25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dirut PD Pasar Daftar Ketum PSMS

MEDAN- Baru sehari dibuka, Rabu (3/10) lalu, pendaftaran calon Ketua Umum PSMS versi pengurus harian langsung diramaikan nama baru. Bukan Freddy Hutabarat yang selama ini disebut-sebut berniat maju, jadi orang pertama yang mendaftar. Secara mengejutkan, Benny Sihotang yang kini menjabat Dirut PD Pasar datang mendaftar.

Benny datang langsung ke Gedung PSMS Medan, Jalan Candi Borobudur. Ia diterima penanggung jawab RULB, Iswanda Ramli dan Ketua Steering Commite (SC), Doli Sinumba Siregar.

Dengan membawa sejumlah misi, Benny mengaku siap bertarung dengan kandidat lainnya. Ia berniat memperbaiki kondisi PSMS yang saat ini semakin terpuruk prestasinya. Perbaikan manajerial menjadi fokus utamanya. “PSMS musim lalu berada pada situasi krisis. Bukan nol, tapi minus. Kenapa? Karena pemain saja tak bergaji selama enam bulan. Akar masalahnya jelas pada ketidakmampuan manajemen, bukan?” kata pria kelahiran Medan, 1 Juli 1968 ini.

Kondisi internal menurutnya harus diutamakan masuk ranah pembenahan. Setelah itu, ia yakin PSMS akan mendapat kepercayaan kembali dari publik. “Kita sama-sama tahu betapa karut marutnya kondisi PSMS saat ini. Kesalahan fundamentalnya ada di manajemen, ini poin utama yang saya perbaiki jika mendapat mandat nantinya. Jadi, saya fokus untuk membenahi internal, perbaikan eksternal pasti menyusul,” katanya.

Bagaimana soal pendanaan? Benny mengaku punya konsep manajerial yang baik. Dengan itu, ia optimis mampu memperbaiki kondisi finansial PSMS. Selama ini Ayam Kinantan terus terseret buruknya finansial.

“Saya tidak sedang berteori, karena konsep manajerial ini yang saya terapkan di PD Pasar. Terbukti, di PD Pasar kami bisa mendatangkan omzet sebesar Rp77, 4 miliar. Ketiga hal tersebut menjadi nilai jual kita untuk mendapatkan sponsorship bagi PSMS,” jelasnya.

Namun Benny mengaku tak akan merogoh kocek pribadinya. Menurutnya, itu akan menjadi bumerang. “Klub profesional tak lagi dibantu APBD, tapi bukan berarti saya pakai uang pribadi. Jangan dilakukan itu, bakal ada konflik kepentingan nantinya. Makanya yang dijual itu keahlian dan sikap layak dipercaya,” paparnya.

Salah satu contohnya, adalah menerapkan konsep bisnis. Penjualan merchandise dan pengelolaan tiket yang transparan menurutnya cukup membantu finansial. “Beli satu atau dua pemain ternama yang dikenal publik, lalu buat gambar dan tanda tangan mereka di jersey. Ini kita jual ke publik. Di Medan ini saja, pencinta PSMS sangat besar. Inilah yang harus dioptimalkan,” tandasnya.

Bagaimana dengan dukungan klub? Penanggung jawab RULB, Iswanda Nanda Ramli mengatakan tak perlu ada dukungan tertulis dari klub. Calonlah yang nantinya harus membangun kepercayaan dari klub. “Kalau ia sudah mencalonkan diri, itu artinya dia sudah punya modal. Jadi tak perlu dibuatkan secara tertulis. Yang terpenting adalah kemampuan manajemennya yang bisa dilihat dari rekam jejaknya. Persyaratan khusus, akan digodok Steering Committe malam ini ,” kata Nanda. (don)

MEDAN- Baru sehari dibuka, Rabu (3/10) lalu, pendaftaran calon Ketua Umum PSMS versi pengurus harian langsung diramaikan nama baru. Bukan Freddy Hutabarat yang selama ini disebut-sebut berniat maju, jadi orang pertama yang mendaftar. Secara mengejutkan, Benny Sihotang yang kini menjabat Dirut PD Pasar datang mendaftar.

Benny datang langsung ke Gedung PSMS Medan, Jalan Candi Borobudur. Ia diterima penanggung jawab RULB, Iswanda Ramli dan Ketua Steering Commite (SC), Doli Sinumba Siregar.

Dengan membawa sejumlah misi, Benny mengaku siap bertarung dengan kandidat lainnya. Ia berniat memperbaiki kondisi PSMS yang saat ini semakin terpuruk prestasinya. Perbaikan manajerial menjadi fokus utamanya. “PSMS musim lalu berada pada situasi krisis. Bukan nol, tapi minus. Kenapa? Karena pemain saja tak bergaji selama enam bulan. Akar masalahnya jelas pada ketidakmampuan manajemen, bukan?” kata pria kelahiran Medan, 1 Juli 1968 ini.

Kondisi internal menurutnya harus diutamakan masuk ranah pembenahan. Setelah itu, ia yakin PSMS akan mendapat kepercayaan kembali dari publik. “Kita sama-sama tahu betapa karut marutnya kondisi PSMS saat ini. Kesalahan fundamentalnya ada di manajemen, ini poin utama yang saya perbaiki jika mendapat mandat nantinya. Jadi, saya fokus untuk membenahi internal, perbaikan eksternal pasti menyusul,” katanya.

Bagaimana soal pendanaan? Benny mengaku punya konsep manajerial yang baik. Dengan itu, ia optimis mampu memperbaiki kondisi finansial PSMS. Selama ini Ayam Kinantan terus terseret buruknya finansial.

“Saya tidak sedang berteori, karena konsep manajerial ini yang saya terapkan di PD Pasar. Terbukti, di PD Pasar kami bisa mendatangkan omzet sebesar Rp77, 4 miliar. Ketiga hal tersebut menjadi nilai jual kita untuk mendapatkan sponsorship bagi PSMS,” jelasnya.

Namun Benny mengaku tak akan merogoh kocek pribadinya. Menurutnya, itu akan menjadi bumerang. “Klub profesional tak lagi dibantu APBD, tapi bukan berarti saya pakai uang pribadi. Jangan dilakukan itu, bakal ada konflik kepentingan nantinya. Makanya yang dijual itu keahlian dan sikap layak dipercaya,” paparnya.

Salah satu contohnya, adalah menerapkan konsep bisnis. Penjualan merchandise dan pengelolaan tiket yang transparan menurutnya cukup membantu finansial. “Beli satu atau dua pemain ternama yang dikenal publik, lalu buat gambar dan tanda tangan mereka di jersey. Ini kita jual ke publik. Di Medan ini saja, pencinta PSMS sangat besar. Inilah yang harus dioptimalkan,” tandasnya.

Bagaimana dengan dukungan klub? Penanggung jawab RULB, Iswanda Nanda Ramli mengatakan tak perlu ada dukungan tertulis dari klub. Calonlah yang nantinya harus membangun kepercayaan dari klub. “Kalau ia sudah mencalonkan diri, itu artinya dia sudah punya modal. Jadi tak perlu dibuatkan secara tertulis. Yang terpenting adalah kemampuan manajemennya yang bisa dilihat dari rekam jejaknya. Persyaratan khusus, akan digodok Steering Committe malam ini ,” kata Nanda. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/