25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Babak Belur,

liga indonesia baru
TELAK: Para pemain PSMS hanya bisa memandang pemain Arema FC merayakan gol.

SUMUTPOS.CO – Tren positif PSMS di kandang lawan terputus setelah empat laga selalu mencuri poin. Namun pekan ini, PSMS babak belur setelah dibungkam 0-5 dari Arema FC pada pekan ke-28 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (28/10). Kekalahan yang semakin membenamkan PSMS di dasar klasemen.

Pada laga itu PSMS yang tampil tanpa empat pemain intinya langsung keteteran di menit awal. Laga baru berjalan delapan menit, PSMS sudah kebobolan lewat aksi Dedik Setiawan. Berawal dari kesalahan Fredyan Wahyu yang coba menghalau bola udara, justru membuat arah bola jatuh ke kaki Dedik Setiawan yang berdiri bebas. M Roby dan Ronny Fatahillah sudah tak bisa mengejar Dendik yang dengan leluasa menaklukkan Dhika Bhayangkara.

Tiga menit kemudian, Arema FC semakin menjauhkan skor menjadi 2-0. Dhika membuat blunder dengan bola yang terlepas dari tangkapannya. Makan Konate dengan sigap menyambarnya meski Tanidis coba memblok bola tersebut.

Tertinggal dua gol, PSMS lebih berani menyerang. Peluang pertama diciptakan saat setengah main babak pertama. Melalui Tanidis dan juga Felipe, dua sepakan jauh beruntun oleh keduanya hanya melambung di atas mistar gawang Utam Rusdiana, kiper Arema FC.

Sebaliknya, Arema FC tetap menyerang dengan baik. Gol ketiga Arema FC lahir menit ke-25 lewat tendangan jarak jauh Dendi Santoso. Tidak sampai di situ, Arema bahkan semakin menjauh setelah Konate mencetak gol keduanya pada menit ke-40 lewat sepakan chip.

Usai turun minum, PSMS gencar melakukan serangan. Setelah tendangan jarak jauh Shohei Matsunaga berhasil ditepis pada menit ke-52, Utam Rusdiana kembali melakukan penyelamatan beberapa menit kemudian dengan menggagalkan sundulan Tandis dan free kick Gusti Sandria. Begitu juga peluang dari Felipe, dan Tanidis yang melenceng.

Peter Butler membuat perubahan pada menit ke-77. Erwin Ramdani masuk menggantikan Gusti Sandria. Selang semenit, gawang PSMS justru kembali bobol untuk kelima kalinya lewat Nur Har-dianto.

Sebelum laga usai, Arema FC mendapat hadiah penalti. Namun Dhika sigap menepis sepakan 12 pas Hamka Hamzah yang memang cukup bernafsu mencetak gol sore itu. Skor 5-0 menjadi kekalahan terbesar PSMS di Liga 1 musim ini.

“Saya mau beri selamat kepada Arema FC lebih bagus dan lebih kuat tim hari ini. Lebih cepat, agresiv. Tim saya tidak cukup baagus. Saya tidak mau mengeluh tapi kalau tim kami komplet mungkin bisa memberi perlawanan,” kata Butler.

“Babak pertama kami beri banyak oleh-oleh (gol) untuk mereka. Main seperti tim divisi 1 lawan tim divisi 3. Hari ini memang sangat memalukan bagi saya dan semua orang. Saya tidak masukkan cadangan sampai 80 menit. Saya mau pemain yang bikin kesalahan cari usaha untuk baju yang mereka pakai,” tambahnya.

Sementara itu Gusti Sandria mengakui hasil itu sangat memalukan bagi timnya. “Sebagai pemain kami akui performa pemain sangat buruk. Tidak seperti biasa. Sangat malu rasanya,” pungkasnya. (don)

liga indonesia baru
TELAK: Para pemain PSMS hanya bisa memandang pemain Arema FC merayakan gol.

SUMUTPOS.CO – Tren positif PSMS di kandang lawan terputus setelah empat laga selalu mencuri poin. Namun pekan ini, PSMS babak belur setelah dibungkam 0-5 dari Arema FC pada pekan ke-28 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (28/10). Kekalahan yang semakin membenamkan PSMS di dasar klasemen.

Pada laga itu PSMS yang tampil tanpa empat pemain intinya langsung keteteran di menit awal. Laga baru berjalan delapan menit, PSMS sudah kebobolan lewat aksi Dedik Setiawan. Berawal dari kesalahan Fredyan Wahyu yang coba menghalau bola udara, justru membuat arah bola jatuh ke kaki Dedik Setiawan yang berdiri bebas. M Roby dan Ronny Fatahillah sudah tak bisa mengejar Dendik yang dengan leluasa menaklukkan Dhika Bhayangkara.

Tiga menit kemudian, Arema FC semakin menjauhkan skor menjadi 2-0. Dhika membuat blunder dengan bola yang terlepas dari tangkapannya. Makan Konate dengan sigap menyambarnya meski Tanidis coba memblok bola tersebut.

Tertinggal dua gol, PSMS lebih berani menyerang. Peluang pertama diciptakan saat setengah main babak pertama. Melalui Tanidis dan juga Felipe, dua sepakan jauh beruntun oleh keduanya hanya melambung di atas mistar gawang Utam Rusdiana, kiper Arema FC.

Sebaliknya, Arema FC tetap menyerang dengan baik. Gol ketiga Arema FC lahir menit ke-25 lewat tendangan jarak jauh Dendi Santoso. Tidak sampai di situ, Arema bahkan semakin menjauh setelah Konate mencetak gol keduanya pada menit ke-40 lewat sepakan chip.

Usai turun minum, PSMS gencar melakukan serangan. Setelah tendangan jarak jauh Shohei Matsunaga berhasil ditepis pada menit ke-52, Utam Rusdiana kembali melakukan penyelamatan beberapa menit kemudian dengan menggagalkan sundulan Tandis dan free kick Gusti Sandria. Begitu juga peluang dari Felipe, dan Tanidis yang melenceng.

Peter Butler membuat perubahan pada menit ke-77. Erwin Ramdani masuk menggantikan Gusti Sandria. Selang semenit, gawang PSMS justru kembali bobol untuk kelima kalinya lewat Nur Har-dianto.

Sebelum laga usai, Arema FC mendapat hadiah penalti. Namun Dhika sigap menepis sepakan 12 pas Hamka Hamzah yang memang cukup bernafsu mencetak gol sore itu. Skor 5-0 menjadi kekalahan terbesar PSMS di Liga 1 musim ini.

“Saya mau beri selamat kepada Arema FC lebih bagus dan lebih kuat tim hari ini. Lebih cepat, agresiv. Tim saya tidak cukup baagus. Saya tidak mau mengeluh tapi kalau tim kami komplet mungkin bisa memberi perlawanan,” kata Butler.

“Babak pertama kami beri banyak oleh-oleh (gol) untuk mereka. Main seperti tim divisi 1 lawan tim divisi 3. Hari ini memang sangat memalukan bagi saya dan semua orang. Saya tidak masukkan cadangan sampai 80 menit. Saya mau pemain yang bikin kesalahan cari usaha untuk baju yang mereka pakai,” tambahnya.

Sementara itu Gusti Sandria mengakui hasil itu sangat memalukan bagi timnya. “Sebagai pemain kami akui performa pemain sangat buruk. Tidak seperti biasa. Sangat malu rasanya,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/