26.1 C
Medan
Friday, June 14, 2024

Pemain ISL Bisa Bela Timnas

JAKARTA- Ini kabar gembira bagi para pesepakbola Indonesia yang berlaga di ISL. Koordinator Timnas Bob Hippy menyatakan tetap akan memberikan kesempatan pada pemain yang bertanding di ISL, kompetisi gagasan PT LI, untuk menghuni Timnas. Mereka dianggap memiliki hak yang sama dengan pemain yang berjibaku di IPL, kompetisi yang diakui PSSI.

“Saya tidak memikirkan tentang liga itu. Saya hanya memikirkan pemain. Mereka memiliki hak yang sama. Pemain yang bertanding di ISL juga memiliki kans bermain di Timnas,” terang Bob kemarin (25/11).

Dia menambahkan, keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk membentuk timnas yang tangguh. Karena itu, semua proses seleksinya akan dilakukan dengan transparan. Bahkan, pemain yang tak memiliki klub juga akan mendapatkan kesempatan untuk mengenakan seragam timnas.
“Walau nggak punya klub, kalau memang bagus tentu akan kami panggil. Nantinya terserah pelatih. Menghuni Timnas itu merupakan keinginan semua pemain,” tambah mantan penggawa Timnas tersebut.

Bob memang tak mau terlibat dengan persoalan pelik mengenai dualisme kompetisi yang ada di Indonesia. Sebagai koordinator Timnas, dia memilih untuk berkonsentrasi membentuk pasukan yang kuat. Hal itu bisa didapat jika semua pemain diberi kesempatan yang sama. Baginya, kondisi yang sekarang terjadi berbeda dengan saat LPI dicekal PSSI era Nurdin Halid lalu.

Selain itu, dia juga merasa kasihan dengan talenta muda yang bermain di ISL jika tak diberi kesempatan menghuni Timnas. Padahal, para pemain itulah yang akan menjadi tulang punggung timnas di masa mendatang.

“Politiknya terlalu tinggi kalau harus sampai melibatkan dualisme kompetisi itu. Saya memilih nggak ikut-ikutan kesana. Saya hanya berurusan dengan pribadinya masing-masing. Bukan dengan klubnya,” terang Bob. (ru/jpnn)

JAKARTA- Ini kabar gembira bagi para pesepakbola Indonesia yang berlaga di ISL. Koordinator Timnas Bob Hippy menyatakan tetap akan memberikan kesempatan pada pemain yang bertanding di ISL, kompetisi gagasan PT LI, untuk menghuni Timnas. Mereka dianggap memiliki hak yang sama dengan pemain yang berjibaku di IPL, kompetisi yang diakui PSSI.

“Saya tidak memikirkan tentang liga itu. Saya hanya memikirkan pemain. Mereka memiliki hak yang sama. Pemain yang bertanding di ISL juga memiliki kans bermain di Timnas,” terang Bob kemarin (25/11).

Dia menambahkan, keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk membentuk timnas yang tangguh. Karena itu, semua proses seleksinya akan dilakukan dengan transparan. Bahkan, pemain yang tak memiliki klub juga akan mendapatkan kesempatan untuk mengenakan seragam timnas.
“Walau nggak punya klub, kalau memang bagus tentu akan kami panggil. Nantinya terserah pelatih. Menghuni Timnas itu merupakan keinginan semua pemain,” tambah mantan penggawa Timnas tersebut.

Bob memang tak mau terlibat dengan persoalan pelik mengenai dualisme kompetisi yang ada di Indonesia. Sebagai koordinator Timnas, dia memilih untuk berkonsentrasi membentuk pasukan yang kuat. Hal itu bisa didapat jika semua pemain diberi kesempatan yang sama. Baginya, kondisi yang sekarang terjadi berbeda dengan saat LPI dicekal PSSI era Nurdin Halid lalu.

Selain itu, dia juga merasa kasihan dengan talenta muda yang bermain di ISL jika tak diberi kesempatan menghuni Timnas. Padahal, para pemain itulah yang akan menjadi tulang punggung timnas di masa mendatang.

“Politiknya terlalu tinggi kalau harus sampai melibatkan dualisme kompetisi itu. Saya memilih nggak ikut-ikutan kesana. Saya hanya berurusan dengan pribadinya masing-masing. Bukan dengan klubnya,” terang Bob. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/