26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Satgas Bekuk Pelaku Match Fixing, Iwan Bule: Silakan Tangkap

Mochamad Iriawan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satgas Antimafia Bola kembali membekuk enam orang yang diduga terlibat match fixing. Kali ini terkait laga Perses Sumedang melawan Persikasi Bekasi di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, 6 November lalu.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, enam orang yang ditangkap itu adalah wasit utama berinisial DSP, manajemen Persikasi Bekasi BTR dan HR, perantara berinisial MR, Manajer Persikasi Bekasi SHB, serta DS, komisi penugasan wasit Asprov PSSI Jawa Barat. ’’Semua sudah tersangka,’’ tuturnya.

Dalam pertandingan itu, diduga manajemen Persikasi menyuap wasit dengan sejumlah uang. ’’Tentunya untuk mendapatkan kemenangan,’’ papar Argo Yuwono.

Petugas menerima informasi dari masyarakat soal praktik suap tersebut. Bukan hanya itu. Satgas Antimafia Bola juga mencocokkan informasi tersebut dengan pengamatan pertandingan. ’’Dari semua itu, diketahui adanya suap-menyuap,’’ terangnya.

Hasil dari pertandingan itu diketahui dimenangkan Persikasi dengan skor 3-2. Argo menjelaskan, semua tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 11/1980 tentang Penyuapan atau pasal 55 KUHP. ’’Itu ancamannya penjara beberapa tahun,’’ ujarnya.

Ketua Komite Ad Hoc Ahmad Riyadh mengapresiasi kinerja satgas. Menurut dia, saat ini menjadi wewenang kepolisian karena sudah masuk proses hukum. ’’Tetapi, kami bisa merekomendasikan untuk tambahan hukuman disiplin kepada pelaku yang terlibat itu. Sanksinya seperti tidak boleh aktif dalam dunia sepak bola. Bisa seumur hidup (sanksinya),’’ kata Riyadh.

Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husein belum bisa memastikan tentang hukuman terhadap pelaku yang terlibat itu. ’’Nanti kami periksa dulu. Yang bersalah, jelas kami akan memberikan hukuman,’’ ungkap Umar.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan tidak akan main-main soal pengaturan skor. ’’Kemarin satgas bilang ada penangkapan. Saya bilang, kalau memang terbukti, silakan,’’ ucapnya kepada Jawa Pos di Manila, Filipina, kemarin. ’’Kami buka selebar-lebarnya (pemeriksaan). Jangan main-main terhadap sepak bola. Bagi yang mau coba-coba, sekalian saya dorong,’’ pungkasnya. (jpc/saz)

Mochamad Iriawan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satgas Antimafia Bola kembali membekuk enam orang yang diduga terlibat match fixing. Kali ini terkait laga Perses Sumedang melawan Persikasi Bekasi di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, 6 November lalu.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, enam orang yang ditangkap itu adalah wasit utama berinisial DSP, manajemen Persikasi Bekasi BTR dan HR, perantara berinisial MR, Manajer Persikasi Bekasi SHB, serta DS, komisi penugasan wasit Asprov PSSI Jawa Barat. ’’Semua sudah tersangka,’’ tuturnya.

Dalam pertandingan itu, diduga manajemen Persikasi menyuap wasit dengan sejumlah uang. ’’Tentunya untuk mendapatkan kemenangan,’’ papar Argo Yuwono.

Petugas menerima informasi dari masyarakat soal praktik suap tersebut. Bukan hanya itu. Satgas Antimafia Bola juga mencocokkan informasi tersebut dengan pengamatan pertandingan. ’’Dari semua itu, diketahui adanya suap-menyuap,’’ terangnya.

Hasil dari pertandingan itu diketahui dimenangkan Persikasi dengan skor 3-2. Argo menjelaskan, semua tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 11/1980 tentang Penyuapan atau pasal 55 KUHP. ’’Itu ancamannya penjara beberapa tahun,’’ ujarnya.

Ketua Komite Ad Hoc Ahmad Riyadh mengapresiasi kinerja satgas. Menurut dia, saat ini menjadi wewenang kepolisian karena sudah masuk proses hukum. ’’Tetapi, kami bisa merekomendasikan untuk tambahan hukuman disiplin kepada pelaku yang terlibat itu. Sanksinya seperti tidak boleh aktif dalam dunia sepak bola. Bisa seumur hidup (sanksinya),’’ kata Riyadh.

Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husein belum bisa memastikan tentang hukuman terhadap pelaku yang terlibat itu. ’’Nanti kami periksa dulu. Yang bersalah, jelas kami akan memberikan hukuman,’’ ungkap Umar.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan tidak akan main-main soal pengaturan skor. ’’Kemarin satgas bilang ada penangkapan. Saya bilang, kalau memang terbukti, silakan,’’ ucapnya kepada Jawa Pos di Manila, Filipina, kemarin. ’’Kami buka selebar-lebarnya (pemeriksaan). Jangan main-main terhadap sepak bola. Bagi yang mau coba-coba, sekalian saya dorong,’’ pungkasnya. (jpc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/