi harapan kami meski Memo kami proyeksikan untuk (Asian Games) 2018,” jelasnya.

Selain nomor quadruple ringan putri, pedayung Indonesia juga turun di nomor double 2000 meter putri. Kejutan sempat ditunjukkan pasangan Chelsea Corputty dan Wa Ode Fitri Rahmanjani. Mereka mampu menembus persaingan di tiga besar, dari yang awalnya diprediksi bakal tercecer.

Chelsea dan Fitri mengungguli pasangan Korsel dan Kazakhstan saat start, kemudian masuk di peringkat empat besar saat memasuki 1000 meter dan terus bertahan sampai 1500 meter. Tapi, memasuki 300 meter terakhir, pasangan Kazakhstan Yekaterina Artemyeva dan Viktoriya, balik menyusul dan menyalip pasangan Indonesia.

Hanya, kejutan Chelsea dan Rahmanjani sempat membuat panitia heboh. Itu karena setelah menyentuh garis finis, Chelsea langsung terkapar di perahunya. Petugas medis pun langsung tanggap dan menggiring perahu Chelsea ke pinggir danau.

“Dia (Chelsea) pingsan, kesakitan di perut. Dia langsung dibawa ke rumah sakit. Kalau kondisi persisnya belum tahu. Tapi, tidak usah dikhawatirkan karena kemungkinan hanya kram,” beber Fitri. (aam/nur/dns)

PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP PHOTO SAING: Atlet Hong Kong Lok Kwan Hoi, Korea Selatan Lee Hakbeom (tengah) dan India Dushyant Dushiant (kanan) bersaing di tunggal putra Rowing.
PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP PHOTO
SAING: Atlet Hong Kong Lok Kwan Hoi, Korea Selatan Lee Hakbeom (tengah) dan India Dushyant Dushiant (kanan) bersaing di tunggal putra Rowing.

CHUNGJU, SUMUTPOS.CO-Kontingen rowing Indonesia belum berhasil meraih medali yang ditargetkan pada perlombaan hari pertama di Danau Chungju Rabu (24/9). Harapan perunggu dari nomor quadruple ringan 2000 meter putri, tak tercapai.

Empat pedayung Indonesia, Syiva Lisdiana, Yuniarty, Yayah Rokayah, dan Maryam Makdalena, hanya finis di peringkat kelima dengan catatan waktu 7 menit 50,02 detik. Catatan itu terpaut jauh dengan peraih emas Tiongkok yang  membukukan waktu 7 menit 25,09 detik. Sementara perak dan perunggu masing-masing diraih Vietnam (7 menit 28,48 detik) dan Iran (7 menit 37, 24 detik).

Manajer tim dayung Indonesia Budiman Setiawan mengaku terkejut dengan catatan waktu Syiva dkk di final. Sebab, dalam latihan selama ini, mereka bisa lebih cepat. “Di heat awal, catatan waktunya lebih bagus dari Iran. Tapi, di final kok malah terlempar ke posisi lima” kata Budiman.

Seiring kegagalan perunggu dari Syiva dkk, Budiman sangat berharap Memo yang turun di nomor single putra 2000 meter hari ini bisa meraih medali. “Saya yakin dia bisa memenuhi harapan kami meski Memo kami proyeksikan untuk (Asian Games) 2018,” jelasnya.

Selain nomor quadruple ringan putri, pedayung Indonesia juga turun di nomor double 2000 meter putri. Kejutan sempat ditunjukkan pasangan Chelsea Corputty dan Wa Ode Fitri Rahmanjani. Mereka mampu menembus persaingan di tiga besar, dari yang awalnya diprediksi bakal tercecer.

Chelsea dan Fitri mengungguli pasangan Korsel dan Kazakhstan saat start, kemudian masuk di peringkat empat besar saat memasuki 1000 meter dan terus bertahan sampai 1500 meter. Tapi, memasuki 300 meter terakhir, pasangan Kazakhstan Yekaterina Artemyeva dan Viktoriya, balik menyusul dan menyalip pasangan Indonesia.

Hanya, kejutan Chelsea dan Rahmanjani sempat membuat panitia heboh. Itu karena setelah menyentuh garis finis, Chelsea langsung terkapar di perahunya. Petugas medis pun langsung tanggap dan menggiring perahu Chelsea ke pinggir danau.

“Dia (Chelsea) pingsan, kesakitan di perut. Dia langsung dibawa ke rumah sakit. Kalau kondisi persisnya belum tahu. Tapi, tidak usah dikhawatirkan karena kemungkinan hanya kram,” beber Fitri. (aam/nur/dns)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/