TUJUH laga tersisa tak lagi menjadi perburuan gelar juara. Terlalu jauh bagi Borussia Dortmund atau para rival lainnya untuk menjegal ambisi Bayern Muenchen. Hasil akhir membuktikan kualitas Muenchen memang jauh dibandingkan para rivalnya.
Mati-matian mengejar Muenchen di klasemen Bundesliga, Dortmund kini harus mengaku kalah. Pelatih Dortmund Jurgen Klopp sudah menyatakan timnya harus mulai fokus menjaga posisi kedua yang kini mereka huni.
Padahal, di awal musim Klopp-lah yang paling berkoar bakal menghentikan dominasi Bayern selepas tak lagi ditangani oleh Jupp Heynckess.
Pesta juara tim asuhan Pep Guardiola tersebut mau tak mau membuat Klopp menunjukkan kekagumannya. Rentang poin yang sangat jauh membuatnya mengumpamakan bahwa timnya sampai harus memakai teleskop untuk melihat peningkatan Bayern.
Klopp mengucapkan selamat sekaligus menilai Bayern telah menghancurkan harapan persaingan di Bundesliga musim ini.
“Tak bisa dipercaya bagaimana kalian menghancurkannya (Bundesliga), karena kami selalu mengamati. Meski kami melakukannya dengan bantuan teleskop. Itu pencapaian yang fantastis, selama untuk kemenangan kalian,” kata Klopp seperti dikutip Soccerway.
Sebelum Bayern kembali menunjukkan dominasinya musim lalu, Dortmund jadi batu sandungan utama. Dua musim beruntun, yaitu 2010-2011 dan 2011-2012, Dortmund yang meraih gelar juara Bundesliga. Bahkan, Dortmund jadi runner-up di Bundesliga dan Liga Champions yang dijuarai Bayern musim lalu.
Perseteruan dua klub memanas di luar lapangan. Suporter Dortmund menuding Bayern membajak Mario Goetze sebelum musim berakhir. Seperti yang dilakukan oleh Bayers untuk mendapatkan striker utama Dortmund Robert Lewandowski musim ini.
Namun, hal itu tetap membuat Klopp berkepala dingin. Menurutnya, Bayern di bawah kepemimpinan Pep Guardiola bakal sanggup menyaingi kehebatan Bayern di era 1980an yang mengklaim tujuh gelar juara. Bayern saat itu dipenuhi bintang seperti Karl-Heinz Rumenigge, Lothar Mattaeus dan Klaus Augenthaler.
“Sangat impresif. Anda harus mengangkat topi pada konsistensi Bayern dalam permainan dan gairah mereka saat bertanding,” tutup Klopp. (ady)