JAKARTA – Satlak Prima mengebut nama-nama cabang olahraga (cabor) yang disepakati menuju Asian Games XVII Korsel September mendatang. Hingga kemarin (29/1) sudah ada 17 cabor yang siap disetorkan ke Dewan Pelaksana Satlak Prima untuk diberi Surat Keputusan (SK) pelatnas.
Sesuai komitmen awal, selain Asian Games Satlak Prima juga menyiapkan untuk SEA Games XXVIII Singapura tahun depan. Untuk multievent dua tahunan Asia Tenggara itu, ada 28 cabor yang siap dipelatnaskan.
Kabid binpres Satlak Prima Johansyah menuturkan perampungan SK Asian Games dan SEA Games menjadi fokus utama. Johansyah mengungkapkan ada 1.112 nama yang terdiri dari atlet dan pelatih masuk untuk dua event itu. Dari hasil verifikasi awal baru separuhnya, sekitar 633 yang memenuhi syarat.
“Kami garap cepat dua event (Asian Games dan SEA Games, red.) itu dulu karena untuk beberapa multievent lainnya, seperti Asian Beach Games (ABG) dan Prima Pratama data keseluruhannya belum semua cabor menyerahkan ke kami,” jelas Johan, sapaan Johansyah.
Mengenai Asian Games, sebanyak 17 cabor siap dibahas ditingkat Dewan Pelaksana untuk diberi SK. Dari 17 cabor ini semua memenuhi tiga kriteria yang diberikan Satlak Prima. Yakni medali emas SEA Games XXVII Myanmar, lalu minimal medali perunggu Asian Games 2010 Guangzhou Tiongkok serta peringkat ketiga dalam ajang tunggal level Asia tahun lalu.
Ke-17 cabor tersebut adalah wushu, balap sepeda, karate, atletik, renang, kano, rowing, angkat besi, boling, voli pantai, bulu tangkis, panahan, tinju, gulat, soft tennis, equestrian, dan anggar.
“Jadi ini sifatnya usulan kami Satlak Prima kepada Dewan Pelaksana. Mereka akan menggodok dan menimbang masukan dari kami. Kalau ada yang kurang, akan ditambahi. Namun, hanya 17 itu yang kami sodorkan,” tambah dosen UNJ itu.
Sementara itu, Ketua Satlak Prima Suwarno menggaris bawahi kalau sepak bola memang tak masuk dalam 17 cabor itu. Namun, sepak bola punya pertimbangan sendiri untuk tetap diberangkatkan meski dari tiga kriteria Satlak Prima tak masuk.
“Ada pertimbangan khusus untuk sepak bola. Mereka adalah olahraga paling populer di Indonesia. Setelah era persatuan ini, prestasi mereka juga ke arah yang ebih baik. Tapi, memang hingga sekarang mereka belum menyetor kepada kami nama para pemain,” tutur Warno, sapaan Suwarno. (dra)