25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Neraka di Lembah Baliem

Persiwa v PSMS

MEDAN- Tur Papua kali ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi PSMS. Dua kekalahan dengan total kemasukan delapan gol (dari Persiram 3-0 (WO, Red) dan Persipura 5-0, membuat PSMS tak punya opsi lain selain memaksimalkan laga terakhir di Bumi Cenderwasih kontra Persiwa Wamena, malam ini (7/6).

Namun di saat tekad untuk bangkit dikobarkan, ada saja masalah yang mengganggu persiapan skuad besutan Suharto ini. Kemarin, Novi Handriawan Cs tak menggelar sekalipun latihan maupun ujicoba lapangan. Hal itu dikarenakan situasi yang tidak kondusif di Wamena, karena terjadi kerusuhan yang kabarnya sempat diwarnai baku tembak.

“Sama sekali tidak ada persiapan di Wamena. Kita sampai jam 10 pagi tadi. Tapi kita tidak bisa melakukan latihan karena lagi ribut di sini. Suasana tidak kondusif dan kita hanya melakukan pemanasan di hotel. Bahkan sampai sekarang belum ada technical meeting,” ujar Caretaker Pelatih PSMS, Suharto saat dihubungi tadi malam.

Tentu saja ini merugikan bagi PSMS. Praktis skuad PSMS tak sempat melakukan penyesuaian lapangan. Padahal, PSMS sangat canggung dengan kondisi alam di Wamena yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut.

Udara tipis di Wamena menjadi mimpi buruk bagi lawan yang bertandang. Terbukti musim ini hanya Persipura yang bisa membenamkan tim berjuluk Badai Pegunungan ini di kandangnya. “Kondisi ini memang menyulitkan. Kita nggak sempat menguji strategi latihan dan beradaptasi dengan kondisi lapangan. Jadi saya hanya akan memberikan motivasi kepada pemain,” tandasnya.

Soal strategi, Suharto kali ini akan menginstruksikan lini keduanya lebih agresif. Antoni yang bertipikal offensif akan mendapat kepercayaan di awal kali ini. Menggantikan Ramadhan yang sebelumnya tampil buruk di Jayapura. Bersama Alamsyah, dan Zulkarnain, ketiganya akan menyokong Saha sebagai striker tunggal di depan. “Skema tetap sama 4-2-3-1 karena memang hanya punya satu striker. Tapi mungkin kali ini kita lebih menempatkan tiga gelandang serang.

Beberapa hal yang harus diperbaiki selain mental bertanding adalah kerjasama tim yang sama sekali tak kelihatan waktu kita kalah dari Persipura. Satu poin cukup realistis jika kita mampu menguasai lini tengah,” katanya.

Namun untuk membentengi gawang Edi Kurnia, Suharto justru harus kehilangan kapten tim, Sasa Zecevic. Bek asal Serbia itu terkena akumulasi kartu. Kondisi ini sangat berbahaya untuk membendung tajamnya Edi Bokay Foday dan Roemaropen. Tri gol Edi ke gawang PSAP Minggu (3/6) lalu menjadi sinyal berbahaya bagi gawang PSMS. “Mungkin kita akan memasang Rahmad di tengah. Kita tidak punya pilihan lain. Yang pasti dua gelandang bertahan ikut membantu pertahanan,” tandasnya.

Sementara itu Asisten Manajer Persiwa, Agus Santoso saat dihubungi membenarkan situasi yang tidak kondusif di Wamena. Namun pihaknya memastikan laga akan digelar pukul 19.00 WIT.

“Memang tadi (kemarin, Red) sempat terjadi insiden tapi murni kriminal bukan politik. Tapi tidak menyebabkan pertandingan ditunda. Soal technical meeting bisa dilaksanakan pagi. Intinya pihak keplisian tetap memberi izin pertandingan dan panpel siap menggelar pertandingan,” katanya.

Persiwa sendiri saat ini siap tempur demi mengamankan target poin penuh dengan skuad yang komplit. Laskar Lembah Baliem, julukan Persiwa lainnya, siap menghadirkan neraka bagi PSMS jika Novi Handriawan Cs tak juga mampu membenahi mental bertarungnya.  “Kita tampil full team dan anak-anak dalam kondisi siap,” pungkas Agus. (mag-18)

Persiwa v PSMS

MEDAN- Tur Papua kali ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi PSMS. Dua kekalahan dengan total kemasukan delapan gol (dari Persiram 3-0 (WO, Red) dan Persipura 5-0, membuat PSMS tak punya opsi lain selain memaksimalkan laga terakhir di Bumi Cenderwasih kontra Persiwa Wamena, malam ini (7/6).

Namun di saat tekad untuk bangkit dikobarkan, ada saja masalah yang mengganggu persiapan skuad besutan Suharto ini. Kemarin, Novi Handriawan Cs tak menggelar sekalipun latihan maupun ujicoba lapangan. Hal itu dikarenakan situasi yang tidak kondusif di Wamena, karena terjadi kerusuhan yang kabarnya sempat diwarnai baku tembak.

“Sama sekali tidak ada persiapan di Wamena. Kita sampai jam 10 pagi tadi. Tapi kita tidak bisa melakukan latihan karena lagi ribut di sini. Suasana tidak kondusif dan kita hanya melakukan pemanasan di hotel. Bahkan sampai sekarang belum ada technical meeting,” ujar Caretaker Pelatih PSMS, Suharto saat dihubungi tadi malam.

Tentu saja ini merugikan bagi PSMS. Praktis skuad PSMS tak sempat melakukan penyesuaian lapangan. Padahal, PSMS sangat canggung dengan kondisi alam di Wamena yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut.

Udara tipis di Wamena menjadi mimpi buruk bagi lawan yang bertandang. Terbukti musim ini hanya Persipura yang bisa membenamkan tim berjuluk Badai Pegunungan ini di kandangnya. “Kondisi ini memang menyulitkan. Kita nggak sempat menguji strategi latihan dan beradaptasi dengan kondisi lapangan. Jadi saya hanya akan memberikan motivasi kepada pemain,” tandasnya.

Soal strategi, Suharto kali ini akan menginstruksikan lini keduanya lebih agresif. Antoni yang bertipikal offensif akan mendapat kepercayaan di awal kali ini. Menggantikan Ramadhan yang sebelumnya tampil buruk di Jayapura. Bersama Alamsyah, dan Zulkarnain, ketiganya akan menyokong Saha sebagai striker tunggal di depan. “Skema tetap sama 4-2-3-1 karena memang hanya punya satu striker. Tapi mungkin kali ini kita lebih menempatkan tiga gelandang serang.

Beberapa hal yang harus diperbaiki selain mental bertanding adalah kerjasama tim yang sama sekali tak kelihatan waktu kita kalah dari Persipura. Satu poin cukup realistis jika kita mampu menguasai lini tengah,” katanya.

Namun untuk membentengi gawang Edi Kurnia, Suharto justru harus kehilangan kapten tim, Sasa Zecevic. Bek asal Serbia itu terkena akumulasi kartu. Kondisi ini sangat berbahaya untuk membendung tajamnya Edi Bokay Foday dan Roemaropen. Tri gol Edi ke gawang PSAP Minggu (3/6) lalu menjadi sinyal berbahaya bagi gawang PSMS. “Mungkin kita akan memasang Rahmad di tengah. Kita tidak punya pilihan lain. Yang pasti dua gelandang bertahan ikut membantu pertahanan,” tandasnya.

Sementara itu Asisten Manajer Persiwa, Agus Santoso saat dihubungi membenarkan situasi yang tidak kondusif di Wamena. Namun pihaknya memastikan laga akan digelar pukul 19.00 WIT.

“Memang tadi (kemarin, Red) sempat terjadi insiden tapi murni kriminal bukan politik. Tapi tidak menyebabkan pertandingan ditunda. Soal technical meeting bisa dilaksanakan pagi. Intinya pihak keplisian tetap memberi izin pertandingan dan panpel siap menggelar pertandingan,” katanya.

Persiwa sendiri saat ini siap tempur demi mengamankan target poin penuh dengan skuad yang komplit. Laskar Lembah Baliem, julukan Persiwa lainnya, siap menghadirkan neraka bagi PSMS jika Novi Handriawan Cs tak juga mampu membenahi mental bertarungnya.  “Kita tampil full team dan anak-anak dalam kondisi siap,” pungkas Agus. (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/