SAO PAULO – Musim 2011 berakhir indah bagi Mark Webber. Puasa kemenangan yang dialaminya sepanjang musim berakhir justru di balapan terakhir musim ini.
Pembalap Red Bull-Renault itu menjadi yang tercepat di GP Brazil yang berakhir kemarin WIB (28/11) dinihari WIB. Sepanjang musim ini, Webber berada di bayang-bayang rekan setimnya, Sebastian Vettel.
Kemarin, Vettel menempati posisi kedua. Tapi, Vettel yang sudah memastikan gelar juara dunia di GP Jepang, 9 Oktober lalu, mengakhiri musim dengan sebelas kemenangan dan sebelas kali pole position.
Webber musim ini tiga kali meraih pole. Tapi, dia gagal mengonversinya menjadi kemenangan. Sebelum kemenangan di Brazil, dia hanya melengkapi musim ini dengan sembilan kali podium.
Tak urung kemenangan itu melambungkan harapan Webber menjelang musim berganti. Dia merasa memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk berbuat lebih di musim 2012.
“Saya pikir saya akan punya musim yang lebih kuat daripada tahun ini,” ujar Webber seperti dikutip oleh Autosport. “(Kemenangan) ini menjadi tonik yang baik. Saya siap untuk belajar sepanjang musim dingin, sedikit mengisi tenaga lalu kembali dengan lebih kuat,” tegasnya.
Sadar persaingan akan semakin ketat di tahun depan, dia tak ingin mengulang start buruknya musim ini. Baginya di musim balap tahun depan ancaman tak hanya akan datang dari Vettel tapi juga Jenson Button (McLaren-Mercedes) dan Fernando Alonso (Ferrari).
“Saya memulai (musim) dengan buruk karena berbagai alasan, tapi kami akan melihat di semua area untuk mencapai level tertinggi. Ketika ada di level tertinggi saya tidak hanya melihat pada Seb. Ada Jenson, Fernando, mereka ada di kecepatan barisan terdepan,” bebernya.
Berbeda dengan Webber, akhir buruk justru didapatkan oleh pembalap McLaren Lewis Hamilton. Dia gagal finis di Brazil. Catatan tersebut memperburuk perjalanannya di musim ini. Hamilton menjalani salah satu musim paling buruk dalam kariernya di F1 setelah hanya finis di posisi kelima klasemen pembalap. Itu menyamai capaian terburuknya sebelum ini di musim 2009.
“Tentu saja saya tidak ingin menyudahi musim dengan cara seperti itu, tapi ini tidak terlalu buruk. Saya menikmati balapan sebisa mungkin,” ujar Hamilton pada Crash. “Ini sudah menjadi musim yang panjang dan saya ingin berterima kasih kepada tim. Mereka tak pernah menyerah dan mereka sudah bekerja keras sepanjang musim,” paparnya.
Peran terbesar Hamilton musim ini adalah menjadi salah satu pembalap yang bisa mengganggu dominasi duo Red Bull. Dia meraih tiga kemenangan, di Tiongkok, Jerman, dan Abu Dhabi. Pembalap Inggris itu tetap harus puas menyudahi musim dengan selisih 227 poin. Tapi, seperti Webber, Hamilton sudah mencanangkan tekad menjelang musim baru. “Saya akan kembali menyerang musim depan, 2012 akan menjadi tahun saya,” seru juara dunia 2008 tersebut. (ady/diq/jpnn)