27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tiga Atlet Ju Jitsu Sumut Ikut Kejuaraan Asia

MEDAN- Tiga atlet Ju Jitsu asal Sumut akan menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan Ju Jitsu tingkat Asia yang berlangsung di Jakarta, 7 hingga 9 Desember mendatang. Ketiganya adalah Andro Ade Titaley, Heraldi Yudhantara dan Rio Fernando.

LATIHAN: Tiga atlet Ju Jitsu Sumut Rio Fernando, Heraldi Yudhantara  Andro Ade Titaley saat latihan  Do Jo Julius Ade Titaley Jalan Sei Padang.//redyanto/sumut pos
LATIHAN: Tiga atlet Ju Jitsu Sumut Rio Fernando, Heraldi Yudhantara dan Andro Ade Titaley saat latihan di Do Jo Julius Ade Titaley Jalan Sei Padang.//redyanto/sumut pos
Terpilihnya ketiga atlet ini merupakah hasil jerih payah mereka dalam mengalahkan lawan-lawannya pada seleksi nasional yang berlangsung di Jakarta 27 hingga 29 Oktober lalu. Pada seleksi itu ketiga berhadapan dengan atle dari provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan atlet dari provinsi lain di Indonesia.

Andro Ade Titaley turun di kelas berat badan 95 kg hingga 100 kg, Heraldi Yudhantara turun di kelas 61 kg higgga 66 kg dan Rio Fernando turun di kelas 55 hingga 60 kg. “Dalam seleksi itu lawan-lawan kita sangat keras, terutama atlet asal Pulau Jawa,” kata Heraldi Yudhantara saat ditemui ketika latihan di Do Jo Julius Ade Titaley Jalan Sei Padang Gang Tapanuli Medan.

Keberhasilan mengalahkan lawan pada ajang seleksi tak lantas membuat ketiga atlet tadi besar kepala. Itu bisa dilihat dari keseriusan mereka melakukan persiapan menatap kejuaraan Asia yang bakal diikuti Thailand, Singapura, Malaysia, Kazakistan dan beberana negara Asia lainnya. “Kami harus konsen berlatih, terutama latihan fisik,” bilang  Andro.

Pasalnya, masih menurut Andro, kekuatan fisik menjadi salah satu penentu dalam memenangkan kejuaraan tingkat Asia ini. “Semisal ketika selama ini kita sanggup bermain 10 ronde, maka dengan fisik yang kuat maka kita bisa main 20 ronde. Ini yang kita harapkan ketika fisik kita bagus,” terang Andro.

Andro menjelaskan untuk latihan fisik ini bisa dilakukan dengan lari, lari sprint, sit up, dan pus up. Disamping latihan-latihan yang bersifat teknik semisal pukulan (te- waza), tendangan (ashi-waza), kuncian (kansetsu-waza), dan bantingan (nage-waza). “Latihan ini rutin digelar dan bahkan frekuensinya ditambah terutama menjelang pertandingan,” tambah Rio.

Khusus Aldi, putra Kapolres Simalungun AKBP Agus Fajar Harkam ini mengaku selain latihan di  Do Jo Julius Ade Titaley, dia juga rutin latihan di rumah. Setiap hari usai pulang sekolah, dia latihan fisik dan teknik di rumah.

“Saya kalau tidak ada pas jadwal latihan di Do Jo Julius Ade Titaley, saya latihan di rumah. Bahkan sering juga latihan di Do Jo lain atau memanggil teman-teman atlet lainnya untuk latihan bersama-sama di rumah saya,” ungkap Aldi.

Dia menjelaskan tanpa latihan sulit untuk menjadi atlet yang handal. Apalagi olahraga Ju Jitsu ini merupakan olahraga yang komplet. Artinya fisik yang kuat serta teknik yang lincah harus dikuasi seorang atlet.

“Bagi saya, Ju Jitsu merupakan olahraga yang menyenangkan, penuh tantangan meskipun menguras tenaga yang banyak,” jelas Aldi. Lantas bagaimana dukungan orangtua?

Trisna Agus Fajar, orangtua Aldi yang ditemui saat menemani putranya latihan mengaku awal mulanya dia tidak menginginkan anaknya terjun di olahraga  Ju Jitsu. Alasannya olahraga itu keras dan bahkan ada aksi banting membanting. “Dulu Aldi, saya suruh sama papanya  belajar golf, tapi dia tidak mau dan memilih untuk menekuni Ju Jitsu ini,” kata Trisna Agus Fajar.

Karena sudah menjadi bakat anak, dia sebagai orangtua ikut mendukung. “Ya kalau sekarang terus kita dukung. Karena semuanya kita serahkan kepada bakat anak,” sambung Trisna yang memalingkan wajahnya saat Aldi latihan salto. “Saya takut dan endak tega lihat latihannya. Ngeri,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pelatih Ju Jisu Sumut Ronald Titaley mengatakan pihaknya akan terus menggembleng para atlet Ju Jitsu khususnya di Do Jo Julius Ade Titaley. Bersama pelatih lainnya diantaranya Ady P Koesno, mereka ingin dalam kejuaraan tingkat Asia ini, atlet yang mereka kirim semuanya berhasil. Dia mengaku dalam waktu dekat ini akan menyusun program latihan yang lebih ketat lagi demi keberhasil atletnya.

“Saat ini yang kami butuhkan adalah dukungan masyarakat terutama pencinta Ju Jitsu. Selama pak Agus Fajar Harkam sudah banyak berbuat dan kedepannya ada lagi tokoh-tokoh seperti pak Agus ini,” sambung  Ady P Koesno. Ditambah Ronald dengan dukungan ini maka ke depan olahraga Ju Jitsu akan semakin populer dengan beragam kejuaran baik tingkat daerah, provinsi, nasional dan bahkan internasional. (dra)

MEDAN- Tiga atlet Ju Jitsu asal Sumut akan menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan Ju Jitsu tingkat Asia yang berlangsung di Jakarta, 7 hingga 9 Desember mendatang. Ketiganya adalah Andro Ade Titaley, Heraldi Yudhantara dan Rio Fernando.

LATIHAN: Tiga atlet Ju Jitsu Sumut Rio Fernando, Heraldi Yudhantara  Andro Ade Titaley saat latihan  Do Jo Julius Ade Titaley Jalan Sei Padang.//redyanto/sumut pos
LATIHAN: Tiga atlet Ju Jitsu Sumut Rio Fernando, Heraldi Yudhantara dan Andro Ade Titaley saat latihan di Do Jo Julius Ade Titaley Jalan Sei Padang.//redyanto/sumut pos
Terpilihnya ketiga atlet ini merupakah hasil jerih payah mereka dalam mengalahkan lawan-lawannya pada seleksi nasional yang berlangsung di Jakarta 27 hingga 29 Oktober lalu. Pada seleksi itu ketiga berhadapan dengan atle dari provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan atlet dari provinsi lain di Indonesia.

Andro Ade Titaley turun di kelas berat badan 95 kg hingga 100 kg, Heraldi Yudhantara turun di kelas 61 kg higgga 66 kg dan Rio Fernando turun di kelas 55 hingga 60 kg. “Dalam seleksi itu lawan-lawan kita sangat keras, terutama atlet asal Pulau Jawa,” kata Heraldi Yudhantara saat ditemui ketika latihan di Do Jo Julius Ade Titaley Jalan Sei Padang Gang Tapanuli Medan.

Keberhasilan mengalahkan lawan pada ajang seleksi tak lantas membuat ketiga atlet tadi besar kepala. Itu bisa dilihat dari keseriusan mereka melakukan persiapan menatap kejuaraan Asia yang bakal diikuti Thailand, Singapura, Malaysia, Kazakistan dan beberana negara Asia lainnya. “Kami harus konsen berlatih, terutama latihan fisik,” bilang  Andro.

Pasalnya, masih menurut Andro, kekuatan fisik menjadi salah satu penentu dalam memenangkan kejuaraan tingkat Asia ini. “Semisal ketika selama ini kita sanggup bermain 10 ronde, maka dengan fisik yang kuat maka kita bisa main 20 ronde. Ini yang kita harapkan ketika fisik kita bagus,” terang Andro.

Andro menjelaskan untuk latihan fisik ini bisa dilakukan dengan lari, lari sprint, sit up, dan pus up. Disamping latihan-latihan yang bersifat teknik semisal pukulan (te- waza), tendangan (ashi-waza), kuncian (kansetsu-waza), dan bantingan (nage-waza). “Latihan ini rutin digelar dan bahkan frekuensinya ditambah terutama menjelang pertandingan,” tambah Rio.

Khusus Aldi, putra Kapolres Simalungun AKBP Agus Fajar Harkam ini mengaku selain latihan di  Do Jo Julius Ade Titaley, dia juga rutin latihan di rumah. Setiap hari usai pulang sekolah, dia latihan fisik dan teknik di rumah.

“Saya kalau tidak ada pas jadwal latihan di Do Jo Julius Ade Titaley, saya latihan di rumah. Bahkan sering juga latihan di Do Jo lain atau memanggil teman-teman atlet lainnya untuk latihan bersama-sama di rumah saya,” ungkap Aldi.

Dia menjelaskan tanpa latihan sulit untuk menjadi atlet yang handal. Apalagi olahraga Ju Jitsu ini merupakan olahraga yang komplet. Artinya fisik yang kuat serta teknik yang lincah harus dikuasi seorang atlet.

“Bagi saya, Ju Jitsu merupakan olahraga yang menyenangkan, penuh tantangan meskipun menguras tenaga yang banyak,” jelas Aldi. Lantas bagaimana dukungan orangtua?

Trisna Agus Fajar, orangtua Aldi yang ditemui saat menemani putranya latihan mengaku awal mulanya dia tidak menginginkan anaknya terjun di olahraga  Ju Jitsu. Alasannya olahraga itu keras dan bahkan ada aksi banting membanting. “Dulu Aldi, saya suruh sama papanya  belajar golf, tapi dia tidak mau dan memilih untuk menekuni Ju Jitsu ini,” kata Trisna Agus Fajar.

Karena sudah menjadi bakat anak, dia sebagai orangtua ikut mendukung. “Ya kalau sekarang terus kita dukung. Karena semuanya kita serahkan kepada bakat anak,” sambung Trisna yang memalingkan wajahnya saat Aldi latihan salto. “Saya takut dan endak tega lihat latihannya. Ngeri,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pelatih Ju Jisu Sumut Ronald Titaley mengatakan pihaknya akan terus menggembleng para atlet Ju Jitsu khususnya di Do Jo Julius Ade Titaley. Bersama pelatih lainnya diantaranya Ady P Koesno, mereka ingin dalam kejuaraan tingkat Asia ini, atlet yang mereka kirim semuanya berhasil. Dia mengaku dalam waktu dekat ini akan menyusun program latihan yang lebih ketat lagi demi keberhasil atletnya.

“Saat ini yang kami butuhkan adalah dukungan masyarakat terutama pencinta Ju Jitsu. Selama pak Agus Fajar Harkam sudah banyak berbuat dan kedepannya ada lagi tokoh-tokoh seperti pak Agus ini,” sambung  Ady P Koesno. Ditambah Ronald dengan dukungan ini maka ke depan olahraga Ju Jitsu akan semakin populer dengan beragam kejuaran baik tingkat daerah, provinsi, nasional dan bahkan internasional. (dra)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/