25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ciptakan Sejarah

Inalum Cup: Kurnia FC vs Bank Sumut

TANJUNGGADING- Piala Inalum 2013 menghasilkan juara baru. Kurnia FC yang baru kali perdana ikut Piala Inalum langsung mencipta sejarah dengan sukses masuk final dan juara. Di partai puncak, Kurnia FC mengandaskan perlawanan PS Bank Sumut dengan skor 2-0.

JUARA: Tim Kurnia FC berhasil menjadi juara baru  Inalum Cup 2013. Tim merayakannya  berfoto bersama usai pertandingan final  Lapangan Tanjung Gading Batubara, Selasa (8/1).// TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
JUARA: Tim Kurnia FC berhasil menjadi juara baru pada Inalum Cup 2013. Tim merayakannya dengan berfoto bersama usai pertandingan final di Lapangan Tanjung Gading Batubara, Selasa (8/1).// TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pertandingan final berlangsung cukup ketat. Atmosfer Lapangan Utama Tanjunggading juga menarik sebab kehadiran nyaris seribuan penonton yang melingkari pagar pembatas lapangan. Dukungan dan sorak sorai penoton acapkali membuat penampilan di lapangan menjadi penuh semangat.

Di menit-menit awal, Kurnia FC sudah mengejar gol. Penampilan cepat yang selama ini kerap diperagakan skuad Kurnia FC sukses diterapkan dengan baik. Pergerakan kencang penyerang Kurnia, Rifki, Jecky Pasarela yang dikomando dengan apik oleh Imam Faisal berhasil membuat repot lini belakang PS Bank Sumut.

Kans pertama yang nyaris menjadi gol terjadi menit 18 ketika Rifki lolos dari jebakan offside. Tinggal berhadapan dengan kiper, Rifki memilih melakukan loop, sayang bola hasil sontekannya itu malah melayang ke kiri gawang.

Akibat serangan bertubi dengan skema yang apik, maka gol akhirnya datang juga untuk Kurnia FC. Adalah Jecky Pasarela yang sukses menggetarkan gawang Bank Sumut yang dikawal Irwin Ramadana. Gol terjadi lewat kerjasama Rifki dan Imam Faisal yang memainkan umpan satu-dua. Jecky yang mendapat bola di kotak penalti mudah menceploskan bola. Skor 1-0 untuk Kurnia FC.

Setelah gol ini, skuad PS Bank Sumut mencoba membalas. Tapi sayang absennya Tri Yudha Handoko dan Faisal Azmi di lini tengah membuat suplai bola dari tengah ke lini depan mandek. Jika ada peluang oleh barisan striker, maka tak lebih baik dari melenceng. Ya, sering kali bola serangan dari Bank Sumut melenceng atau paling tidak berhasil ditangkap penjaga gawang dengan baik. Dan di babak pertama Bank Sumut gagal mencetak gol balasan.

Di babak kedua, permainan Bank Sumut tak banyak berubah. Meski beberapa kali melancarkan serangan, tapi ketajaman barisan striker kurang maksimal. Malah Kurnia FC lebih banyak melakukan serangan. Upaya mengejar ketertinggalan kadang  membuat tensi pertandingan jadi lebih tinggi. Tapi tak sampai terjadi keributan, sebab kedua tim menjunjung sportivitas dengan cukup baik.

Dengan skema menyerang yang mulai diterapkan Bank Sumut, gol belum juga datang. Akhirnya Kurnia FC yang berhasil menambah gol di menit 77. Kali ini lewat Rifki yang berhasil memanfaatkan umpan Jecky. Bola lambung Jekcy gagal diantisipasi oleh bek Bank Sumut. Dengan cekatan, Rifki sudah berada di kotak penalti dan me-nyambut umpan dengan heading. Skor 2-0 jadi milik Kurnia FC.

Setelah gol ini, serangan demi serangan kedua tim tak ada lagi yang berhasil menjadi gol. Hingga usai laga, Kurnia FC tak terbendung untuk menjadi juara baru Piala Inalum.

Terbukti, gaya menyerang yang diperagakan Kurnia FC di Piala Inalum 2013 berbuah sukses. M Agung, pelatih Kurnia FC sejak awal menerapkan pola menyerang dengan tiga striker. Perpaduan Imam Faisal dan Rifki berhasil mencetak gol-gol penting. Apalagi kehadiran Jecky Pasarela di final membuat perbedaan terjadi. “Dengan skuad yang ada, kami memang lebih senang memainkan gaya menyerang. Kami konsisten dengan skema ini sehingga akhirnya bisa masuk final,” kata Agung.

Lebih meriah, keberhasilan Kurnia FC meraih gelar juara bertepatan dengan ulang tahun pemilik Kurnia FC, Sumantraji. “Target awal kami hanya ingin berpatisipasi karena baru kali ini kami diundang. Ketika berhasil masuk semifinal, kami langsung menarget juara,” timpal Eswito, Manajer Kurnia FC.
Di sisi lain, Abdurrahman, pelatih PS Bank Sumut menjelaskan, skuadnya tidak begitu maksimal sebab absennya dua gelandang andalan, Tri Yudha Handoko dan Faisal Azmi. “Kehadiran mereka cukup krusial. Jadi kita tadi memang timpang, karena skuad tak lengkap. Begitupun kami sudah cukup puas dengan keberhasilan masuk final,” katanya. (ful)

Inalum Cup: Kurnia FC vs Bank Sumut

TANJUNGGADING- Piala Inalum 2013 menghasilkan juara baru. Kurnia FC yang baru kali perdana ikut Piala Inalum langsung mencipta sejarah dengan sukses masuk final dan juara. Di partai puncak, Kurnia FC mengandaskan perlawanan PS Bank Sumut dengan skor 2-0.

JUARA: Tim Kurnia FC berhasil menjadi juara baru  Inalum Cup 2013. Tim merayakannya  berfoto bersama usai pertandingan final  Lapangan Tanjung Gading Batubara, Selasa (8/1).// TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
JUARA: Tim Kurnia FC berhasil menjadi juara baru pada Inalum Cup 2013. Tim merayakannya dengan berfoto bersama usai pertandingan final di Lapangan Tanjung Gading Batubara, Selasa (8/1).// TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pertandingan final berlangsung cukup ketat. Atmosfer Lapangan Utama Tanjunggading juga menarik sebab kehadiran nyaris seribuan penonton yang melingkari pagar pembatas lapangan. Dukungan dan sorak sorai penoton acapkali membuat penampilan di lapangan menjadi penuh semangat.

Di menit-menit awal, Kurnia FC sudah mengejar gol. Penampilan cepat yang selama ini kerap diperagakan skuad Kurnia FC sukses diterapkan dengan baik. Pergerakan kencang penyerang Kurnia, Rifki, Jecky Pasarela yang dikomando dengan apik oleh Imam Faisal berhasil membuat repot lini belakang PS Bank Sumut.

Kans pertama yang nyaris menjadi gol terjadi menit 18 ketika Rifki lolos dari jebakan offside. Tinggal berhadapan dengan kiper, Rifki memilih melakukan loop, sayang bola hasil sontekannya itu malah melayang ke kiri gawang.

Akibat serangan bertubi dengan skema yang apik, maka gol akhirnya datang juga untuk Kurnia FC. Adalah Jecky Pasarela yang sukses menggetarkan gawang Bank Sumut yang dikawal Irwin Ramadana. Gol terjadi lewat kerjasama Rifki dan Imam Faisal yang memainkan umpan satu-dua. Jecky yang mendapat bola di kotak penalti mudah menceploskan bola. Skor 1-0 untuk Kurnia FC.

Setelah gol ini, skuad PS Bank Sumut mencoba membalas. Tapi sayang absennya Tri Yudha Handoko dan Faisal Azmi di lini tengah membuat suplai bola dari tengah ke lini depan mandek. Jika ada peluang oleh barisan striker, maka tak lebih baik dari melenceng. Ya, sering kali bola serangan dari Bank Sumut melenceng atau paling tidak berhasil ditangkap penjaga gawang dengan baik. Dan di babak pertama Bank Sumut gagal mencetak gol balasan.

Di babak kedua, permainan Bank Sumut tak banyak berubah. Meski beberapa kali melancarkan serangan, tapi ketajaman barisan striker kurang maksimal. Malah Kurnia FC lebih banyak melakukan serangan. Upaya mengejar ketertinggalan kadang  membuat tensi pertandingan jadi lebih tinggi. Tapi tak sampai terjadi keributan, sebab kedua tim menjunjung sportivitas dengan cukup baik.

Dengan skema menyerang yang mulai diterapkan Bank Sumut, gol belum juga datang. Akhirnya Kurnia FC yang berhasil menambah gol di menit 77. Kali ini lewat Rifki yang berhasil memanfaatkan umpan Jecky. Bola lambung Jekcy gagal diantisipasi oleh bek Bank Sumut. Dengan cekatan, Rifki sudah berada di kotak penalti dan me-nyambut umpan dengan heading. Skor 2-0 jadi milik Kurnia FC.

Setelah gol ini, serangan demi serangan kedua tim tak ada lagi yang berhasil menjadi gol. Hingga usai laga, Kurnia FC tak terbendung untuk menjadi juara baru Piala Inalum.

Terbukti, gaya menyerang yang diperagakan Kurnia FC di Piala Inalum 2013 berbuah sukses. M Agung, pelatih Kurnia FC sejak awal menerapkan pola menyerang dengan tiga striker. Perpaduan Imam Faisal dan Rifki berhasil mencetak gol-gol penting. Apalagi kehadiran Jecky Pasarela di final membuat perbedaan terjadi. “Dengan skuad yang ada, kami memang lebih senang memainkan gaya menyerang. Kami konsisten dengan skema ini sehingga akhirnya bisa masuk final,” kata Agung.

Lebih meriah, keberhasilan Kurnia FC meraih gelar juara bertepatan dengan ulang tahun pemilik Kurnia FC, Sumantraji. “Target awal kami hanya ingin berpatisipasi karena baru kali ini kami diundang. Ketika berhasil masuk semifinal, kami langsung menarget juara,” timpal Eswito, Manajer Kurnia FC.
Di sisi lain, Abdurrahman, pelatih PS Bank Sumut menjelaskan, skuadnya tidak begitu maksimal sebab absennya dua gelandang andalan, Tri Yudha Handoko dan Faisal Azmi. “Kehadiran mereka cukup krusial. Jadi kita tadi memang timpang, karena skuad tak lengkap. Begitupun kami sudah cukup puas dengan keberhasilan masuk final,” katanya. (ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/