25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Idris dan Bento Merapat ke Indra?

MEDAN- Di tengah rasa optimis pengurus harian PSMS menggelar Rapat Umum Luar Biasa (RULB) akhir September mendatang, kabar mengejutkan pun berhembus.

Idris dan Benny Tomasoa (Bento) dikabarkan merapat ke kubu Indra Sakti Harahap. Padahal, kedua pengurus teras PSMS ini terlihat begitu getol mengecam hasil RULB versi Hotel Vandi yang menetapkan Indra Sakti Harahap sebagai Ketua Umum PSMS Medan.

Menurut sumber terpercaya, ada bargaining position yang dibangun antara kedua kubu. Opsinya, Indra Sakti harus mendepak tiga pengurusnya, Martius Latuperissa (Sekum), Sugeng Rahayu (Sekretaris I) dan Djuanda (Ketua IV).

“RULB yang mau dibuat pengurus harian dengan sejumlah nama bakal calon ketum semacam trik saja. Supaya terkesan ada “power” dari pengurus harian. Mereka juga sudah mencoba melobi Indra Sakti. Tapi belum ada kesepakatan soal itu atau masih dirahasiakan,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Indikasi akan merapatnya Idris dan Bento ke Indra Sakti terlihat dengan kurang seriusnya mereka mengurusi RULB yang akan digelar pengurus harian. Hanya Bendaraha Umum PSMS Iswanda Nanda Ramli saja yang terlihat sibuk mengurusi berkas verifikasi klub-klub di Kebun Bunga sebagai ketua tim verifikasi.

Saat kabar ini dikonfirmasi kepada Idris, dia dengan tegas membantahnya. “Untuk apa saya bergabung ke sana. Saya tidak punya kepentingan. Mereka itu ilegal, karena tidak dapat pengesahan dari pengurus harian. Jadi bukan bicara pribadi per pribadi, seperti Martius, Sugeng atau siapapun itu. Ini bukan konflik pribadi, tapi institusi. Semua klub-klub yang ada di sana, ilegal. Catat itu,” katanya, kemarin.

Menurut Idris, persiapan RULB yang dilakukan pihaknya tidak sebatas main-main. Apalagi dukungan klub mulai menguat. Ia menyebutkan, sudah mengantongi pernyataan resmi dari klub-klub soal tidak adanya wakil resmi pada RULB Hotel Candi. “16 dari 27 klub yang diklaim sudah membuat pernyataan resmi. Saya punya dan simpan bukti pernyataan itu. Jadi nggak mungkin saya lobi-lobi jadi pengurus di sana,” ujarnya.

Namun Idris mengeluarkan pernyataan tidak konsisten. Sebelumnya ia menyebutkan keengganannya lagi duduk di kepengurusan. Ia merasa jenuh dengan problem yang terjadi. Namun kini Idris situasional. “Saya akan lihat siapa yang terpilih saat RULB nanti. Kalau ketumnya bukan pengangguran, saya mau terlibat di kepengurusan musim depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendahara Umum PSMS, Iswanda Ramli juga turut membantah kabar tersebut. Menurutnya itu mustahil. “Enggak mungkin pengurus harian menyebrang. Lagi pula kita selama ini ingin mendudukkan RULB yang sah menegakkan AD/ART. Jadi seribu persen tidak benar,” pungkasnya.(don)

MEDAN- Di tengah rasa optimis pengurus harian PSMS menggelar Rapat Umum Luar Biasa (RULB) akhir September mendatang, kabar mengejutkan pun berhembus.

Idris dan Benny Tomasoa (Bento) dikabarkan merapat ke kubu Indra Sakti Harahap. Padahal, kedua pengurus teras PSMS ini terlihat begitu getol mengecam hasil RULB versi Hotel Vandi yang menetapkan Indra Sakti Harahap sebagai Ketua Umum PSMS Medan.

Menurut sumber terpercaya, ada bargaining position yang dibangun antara kedua kubu. Opsinya, Indra Sakti harus mendepak tiga pengurusnya, Martius Latuperissa (Sekum), Sugeng Rahayu (Sekretaris I) dan Djuanda (Ketua IV).

“RULB yang mau dibuat pengurus harian dengan sejumlah nama bakal calon ketum semacam trik saja. Supaya terkesan ada “power” dari pengurus harian. Mereka juga sudah mencoba melobi Indra Sakti. Tapi belum ada kesepakatan soal itu atau masih dirahasiakan,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Indikasi akan merapatnya Idris dan Bento ke Indra Sakti terlihat dengan kurang seriusnya mereka mengurusi RULB yang akan digelar pengurus harian. Hanya Bendaraha Umum PSMS Iswanda Nanda Ramli saja yang terlihat sibuk mengurusi berkas verifikasi klub-klub di Kebun Bunga sebagai ketua tim verifikasi.

Saat kabar ini dikonfirmasi kepada Idris, dia dengan tegas membantahnya. “Untuk apa saya bergabung ke sana. Saya tidak punya kepentingan. Mereka itu ilegal, karena tidak dapat pengesahan dari pengurus harian. Jadi bukan bicara pribadi per pribadi, seperti Martius, Sugeng atau siapapun itu. Ini bukan konflik pribadi, tapi institusi. Semua klub-klub yang ada di sana, ilegal. Catat itu,” katanya, kemarin.

Menurut Idris, persiapan RULB yang dilakukan pihaknya tidak sebatas main-main. Apalagi dukungan klub mulai menguat. Ia menyebutkan, sudah mengantongi pernyataan resmi dari klub-klub soal tidak adanya wakil resmi pada RULB Hotel Candi. “16 dari 27 klub yang diklaim sudah membuat pernyataan resmi. Saya punya dan simpan bukti pernyataan itu. Jadi nggak mungkin saya lobi-lobi jadi pengurus di sana,” ujarnya.

Namun Idris mengeluarkan pernyataan tidak konsisten. Sebelumnya ia menyebutkan keengganannya lagi duduk di kepengurusan. Ia merasa jenuh dengan problem yang terjadi. Namun kini Idris situasional. “Saya akan lihat siapa yang terpilih saat RULB nanti. Kalau ketumnya bukan pengangguran, saya mau terlibat di kepengurusan musim depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendahara Umum PSMS, Iswanda Ramli juga turut membantah kabar tersebut. Menurutnya itu mustahil. “Enggak mungkin pengurus harian menyebrang. Lagi pula kita selama ini ingin mendudukkan RULB yang sah menegakkan AD/ART. Jadi seribu persen tidak benar,” pungkasnya.(don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/