25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Menuju Fase 12 Besar Divisi Utama PT Liga Indonesia Serba Salah

DONI KURNIAWAN/SUMUT POS LEWATI PEMAIN LAWAN: Pemain PSMS Medan saat melewati pemain Persih Tembilahan pada lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, beberapa waktun lalu.
DONI KURNIAWAN/SUMUT POS
LEWATI PEMAIN LAWAN: Pemain PSMS Medan saat melewati pemain Persih Tembilahan pada lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, beberapa waktun lalu.

MEDAN-Ambisi melaju ke fase 12 besar Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI) masih terus diusung skuad PSMS. Namun jalan semakin terjal seiring tidak adanya dukungan dari non teknis. Bahkan sampai sekarang PSMS belum memastikan diri untuk berangkat di dua laga sisa ke markas PS Bengkulu (4/6) dan PS Bangka (9/6).
Betapa tidak, kondisi skuad PSMS tak juga membaik. Jangankan bicara gaji, untuk kebutuhan sehari-hari tim saja kini sudah tidak ada lagi yang membiayai. Manajer Tim Sarwono, dalam beberapa hari belakangan sudah tak tampak.
Padahal bisa dibilang, hanya manajer yang kini menjadi tumpuan harapan skuad PSMS. Begitu juga CEO Heru Prawono yang sejak kembali dari tur tak tampak. Padahal masih teringat jelas janji kelancaran gaji di putaran kedua yang nyatanya hanya sekedar angin surga.
Toh, Pelatih Kepala Suharto AD dan dua asistennya Coly Misrun dan Mardianto masih tetap mempersiapkan tim dengan latihan sekali sehari. Kamis (30/5), 17 pemain masih tetap mengikuti latihan meski dapur sudah tak mengepul pascatur ke Riau-Jambi. “Sekarang pelatih dan pemain ingin tim ini bisa melangkah ke 12 besar. Tapi beginilah kondisinya. Saya tidak bisa memaksakan. Kami bertekad tetap berangkat tapi siapa yang peduli?” tutur Suharto.
Lagi-lagi Suharto dengan hanya bersenjatakan lontaran kata motivasi ia harus menjaga semangat anak asuhnya. Syukur, pemain masih mau mengerti. “Pemain sudah kurang mengerti apa lagi. Gaji tidak ada, makan pun tersendat. Tapi mereka masih mau latihan. Sekarang tinggal pengurus dan manajemen punya niat yang sama atau tidak. Kalau mau, ayo sama-sama,” harapnya.
Meskipun beberapa pemain seperti Ade Chandra Kirana yang kini enggan bergabung. Suharto pun terpaksa meminjam lima pemain dari klub Dragon untuk simulasi skema 4-3-2-1. “Ya dengan jumlah pemain hanya 17, memang kurang untuk simulasi. Terpaksa megharapkan pemain dari Dragon untuk latihan simulasi. Karena kami coba strategi baru,” bebernya.
Namun Suharto yakin dalam beberapa hari ke depan para pemain akan kembali bertambah. “Masih banyak yang izin dan sakit. Doddy sakit, Doddy Rahwana anaknya sakit. Riko, Novi masih izin. Alamsyah terapi. Irfandi pun kemarin sakit. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) sudah bertambah,” harapnya.
Asisten Pelatih Coly Misrun, mengungkapkan hal senada. “Ini hari sudah semakin dekat dan jalan terus. Tapi sampai sekarang kami belum tahu, apakah jadi berangkat atau tidak. Terus terang kami yang tinggal ini masih mau terus berjuang,” jelasnya.
Sementara pemain sendiri juga kini serba salah. Keinginan untuk membawa PSMS melaju ke 12 besar sedemikian kuat. Namun kekecewaan terhadap pengurus dan manajemen juga teramat besar. Namun jika diistilahkan ‘kepalang tanggung’, mereka kini memilih tetap melanjutkan yang tersisa. Apalagi peluangnya kini cukup besar. “Ya sudah tanggung. Kalaupun kami mogok main, belum tentu juga ada pembayaran. Jadi ya kami pemain rata-rata masih terus mau bermain. Tapi kalau bisa pengurus dan manajemen memberi perhatian juga,” tandas gelandang PSMS Riko Simanjuntak. (don)

DONI KURNIAWAN/SUMUT POS LEWATI PEMAIN LAWAN: Pemain PSMS Medan saat melewati pemain Persih Tembilahan pada lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, beberapa waktun lalu.
DONI KURNIAWAN/SUMUT POS
LEWATI PEMAIN LAWAN: Pemain PSMS Medan saat melewati pemain Persih Tembilahan pada lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, beberapa waktun lalu.

MEDAN-Ambisi melaju ke fase 12 besar Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI) masih terus diusung skuad PSMS. Namun jalan semakin terjal seiring tidak adanya dukungan dari non teknis. Bahkan sampai sekarang PSMS belum memastikan diri untuk berangkat di dua laga sisa ke markas PS Bengkulu (4/6) dan PS Bangka (9/6).
Betapa tidak, kondisi skuad PSMS tak juga membaik. Jangankan bicara gaji, untuk kebutuhan sehari-hari tim saja kini sudah tidak ada lagi yang membiayai. Manajer Tim Sarwono, dalam beberapa hari belakangan sudah tak tampak.
Padahal bisa dibilang, hanya manajer yang kini menjadi tumpuan harapan skuad PSMS. Begitu juga CEO Heru Prawono yang sejak kembali dari tur tak tampak. Padahal masih teringat jelas janji kelancaran gaji di putaran kedua yang nyatanya hanya sekedar angin surga.
Toh, Pelatih Kepala Suharto AD dan dua asistennya Coly Misrun dan Mardianto masih tetap mempersiapkan tim dengan latihan sekali sehari. Kamis (30/5), 17 pemain masih tetap mengikuti latihan meski dapur sudah tak mengepul pascatur ke Riau-Jambi. “Sekarang pelatih dan pemain ingin tim ini bisa melangkah ke 12 besar. Tapi beginilah kondisinya. Saya tidak bisa memaksakan. Kami bertekad tetap berangkat tapi siapa yang peduli?” tutur Suharto.
Lagi-lagi Suharto dengan hanya bersenjatakan lontaran kata motivasi ia harus menjaga semangat anak asuhnya. Syukur, pemain masih mau mengerti. “Pemain sudah kurang mengerti apa lagi. Gaji tidak ada, makan pun tersendat. Tapi mereka masih mau latihan. Sekarang tinggal pengurus dan manajemen punya niat yang sama atau tidak. Kalau mau, ayo sama-sama,” harapnya.
Meskipun beberapa pemain seperti Ade Chandra Kirana yang kini enggan bergabung. Suharto pun terpaksa meminjam lima pemain dari klub Dragon untuk simulasi skema 4-3-2-1. “Ya dengan jumlah pemain hanya 17, memang kurang untuk simulasi. Terpaksa megharapkan pemain dari Dragon untuk latihan simulasi. Karena kami coba strategi baru,” bebernya.
Namun Suharto yakin dalam beberapa hari ke depan para pemain akan kembali bertambah. “Masih banyak yang izin dan sakit. Doddy sakit, Doddy Rahwana anaknya sakit. Riko, Novi masih izin. Alamsyah terapi. Irfandi pun kemarin sakit. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) sudah bertambah,” harapnya.
Asisten Pelatih Coly Misrun, mengungkapkan hal senada. “Ini hari sudah semakin dekat dan jalan terus. Tapi sampai sekarang kami belum tahu, apakah jadi berangkat atau tidak. Terus terang kami yang tinggal ini masih mau terus berjuang,” jelasnya.
Sementara pemain sendiri juga kini serba salah. Keinginan untuk membawa PSMS melaju ke 12 besar sedemikian kuat. Namun kekecewaan terhadap pengurus dan manajemen juga teramat besar. Namun jika diistilahkan ‘kepalang tanggung’, mereka kini memilih tetap melanjutkan yang tersisa. Apalagi peluangnya kini cukup besar. “Ya sudah tanggung. Kalaupun kami mogok main, belum tentu juga ada pembayaran. Jadi ya kami pemain rata-rata masih terus mau bermain. Tapi kalau bisa pengurus dan manajemen memberi perhatian juga,” tandas gelandang PSMS Riko Simanjuntak. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/