Site icon SumutPos

Seleksi Tertutup, Calon Pemain PSMS Mayoritas ‘Anak Medan’

Talent scouting PSMS, Liestiadi. PSMS akan menggelar seleksi tertutup untuk merekrut pemain.
Talent scouting PSMS, Liestiadi. PSMS akan menggelar seleksi tertutup untuk merekrut pemain.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setiap musimnya PSMS Medan selalu menggelar seleksi terbuka untuk mencari pemain. Namun untuk musim depan sepertinya berbeda. PSMS hanya menggelar seleksi tertutup. Hal itu disebutkan salah seorang talent scouting PSMS, Liestiadi di Kebun Bunga kemarin.

Liestiadi yang nantinya akan bekerjasama dengan Slamet Riyadi dan Muhammad Halim mengatakan pihaknya mendapat instruksi dari pengurus untuk mencari pemain lewat proses seleksi. Namun tidak lewat proses seleksi terbuka. Sejauh ini ia sudah memiliki nama-nama calon pemain yang akan ia masukkan dalam proses seleksi.

“Sudah ada nama-nama calon pemain yang akan saya seleksi. Ada sekitar 31 pemain. Mayoritas akan saya pakai pemain Medan. Tapi akan ada juga pemain dari luar Medan yang kita pakai, tergantung dana dari manajemen PSMS juga,” ucap Liestiadi saat berbincang kemarin.

Memang PSMS belum bisa menentukan keputusan soal pemain karena format kompetisi Divisi Utama juga masih belum jelas menunggu Kongres PSSI Oktober mendatang. Namun menurut eks pelatih Persegres ini, dengan pembentukan tim lebih cepat
“Saat ini kan pemain-pemain mungkin harganya bisa lebih murah. Tapi kalau nanti sudah dekat kompetisi kita sudah tidak dapat lagi pemain seperti yang kita harapkan,” katanya.

Memang saat ini para pemain Medan banyak yang tersebar di klub-klub kasta teratas. Seperti Ahmad Maulana, Fajar Handika (Madura United), Ghozali, Rifki (Persegres), Hardiantono, Wiganda, Legimin, Romy Agustiawan, Tambun, Aldino (PS TNI), Antoni (PSM), Rahmat Hidayat (Persib), Mahyadi (Persik) dan lain-lain.

Hanya saja bukan hal yang mudah menggaet para pemain itu untuk kembali ke PSMS. Apalagi Ayam Kinantan hanya berada di kasta kedua. Artinya PSMS juga harus punya modal untuk merekrut para pemain yang berkualitas.

Liestiadi mengatakan idealnya PSMS harus menentukan pelatih kepala dulu untuk merekrut pemain. Pasalnya keinginan pelatih tentu berbeda dengan pemandu bakat jika nantinya yang ditunjuk orang yang berbeda.

Liestiadi sendiri mengaku sangat siap jika nantinya ditunjuk menangani PSMS. Bahkan ia akan memasang target untuk membawa PSMS promosi ke kasta tertinggi.

“Kalau saya dipercaya megang PSMS untuk musim kompetisi PSSI, target saya akan bawa PSMS promosi ke ISL. PSMS ini tim besar, artinya bukan main-main lagi kalau sudah berbicara PSMS. Saya sudah siapkan planing ke dapan untuk mencapai target itu. Tapi dengan catatan manajemen PSMS juga diisi oleh orang yang memiliki hati dan memajukan PSMS,” ucapnya.

Begitupun selama belum ada kejelasan ikatan berupa kontrak, dirinya masih mungkin menerima tawaran dari klub-klub lain. “Ya selama belum hitam di atas putih tentunya saya masih bebas menentukan pilihan. Kalau ada klub yang menjamin kejelasan tentu saya akan memilih. Karena pekerjaan saya hanya melatih, pastinya mencari mana yang lebih menjamin,” pungkasnya. (don)

Exit mobile version