27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

TI Tidak Akui YUTI dan UTI Pro

MEDAN-Adanya organisasi taekwondo bertajuk Yayasan Universal Taekwondo Indonesia (YUTI) dan Universal Taekwondo Profesional (UT Pro) menimbulkan reaksi dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Mereka tidak mengakui keberadaan organisasi di luar PB TI.

Pernyataan itu disampaikan melalui Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Sumatera Utara (Pengprov TI Sumut). Ketua TI Sumut, Maherban Shah, lewat Ketua Harian Pengprov TI Sumut, Ir M Rejeki Karo, hal itu sesuai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diikuti seluruh Pengprov di Jakarta.

“Hal tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Nasional PBTI baru-baru ini di Jakarta, di mana 31 Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia menolak dengan tegas keberadaan YUTI dan UT Pro. Kedua organisasi tersebut tidak bernaung di bawah PBTI, KONI, Kemenpora maupun Dispora,” ujarnya.
Selain itu seluruh atlet, wasit maupun pengurus YUTI dan UT Pro tidak diperkenankan mengikuti kejuaraan di luar negeri atas nama Taekwondo Indonesia. “Termasuk tidak diperkenankan mengikuti even seperti kejuaraan daerah, kejuaraan nasional termasuk PON (Pekan Olahraga Nasional, red), maupun kejuaraan regional dan internasional seperti SEA Games, ASIAN Games, dan Olimpiade yang mengatasnamakan Taekwondo Indonesia (PBTI),” timpal Sekretaris Jendral Pengprov TI Sumut, Irvan Suriadi.

Irvan menambahkan bahwa organisasi di luar PBTI tersebut juga tidak diperkenankan memakai atribut Taekwondo Indonesia, dan akan ditolak keanggotaan maupun ijazahnya jika bergabung ke dalam keanggotaan PBTI.

Sementara itu Ketua Bidang Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Pengprov TI Sumut, Ir Andi Ketua  mengatakan adanya ijazah palsu yang dikeluarkan oleh mantan pengurus TI Sumut non aktif, Junaedi Adi Putra akan segera ditindak. Total ada  1.400 lembar ijazah yang dikeluarkan bertandatangan Ketua TI Sumut, Maherban Shah., “Ijazah yang dikeluarkan dan ditandatangani Junaedi itu palsu, dan kami imbau untuk dikembalikan ke Pengprov TI Sumut untuk digantikan dengan yang baru tanpa dipungut biaya alias gratis. Ini kami lakukan agar tidak ada kendala dalam penerbitan ijazah pada masa akan datang,” katanya.

Di sisi lain. kepengurusan Pengprov TI Sumut sendiri akan segera dilantik Mei mendatang.  juga sudah memiliki kepengurusan baru dan akan segera dilantik pertengahan Mei mendatang. Baru-baru ini, Pengprov TI Sumut juga menggelar Pendidikan dan Pelatihan Wasit untuk dipersiapkan di even-even bergengsi daerah, nasional, maupun internasional.

April ini, Pengprov TI Sumut baru saja menggelar UKT se-Sumut diikuti 1.000 peserta dan telah membagikan ijazah sesuai dengan kelulusannya.
Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov TI Sumut,
Ir Ferdinand  menghimbau kepada seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) TI se-Sumatera Utara mempersiapkan atlet menjelang kejurda Agustus dan kejurnas di Jakarta Oktober mendatang.
“Mengingat pendeknya waktu pelaksanaan kejuaraan, kami harap Pengcab segera mempersiapkan atletnya dalam waktu dekat ini,” kata Ferdinand. (don)

MEDAN-Adanya organisasi taekwondo bertajuk Yayasan Universal Taekwondo Indonesia (YUTI) dan Universal Taekwondo Profesional (UT Pro) menimbulkan reaksi dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Mereka tidak mengakui keberadaan organisasi di luar PB TI.

Pernyataan itu disampaikan melalui Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Sumatera Utara (Pengprov TI Sumut). Ketua TI Sumut, Maherban Shah, lewat Ketua Harian Pengprov TI Sumut, Ir M Rejeki Karo, hal itu sesuai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diikuti seluruh Pengprov di Jakarta.

“Hal tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Nasional PBTI baru-baru ini di Jakarta, di mana 31 Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia menolak dengan tegas keberadaan YUTI dan UT Pro. Kedua organisasi tersebut tidak bernaung di bawah PBTI, KONI, Kemenpora maupun Dispora,” ujarnya.
Selain itu seluruh atlet, wasit maupun pengurus YUTI dan UT Pro tidak diperkenankan mengikuti kejuaraan di luar negeri atas nama Taekwondo Indonesia. “Termasuk tidak diperkenankan mengikuti even seperti kejuaraan daerah, kejuaraan nasional termasuk PON (Pekan Olahraga Nasional, red), maupun kejuaraan regional dan internasional seperti SEA Games, ASIAN Games, dan Olimpiade yang mengatasnamakan Taekwondo Indonesia (PBTI),” timpal Sekretaris Jendral Pengprov TI Sumut, Irvan Suriadi.

Irvan menambahkan bahwa organisasi di luar PBTI tersebut juga tidak diperkenankan memakai atribut Taekwondo Indonesia, dan akan ditolak keanggotaan maupun ijazahnya jika bergabung ke dalam keanggotaan PBTI.

Sementara itu Ketua Bidang Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Pengprov TI Sumut, Ir Andi Ketua  mengatakan adanya ijazah palsu yang dikeluarkan oleh mantan pengurus TI Sumut non aktif, Junaedi Adi Putra akan segera ditindak. Total ada  1.400 lembar ijazah yang dikeluarkan bertandatangan Ketua TI Sumut, Maherban Shah., “Ijazah yang dikeluarkan dan ditandatangani Junaedi itu palsu, dan kami imbau untuk dikembalikan ke Pengprov TI Sumut untuk digantikan dengan yang baru tanpa dipungut biaya alias gratis. Ini kami lakukan agar tidak ada kendala dalam penerbitan ijazah pada masa akan datang,” katanya.

Di sisi lain. kepengurusan Pengprov TI Sumut sendiri akan segera dilantik Mei mendatang.  juga sudah memiliki kepengurusan baru dan akan segera dilantik pertengahan Mei mendatang. Baru-baru ini, Pengprov TI Sumut juga menggelar Pendidikan dan Pelatihan Wasit untuk dipersiapkan di even-even bergengsi daerah, nasional, maupun internasional.

April ini, Pengprov TI Sumut baru saja menggelar UKT se-Sumut diikuti 1.000 peserta dan telah membagikan ijazah sesuai dengan kelulusannya.
Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov TI Sumut,
Ir Ferdinand  menghimbau kepada seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) TI se-Sumatera Utara mempersiapkan atlet menjelang kejurda Agustus dan kejurnas di Jakarta Oktober mendatang.
“Mengingat pendeknya waktu pelaksanaan kejuaraan, kami harap Pengcab segera mempersiapkan atletnya dalam waktu dekat ini,” kata Ferdinand. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/