MEDAN- Kekerasan yang dialami para pemain PSMS di Stadion H Dhimurtala Lampineung Banda Aceh dalam lanjutan Liga Premier Indonesia, Sabtu (28/4) lalu, masih menyisakan trauma mendalam bagi anak-anak Ayam Kinantan. Karenanya, manajemen PSMS mendesak PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memerintahkan Persiraja Banda Aceh memberikan jaminan keamanan kala PSMS kembali bertandang ke stadion yang sama dalam leg pertama Piala Indonesia babak III Rabu (9/5) mendatang.
Chief Executive Officer (CEO) PSMS Medan, Freddy Hutabarat mengatakan, ada dua opsi yang diminta pihaknya kepada LPIS terkait jadwal pertandingan leg pertama Piala Indonesia tersebut. Pertama, jaminan keselamatan pemain dan ofisial tim tamu dan perangkat wasit pertandingan agar pertandingan bisa berjalan lancar. Diyakini, ketidaktegasan wasit memimpin pertandingan terjadi karena intimidasi dan teror berlebihan yang dilakukan suproter tuan rumah.
“Kalau tidak besok (hari ini, Red) atau paling lambat Jumat (5/5), kami akan kirimkan surat ke PT LPIS terkait keberatan kami untuk bertanding menghadapi Persiraja. Kami harapkan adanya jaminan keselamatan bagi tim tamu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/5).
Opsi kedua, jika Persiraja tidak mampu menjamin keselamatan tim tamu, PSMS Medan berharap, pertandingan bisa digelar di stadion yang netral. Pasalnya, jarak antara tribun penonton dengan lapangan Stadion H Dhimurtala sangat dekat. Selain itu, tidak adanya jerjak tinggi yang menjadi pembatas tribun penonton ke lapangan, sehingga penonton dengan leluasa mengintimidasi pemain dengan caci-maki plus lemparan benda-benda tertentu ke lapangan.(saz)