26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buah 13 Jam Perjalanan

(3)Persiraja v psms(2)

MEDAN- Perjuangan anak-anak PSMS Medan di Piala Indonesia kala bertandang ke Stadion Stadion H Dhimurtala Lampineung, Banda Aceh, patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka tiba di Banda Aceh empat jam sebelum pertandingan, sehingga mereka tidak cukup waktu untuk istirahat.

“Sampai di Banda Aceh jam 10.00 WIB. Sekitar jam 14.30 WIB kita harus ke stadion untuk bertanding. Meski kelelahan, anak-anak mampu menunjukkan permainan terbaiknya,” kata Asisten Pelatih PSMS M Khaidir kepada wartawan, Rabu (9/5) malam.

“Semangat anak-anak luar biasa. Kami sempat memimpin walau akhirnya kalah karena pemain terlalu capek. Selama 13 jam di bus, kami harus langsung bermain menghadapi Persiraja,” tutur Khaidir lagi.

Namun begitu, M Khaidir optimis Ayam Kinantan bisa lolos ke putaran berikutnya lantaran pada leg kedua akan bermain di Stadion Teladan. “Menang 1-0 saja di Teladan, kami sudah lolos. Kalau bisa tanpa kebobolan dan menyerangkan dua gol, lebih bagus lagi,” ujarnya.

Sementara Pelatih PSMS Fabio Lopez berterima kasih kepada skuad besutannya yang tetap menunjukkan perjuangan tak kenal lelah meski mengalami perjalanan yang melelahkan. “Terima kasih kepada pemain yang telah menunjukkan permainan terbaik untuk PSMS. Kami harap CEO PSMS Freddy Hutabarat bisa memperbaiki masalah ini. Dan kami percaya dia bisa dan saya akan mendukung dia terus,” ujarnya usai laga.

Diakuinya, meski kalah, perjuangan PSMS ditujukan untuk semua orang di manajemen. “Kami percaya orang-orang di manajemen seperti Freddy, Doli (Manajer tim) dan Johnny (Manajer operasional). Ini perjuangan kami untuk manajemen,” kata Fabio lagi.

Dalam pertandingan kemarin, PSMS Medan sempat tertinggal 1-0 lewat gol yang dicetak pemain Persiraja Patrick Sofian Ghigani dari titik penalti dimenit ke-23. Hingga turun minum, skor 1-0 tidak berubah.

Di babak kedua, PSMS berusaha bangkit. Bahkan, Ayam Kinantan sempat memimpin 1-2 berkat gol Vagner Luis menit 49 dan Andrea Abu Bakar pada menit ke-52. Namun sayang, kemenangan yang sudah ada di depan mata harus pupus berkat gol yang dicetak Imral Usman di menit 69 dan menit 73, setelah memanfaatkan keputusan kontroversial wasit Johandri Setiana.

Pasalnya, saat itu Persiraja mendapat tendangan bebas di area pertahanan PSMS Medan. Namun saat terjadi perebutan bola, pergerakan Fadli Hariri ditahan oleh permain Persiraja, sehingga Fadli terjatuh. Namun wasit tidak menganggapnya pelanggaran, sehingga bola tendangan bebas tersebut berhasil disambar Imral Usman dan berhasil menjebol gawang Decky Ardian. Skor 3-2 bertahan hingga peluti panjang dibunyikan.

Meski kalah, namun para pemain PSMS Medan masih punya peluang lolos ke putaran berikutnya karena leg kedua akan digelar di Stadion Teladan, 23 Mei mendatang.(saz)

(3)Persiraja v psms(2)

MEDAN- Perjuangan anak-anak PSMS Medan di Piala Indonesia kala bertandang ke Stadion Stadion H Dhimurtala Lampineung, Banda Aceh, patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka tiba di Banda Aceh empat jam sebelum pertandingan, sehingga mereka tidak cukup waktu untuk istirahat.

“Sampai di Banda Aceh jam 10.00 WIB. Sekitar jam 14.30 WIB kita harus ke stadion untuk bertanding. Meski kelelahan, anak-anak mampu menunjukkan permainan terbaiknya,” kata Asisten Pelatih PSMS M Khaidir kepada wartawan, Rabu (9/5) malam.

“Semangat anak-anak luar biasa. Kami sempat memimpin walau akhirnya kalah karena pemain terlalu capek. Selama 13 jam di bus, kami harus langsung bermain menghadapi Persiraja,” tutur Khaidir lagi.

Namun begitu, M Khaidir optimis Ayam Kinantan bisa lolos ke putaran berikutnya lantaran pada leg kedua akan bermain di Stadion Teladan. “Menang 1-0 saja di Teladan, kami sudah lolos. Kalau bisa tanpa kebobolan dan menyerangkan dua gol, lebih bagus lagi,” ujarnya.

Sementara Pelatih PSMS Fabio Lopez berterima kasih kepada skuad besutannya yang tetap menunjukkan perjuangan tak kenal lelah meski mengalami perjalanan yang melelahkan. “Terima kasih kepada pemain yang telah menunjukkan permainan terbaik untuk PSMS. Kami harap CEO PSMS Freddy Hutabarat bisa memperbaiki masalah ini. Dan kami percaya dia bisa dan saya akan mendukung dia terus,” ujarnya usai laga.

Diakuinya, meski kalah, perjuangan PSMS ditujukan untuk semua orang di manajemen. “Kami percaya orang-orang di manajemen seperti Freddy, Doli (Manajer tim) dan Johnny (Manajer operasional). Ini perjuangan kami untuk manajemen,” kata Fabio lagi.

Dalam pertandingan kemarin, PSMS Medan sempat tertinggal 1-0 lewat gol yang dicetak pemain Persiraja Patrick Sofian Ghigani dari titik penalti dimenit ke-23. Hingga turun minum, skor 1-0 tidak berubah.

Di babak kedua, PSMS berusaha bangkit. Bahkan, Ayam Kinantan sempat memimpin 1-2 berkat gol Vagner Luis menit 49 dan Andrea Abu Bakar pada menit ke-52. Namun sayang, kemenangan yang sudah ada di depan mata harus pupus berkat gol yang dicetak Imral Usman di menit 69 dan menit 73, setelah memanfaatkan keputusan kontroversial wasit Johandri Setiana.

Pasalnya, saat itu Persiraja mendapat tendangan bebas di area pertahanan PSMS Medan. Namun saat terjadi perebutan bola, pergerakan Fadli Hariri ditahan oleh permain Persiraja, sehingga Fadli terjatuh. Namun wasit tidak menganggapnya pelanggaran, sehingga bola tendangan bebas tersebut berhasil disambar Imral Usman dan berhasil menjebol gawang Decky Ardian. Skor 3-2 bertahan hingga peluti panjang dibunyikan.

Meski kalah, namun para pemain PSMS Medan masih punya peluang lolos ke putaran berikutnya karena leg kedua akan digelar di Stadion Teladan, 23 Mei mendatang.(saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/