30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Juara Piala Thomas, Pebulutangkis Jepang Memang Bernyali

Pebulu tangkis Jepang Takuma Ueda menjadi penentu kemenangan tim Thomas negerinya. Tampil di partai terakhir sebagai tunggal ketiga, pebulu tangkis ranking 25 dunia itu mengandaskan perlawanan Daren Liew 21-12, 18-21, 21-17. Getty Images
Pebulu tangkis Jepang Takuma Ueda menjadi penentu kemenangan tim Thomas negerinya. Tampil di partai terakhir sebagai tunggal ketiga, pebulu tangkis ranking 25 dunia itu mengandaskan perlawanan Daren Liew 21-12, 18-21, 21-17. Getty Images

Datang di Piala Thomas 2014 bukan sebagai unggulan, Jepang justru tampil mengejutkan dengan berhasil meraih juara setelah mengalahkan Malaysia di final Minggu malam (25/5). Tampil mengejutkan tim dari negeri matahari terbit tersebut terlihat saat mengalahkan favorit juara, Tiongkok, di semifinal.

Keberhasilan Jepang mendobrak tradisi di piala Thomas tersebut tidak terlepas dari tangan dingin pelatih asal Indonesia Riony Mainaky. Kepada Jawa Pos Riony menuturkan bahwa jauh-jauh hari Jepang memang lebih fokus pada kejuaraan beregu. Program latihan yang diberikan pun lebih mengarah ke target tersebut.

“Kami melatih mereka untuk terus menerus bersama-sama, sehingga menciptakan kekompakan di lapangan,” papar.

Saudara kandung Rexi Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI itu, mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk memupuk kekompakan tim adalah membawa mereka setiap kali ada turnamen. “Kami perlakukan mereka layaknya tim sepak bola. Sejak awal kami tekankan soal kerjasama tim dan kekompakan,” tegasnya.

Kunci keberhasilan Jepang, masih menurut Riony, adalah nyali dan mental pemain yang dimaksimalkan. Semua pemain didoktrin untuk tidak takut melawan siapapun. Termasuk ketika harus melawan pemain yang memiliki peringkat jauh di atas mereka.

“Dari analisis yang kami lakukan selama ini, bulu tangkis tidak hanya sekedar memiliki modal fisik dan teknik yang bagus. Tapi, lebih dari itu semua pemain harus punya nyali, mereka semua harus berani melawan rasa takut yang mereka miliki, terutama saat melawan para peringkat lebih tinggi,” ungkapnya.

Karena mental pemain Jepang yang sudah kuat membuat mereka tampil habis-habisan. Terutama saat melawan tim-tim kuat di babak krusial.

Itu dibuktikan saat menaklukan Tiongkok dengan skor 3-0 di babak semifinal. Sebelumnya, mereka juga menyingkirkan dua tim kuat asal Eropa, Denmark di babak penyisihan grup B, serta Prancis di babak perempat final. (dik/ruk)

Pebulu tangkis Jepang Takuma Ueda menjadi penentu kemenangan tim Thomas negerinya. Tampil di partai terakhir sebagai tunggal ketiga, pebulu tangkis ranking 25 dunia itu mengandaskan perlawanan Daren Liew 21-12, 18-21, 21-17. Getty Images
Pebulu tangkis Jepang Takuma Ueda menjadi penentu kemenangan tim Thomas negerinya. Tampil di partai terakhir sebagai tunggal ketiga, pebulu tangkis ranking 25 dunia itu mengandaskan perlawanan Daren Liew 21-12, 18-21, 21-17. Getty Images

Datang di Piala Thomas 2014 bukan sebagai unggulan, Jepang justru tampil mengejutkan dengan berhasil meraih juara setelah mengalahkan Malaysia di final Minggu malam (25/5). Tampil mengejutkan tim dari negeri matahari terbit tersebut terlihat saat mengalahkan favorit juara, Tiongkok, di semifinal.

Keberhasilan Jepang mendobrak tradisi di piala Thomas tersebut tidak terlepas dari tangan dingin pelatih asal Indonesia Riony Mainaky. Kepada Jawa Pos Riony menuturkan bahwa jauh-jauh hari Jepang memang lebih fokus pada kejuaraan beregu. Program latihan yang diberikan pun lebih mengarah ke target tersebut.

“Kami melatih mereka untuk terus menerus bersama-sama, sehingga menciptakan kekompakan di lapangan,” papar.

Saudara kandung Rexi Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI itu, mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk memupuk kekompakan tim adalah membawa mereka setiap kali ada turnamen. “Kami perlakukan mereka layaknya tim sepak bola. Sejak awal kami tekankan soal kerjasama tim dan kekompakan,” tegasnya.

Kunci keberhasilan Jepang, masih menurut Riony, adalah nyali dan mental pemain yang dimaksimalkan. Semua pemain didoktrin untuk tidak takut melawan siapapun. Termasuk ketika harus melawan pemain yang memiliki peringkat jauh di atas mereka.

“Dari analisis yang kami lakukan selama ini, bulu tangkis tidak hanya sekedar memiliki modal fisik dan teknik yang bagus. Tapi, lebih dari itu semua pemain harus punya nyali, mereka semua harus berani melawan rasa takut yang mereka miliki, terutama saat melawan para peringkat lebih tinggi,” ungkapnya.

Karena mental pemain Jepang yang sudah kuat membuat mereka tampil habis-habisan. Terutama saat melawan tim-tim kuat di babak krusial.

Itu dibuktikan saat menaklukan Tiongkok dengan skor 3-0 di babak semifinal. Sebelumnya, mereka juga menyingkirkan dua tim kuat asal Eropa, Denmark di babak penyisihan grup B, serta Prancis di babak perempat final. (dik/ruk)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/