25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Membina Olahraga Butuh Perencanaan dan Program

BERBICARA: Plt Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian berbicara soal perencanaan dan program olahraga melalui virtual. (Ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membangun generasi berprestasi, tidak cukup hanya mengandalkan bakat semata, tapi harus dibarengi dengan perencanaan dan program. Karena itu, Dinas Pemuda dan Olahraga harus bisa membuat program kerja yang baik sehingga potensi pemuda dan olahraga di daerah ini tidak terabaikan.

“Hari ini kalau kita bicara prestasi, semua harus di desain semua harus direncanakan. Tidak bisa lagi seperti dulu kalau lihat pemain bola bagus langsung comot saja. Harus dilihat dulu segala aspeknya melalui sains,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian SH MSi saat membuka Rakor Pemuda dan Olahraga di Medan, Kamis (26/11) malam.

Pada kegiatan Rakor digelar dengan menjalankan protokol kesehatan itu, Bahar menegaskan kalau sains sangat penting sekarang. “Di bidang olahraga misalnya, kita sudah programkan mencari bibit di daerah-daerah, kemudian mereka akan dinilai postur tubuhnya, VO2Max, intelegencia dan kekuatan fisiknya,” tutur Bahar yang berbicara lewat aplikasi zoom.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibawah arahan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajeckshah sangat konsen merancang pengembangan potensi olahraga ke depan. Terutama terkait dengan penunjukan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024.

Mulai tahun depan, pembangunan
Sumut Sport Center di kawasan dekat Bandara Kualanamu akan dimulai ditandai dengan pembangunan Stadion utama berkapasitas 75.000 penonton dengan anggaran Rp2,7 triliun.

Sumut Sport Center ini dibangun di atas lahan 300 hektar dengan desain dan visi yang melebihi apa yang sudah lebih dahulu dilakukan oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

“Kita sudah jauh tertinggal karena cuma memiliki stadion yang dibangun tahun 1953. Hari ini kita akan bangun sarana yang sangat modern yang akan jadi kebanggan Sumatera Utara,” tutur Bahar yang hadir bersama Sekdis Rudi Rinaldi dan jajarannya.

Tak cuma PON 2024, jika proyek Sumut Sport Center berjalan baik, Sumut juga akan mencalonkan diri menjadi tuan rumah ajang SEA Games hingga Olimpiade 2032.

“Ini bukan sesuatu yang mustahil yang sedang diupayakan pemerintah Sumatera Utara. Ini yang harus kita capai demi generasi kita ke depan,” tegas Bahar.

Olahraga ini apa yang dikatakan Presiden Jokowi pada Haornas lalu ada tiga tagline. Yang pertama sport science yakni membangun olahraga tidak bisa otodidak tapi harus dengan sains. Karena itu kita akan kembangkan di area Sumut sport center.

Kedua, sport industries. Sumut Sport Center akan menyediakan area bisnis yang tak hanya mengembangkan bisnis terkait olahraga tapi juga industri kuliner serta bisnis lainnya yang membangkitkan perekonomian.

Di area tersebut juga dibangun pergudangan, wisma atlet berkapasitas 5000 kamar yang menyokong hadirnya Rumah Sakit Internasional disana.
“Kalau orang berobat kesana pasti ada pendamping, maka wisma atlet bisa dimanfaatkan sebagai sarana penginapan berbiaya murah,” jelasnya.

Ketiga sport tourism. Sumut Sport Center bukan cuma jadi sarana olahraga tapi sekaligus sarana wisata. Banyak orang akan berkunjung kesana untuk melihat ikon baru yang menyediakan berbagai fasilitas wisata. Tak hanya itu, area itu akan digunakan untuk olahraga rekreasi.

“Kalo sekarang orang bersepeda setiap Sabtu-Minggu dari Medan dan sekitarnya menuju Kuala Namu diperkirakan 2000-an orang. Dengan adanya sport center kami perkirakan puluhan ribu orang akan datang kesana,” jelas Bahar.

Rakor Pemuda dan Olahraga yang digelar selama dua hari ini diikuti 100 peserta yang merupakan perwakilan dari Dispora dan Bapeda se Sumatera Utara. (dek)

BERBICARA: Plt Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian berbicara soal perencanaan dan program olahraga melalui virtual. (Ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membangun generasi berprestasi, tidak cukup hanya mengandalkan bakat semata, tapi harus dibarengi dengan perencanaan dan program. Karena itu, Dinas Pemuda dan Olahraga harus bisa membuat program kerja yang baik sehingga potensi pemuda dan olahraga di daerah ini tidak terabaikan.

“Hari ini kalau kita bicara prestasi, semua harus di desain semua harus direncanakan. Tidak bisa lagi seperti dulu kalau lihat pemain bola bagus langsung comot saja. Harus dilihat dulu segala aspeknya melalui sains,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian SH MSi saat membuka Rakor Pemuda dan Olahraga di Medan, Kamis (26/11) malam.

Pada kegiatan Rakor digelar dengan menjalankan protokol kesehatan itu, Bahar menegaskan kalau sains sangat penting sekarang. “Di bidang olahraga misalnya, kita sudah programkan mencari bibit di daerah-daerah, kemudian mereka akan dinilai postur tubuhnya, VO2Max, intelegencia dan kekuatan fisiknya,” tutur Bahar yang berbicara lewat aplikasi zoom.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibawah arahan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajeckshah sangat konsen merancang pengembangan potensi olahraga ke depan. Terutama terkait dengan penunjukan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024.

Mulai tahun depan, pembangunan
Sumut Sport Center di kawasan dekat Bandara Kualanamu akan dimulai ditandai dengan pembangunan Stadion utama berkapasitas 75.000 penonton dengan anggaran Rp2,7 triliun.

Sumut Sport Center ini dibangun di atas lahan 300 hektar dengan desain dan visi yang melebihi apa yang sudah lebih dahulu dilakukan oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

“Kita sudah jauh tertinggal karena cuma memiliki stadion yang dibangun tahun 1953. Hari ini kita akan bangun sarana yang sangat modern yang akan jadi kebanggan Sumatera Utara,” tutur Bahar yang hadir bersama Sekdis Rudi Rinaldi dan jajarannya.

Tak cuma PON 2024, jika proyek Sumut Sport Center berjalan baik, Sumut juga akan mencalonkan diri menjadi tuan rumah ajang SEA Games hingga Olimpiade 2032.

“Ini bukan sesuatu yang mustahil yang sedang diupayakan pemerintah Sumatera Utara. Ini yang harus kita capai demi generasi kita ke depan,” tegas Bahar.

Olahraga ini apa yang dikatakan Presiden Jokowi pada Haornas lalu ada tiga tagline. Yang pertama sport science yakni membangun olahraga tidak bisa otodidak tapi harus dengan sains. Karena itu kita akan kembangkan di area Sumut sport center.

Kedua, sport industries. Sumut Sport Center akan menyediakan area bisnis yang tak hanya mengembangkan bisnis terkait olahraga tapi juga industri kuliner serta bisnis lainnya yang membangkitkan perekonomian.

Di area tersebut juga dibangun pergudangan, wisma atlet berkapasitas 5000 kamar yang menyokong hadirnya Rumah Sakit Internasional disana.
“Kalau orang berobat kesana pasti ada pendamping, maka wisma atlet bisa dimanfaatkan sebagai sarana penginapan berbiaya murah,” jelasnya.

Ketiga sport tourism. Sumut Sport Center bukan cuma jadi sarana olahraga tapi sekaligus sarana wisata. Banyak orang akan berkunjung kesana untuk melihat ikon baru yang menyediakan berbagai fasilitas wisata. Tak hanya itu, area itu akan digunakan untuk olahraga rekreasi.

“Kalo sekarang orang bersepeda setiap Sabtu-Minggu dari Medan dan sekitarnya menuju Kuala Namu diperkirakan 2000-an orang. Dengan adanya sport center kami perkirakan puluhan ribu orang akan datang kesana,” jelas Bahar.

Rakor Pemuda dan Olahraga yang digelar selama dua hari ini diikuti 100 peserta yang merupakan perwakilan dari Dispora dan Bapeda se Sumatera Utara. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/