25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Witya Pusen dan Uhum Enesty Merasa Janggal Jelang Kongres Askot PSSI Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bakal Calon Ketua Umum Askot PSSI Medan Witya Pusen dan Bakal Calon Wali Ketua Umum Uhum Enesty merasakan kejanggalan jelang pelaksanaan Kongres Askot PSS Medan. Pasalnya, keduanya dinyatakan gagal lolos verifikasi tanpa alasan yang jelas.

“Saya dikabarkan gagal lolos verifikasi menjadi Calon Ketua Umum Askot PSSI Medan. Namun hingga sekarang saya belum menerima keputusan resmi. Saya justru dapat informasi dari orang lain,” ujar Witya Pusen didampingi Uhum Enesty saat mendatangi Kantor Asprov PSSI Sumut di Jalan Sekip Baru, Sabtu (26/8).

Witya Pusen dan Uhum Enesty datang ke Kantor Asprov PSSI Sumut sekitar pukul 10.30 WIB untun mempertanyakan kepastian informasi tersebut. Namun keduanya merasa kecewa. Tidak ada satu orang pun panitia atau komite pemilihan di lokasi.

Keduanya hanya menemui staf wanita di kantor itu. Oleh staf wanita yang ada di kantor tersebut, Witya Pusen dan Uhum Enesty disarankan menemui Komisi Banding. Tapi Komisi Banding juga tidak ada di lokasi. Padahal sesuai tahapan, Sabtu (26/8) merupakan pengajuan banding.

“Saya disuruh menemui Komisi banding. Sesuai dengan tahapan, hari ini merupakan pengajuan banding. Tapi mereka tidak ada di kantor. Jadi saya banding ke mana?” sebut Witya Pusen.

Pusen menjelaskan, dia mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Ketua Askot PSSI Sumut dengan dengan didukung empat klub. Keempatnya adalah PS Kinantan. POR Darma Putra, Kurnia Medan City, dan Indian Football Club.

“Saat pendaftaran berkas saya diterima. Panitia juga tidak ada menyebutkan kekurangan berkas yang harus dilengkapi,” ungkap pemain PSMS tahun 90-an tersebut.

Pusen menegaskan, panitia sehatusnyabmemberikan kesempatan kepada calon untuk melengkapi kekurangan berkas. Bukan langsung memutuskan tidak lolos.

“Kalau memang berkas saya kurang, seharusnya diberi tau. Bukan langsung diputuskan gagal. Sekelas KPU saja memberikan kesempatan kepada Caleg untuk melengkapi berkas. Begitu juga dengan Askot dan Askab daerah lain. Minimal diberikan waktu untuk melengkapi kekurangan berkas. Bukan seperti Askot PSSI Medan ini,” tegasnya.

Pusen menyebutkan, dirinya ikut mendaftar Calon Ketua Askot PSSI Medan karena kepedulian terhadap sepak bola di Kota Medan. Sepak bola Kota Medan disebutkan mengalami kemunduran dalam beberapa tahun belakangan ini. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bakal Calon Ketua Umum Askot PSSI Medan Witya Pusen dan Bakal Calon Wali Ketua Umum Uhum Enesty merasakan kejanggalan jelang pelaksanaan Kongres Askot PSS Medan. Pasalnya, keduanya dinyatakan gagal lolos verifikasi tanpa alasan yang jelas.

“Saya dikabarkan gagal lolos verifikasi menjadi Calon Ketua Umum Askot PSSI Medan. Namun hingga sekarang saya belum menerima keputusan resmi. Saya justru dapat informasi dari orang lain,” ujar Witya Pusen didampingi Uhum Enesty saat mendatangi Kantor Asprov PSSI Sumut di Jalan Sekip Baru, Sabtu (26/8).

Witya Pusen dan Uhum Enesty datang ke Kantor Asprov PSSI Sumut sekitar pukul 10.30 WIB untun mempertanyakan kepastian informasi tersebut. Namun keduanya merasa kecewa. Tidak ada satu orang pun panitia atau komite pemilihan di lokasi.

Keduanya hanya menemui staf wanita di kantor itu. Oleh staf wanita yang ada di kantor tersebut, Witya Pusen dan Uhum Enesty disarankan menemui Komisi Banding. Tapi Komisi Banding juga tidak ada di lokasi. Padahal sesuai tahapan, Sabtu (26/8) merupakan pengajuan banding.

“Saya disuruh menemui Komisi banding. Sesuai dengan tahapan, hari ini merupakan pengajuan banding. Tapi mereka tidak ada di kantor. Jadi saya banding ke mana?” sebut Witya Pusen.

Pusen menjelaskan, dia mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Ketua Askot PSSI Sumut dengan dengan didukung empat klub. Keempatnya adalah PS Kinantan. POR Darma Putra, Kurnia Medan City, dan Indian Football Club.

“Saat pendaftaran berkas saya diterima. Panitia juga tidak ada menyebutkan kekurangan berkas yang harus dilengkapi,” ungkap pemain PSMS tahun 90-an tersebut.

Pusen menegaskan, panitia sehatusnyabmemberikan kesempatan kepada calon untuk melengkapi kekurangan berkas. Bukan langsung memutuskan tidak lolos.

“Kalau memang berkas saya kurang, seharusnya diberi tau. Bukan langsung diputuskan gagal. Sekelas KPU saja memberikan kesempatan kepada Caleg untuk melengkapi berkas. Begitu juga dengan Askot dan Askab daerah lain. Minimal diberikan waktu untuk melengkapi kekurangan berkas. Bukan seperti Askot PSSI Medan ini,” tegasnya.

Pusen menyebutkan, dirinya ikut mendaftar Calon Ketua Askot PSSI Medan karena kepedulian terhadap sepak bola di Kota Medan. Sepak bola Kota Medan disebutkan mengalami kemunduran dalam beberapa tahun belakangan ini. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/