32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Modal Bagus Target Juara

TGM vs PSSA Asahan

TANJUNG GADING: Kesebelasan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) Medan mengandaskan perlawanan PSSA Asahan dengan skor telak 4-0, di laga perdana Pool B Inalum Cup 2012 di Lapangan Utama Tanjung Gading, Rabu (11/1).
“Menang besar patut disyukuri, kami harap bisa meningkatkan kepercayaan diri skuad,” kata Sabda Lumbantoruan, Pelatih TGM usai laga.

Meski begitu, Sabda menilai masih banyak yang harus dibenahi. Kemenangan tersebut bukan berarti tim berpuas diri. “ Puas tentu saja belum. Kami harus meningkatkan semua lini. Apalagi di laga selanjutnya kami akan melawan tuan rumah PS Inalum,” tambah Sabda didampingi asisten pelatih, Anto.

Ditambahi Anto, pihaknya juga harus tetap konsentrasi demi mencapai target jadi juara grup. “Kalau itu tercapai, maka kemungkinan jumpa PON Sumut sebagai unggulan di semi final bisa dihindari. Maka itu, kami target menjadi juara grup, lalu menatap semi final dan menatap final,” tambahnya.

Sementara pihak PSSA Asahan meradang. Budi Sianturi, pelatih PSSA Asahan tampak kecewa. Usai lagai dia bilang kalau timnya gagal menerapkan strategi yang sudah diberikan pelatih dan sudah dilatihkan beberapa laga sebelum turnamen. “Sayang tak ada yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak. Kecewa tentu saja, tapi inilah permainan biasa ada kalah ada menang,” kata Budi.

Pada laga itu, sejak awal-awal pertandingan TGM Medan sudah menguasai jalannya laga. Penguasaan bola terjadi di sekitar kotak penalti PSSA Asahan. Namun bench TGM baru bersorak pada menit 12 ketika striker andalan mereka, Boby Ramadani berhasil mencetak gol, setelah melewati kawalan bek PSSA Asahan.
Boby tak terkawal, sedangkan umpan yang diapungkan dari lini tengah begitu mapan untuk dikejar oleh sprint  cepat Boby. Pancingan offside yang diperagakan Asahan gagal total. Dengan sedikit mengecoh penjaga gawang Asahan, Boby sukses bikin gawang mereka bergetar. Satu kosong untuk TGM.

Lagi-lagi, barisan pertahanan Asahan tampak gemar memainkan perangkap offside. Sayangnya perangkap itu tak berhasil menangkap mangsanya. Striker TGM, Tri Ardiansyah pun sukses lolos dari perangkap tersebut dan berlari kencang ke arah gawang. Tak sampai di kotak penalti, Tri mengemas gol cantik dengan mencip bola. Skor 2-0 untuk TGM hanya berselang tiga menit dari gol pertama.

Setelah gol itu, Asahan tak patah arang. Mereka tetap melakukan serangan. Hanya saja serangan yang digalang tak berhasil masuk gawang. Satu-satunya peluang emas Asahan terjadi di menit 20 lewat lewat kaki penyerang mereka, Dahrul. Tendangan keras dari kotak penalti yang dilancarkannya mampu diblok dengan baik oleh kiper TGM, Dicky. Meski sempat diblok, bola sempat menghantam mistar gawang tapi gagal dimanfaatkan jadi gol.

Sial bagi Asahan, gol ketiga TGM lahir lagi di menit 27. Masih lewat kaki Boby Ramadani. Gol keduanya di laga ini juga berawal dari lemahnya pengawalan lini belakang Asahan dalam memarking striker lawan. Gol bersarang setelah beberapa kali mengecoh penjaga gawang. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum.

Duet striker TGM, Boby dan Ardiansyah Putra memang yahud. Apalagi mereka kerap bebas di area pertahanan lawan tanpa kawalan berarti dari PSSA Asahan. Mereka leluasa bergerak dan tentu saja membahayakan gawang lawan.
Di babak kedua, Asahan berkembang. Sesekali mereka berhasil masuk ke kotak penalti TGM, namun tendangan kerap diblok penjaga gawang TGM yang bermain cukup baik. Apalagi barisan pertahanan TGM yang dikawal Rahmat cukup rapat.

Petaka selanjutnya mendatangi Asahan. Juli, kiper mereka dikeluarkan wasit lantaran menjegal striker TGM Tri Ardiansyah di luar kotak penalti. Kalau saja tak dijatuhkan, Tri sudah leluasa mencetak gol, hal itulah yang akhirnya memutuskan wasit member kartu merah kepada Juli. Tendangan bebas diberikan wasit atas peristiwa itu tapi gagal jadi gol.

Bermain 10 orang tanpa penjaga gawang utama, karena pengganti Juli diambil dari bek Asahan sendiri yakni Satria, lantaran Asahan sudah melakukan pergantian sesuai batas di turnamen ini yakni empat kali pergantian. Buntutnya, PSSA Asahan semakin gampang diserang. Menyisakan tiga bek, barisan pertahanan Asahan tentu makin lemah.
Hanya lima menit usai kartu merah itu, gol bagi TGM bertambah. Kali ini lewat gol Dedek, pemain pengganti yang berhasil mengecoh pertahanan Asahan sebelum mencetak gol. Skor empat kosong bertahan untuk keunggulan TGM hingga usai laga.

“Meski kami kalah cukup telak kali ini, namun kami tak putus asa. Masih ada laga selanjutnya dan itu harus dimaksimalkan dengan kemenangan,” kata Budi meningkatkan kepercayaan diri PSSA Asahan. (ful)

TGM vs PSSA Asahan

TANJUNG GADING: Kesebelasan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) Medan mengandaskan perlawanan PSSA Asahan dengan skor telak 4-0, di laga perdana Pool B Inalum Cup 2012 di Lapangan Utama Tanjung Gading, Rabu (11/1).
“Menang besar patut disyukuri, kami harap bisa meningkatkan kepercayaan diri skuad,” kata Sabda Lumbantoruan, Pelatih TGM usai laga.

Meski begitu, Sabda menilai masih banyak yang harus dibenahi. Kemenangan tersebut bukan berarti tim berpuas diri. “ Puas tentu saja belum. Kami harus meningkatkan semua lini. Apalagi di laga selanjutnya kami akan melawan tuan rumah PS Inalum,” tambah Sabda didampingi asisten pelatih, Anto.

Ditambahi Anto, pihaknya juga harus tetap konsentrasi demi mencapai target jadi juara grup. “Kalau itu tercapai, maka kemungkinan jumpa PON Sumut sebagai unggulan di semi final bisa dihindari. Maka itu, kami target menjadi juara grup, lalu menatap semi final dan menatap final,” tambahnya.

Sementara pihak PSSA Asahan meradang. Budi Sianturi, pelatih PSSA Asahan tampak kecewa. Usai lagai dia bilang kalau timnya gagal menerapkan strategi yang sudah diberikan pelatih dan sudah dilatihkan beberapa laga sebelum turnamen. “Sayang tak ada yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak. Kecewa tentu saja, tapi inilah permainan biasa ada kalah ada menang,” kata Budi.

Pada laga itu, sejak awal-awal pertandingan TGM Medan sudah menguasai jalannya laga. Penguasaan bola terjadi di sekitar kotak penalti PSSA Asahan. Namun bench TGM baru bersorak pada menit 12 ketika striker andalan mereka, Boby Ramadani berhasil mencetak gol, setelah melewati kawalan bek PSSA Asahan.
Boby tak terkawal, sedangkan umpan yang diapungkan dari lini tengah begitu mapan untuk dikejar oleh sprint  cepat Boby. Pancingan offside yang diperagakan Asahan gagal total. Dengan sedikit mengecoh penjaga gawang Asahan, Boby sukses bikin gawang mereka bergetar. Satu kosong untuk TGM.

Lagi-lagi, barisan pertahanan Asahan tampak gemar memainkan perangkap offside. Sayangnya perangkap itu tak berhasil menangkap mangsanya. Striker TGM, Tri Ardiansyah pun sukses lolos dari perangkap tersebut dan berlari kencang ke arah gawang. Tak sampai di kotak penalti, Tri mengemas gol cantik dengan mencip bola. Skor 2-0 untuk TGM hanya berselang tiga menit dari gol pertama.

Setelah gol itu, Asahan tak patah arang. Mereka tetap melakukan serangan. Hanya saja serangan yang digalang tak berhasil masuk gawang. Satu-satunya peluang emas Asahan terjadi di menit 20 lewat lewat kaki penyerang mereka, Dahrul. Tendangan keras dari kotak penalti yang dilancarkannya mampu diblok dengan baik oleh kiper TGM, Dicky. Meski sempat diblok, bola sempat menghantam mistar gawang tapi gagal dimanfaatkan jadi gol.

Sial bagi Asahan, gol ketiga TGM lahir lagi di menit 27. Masih lewat kaki Boby Ramadani. Gol keduanya di laga ini juga berawal dari lemahnya pengawalan lini belakang Asahan dalam memarking striker lawan. Gol bersarang setelah beberapa kali mengecoh penjaga gawang. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum.

Duet striker TGM, Boby dan Ardiansyah Putra memang yahud. Apalagi mereka kerap bebas di area pertahanan lawan tanpa kawalan berarti dari PSSA Asahan. Mereka leluasa bergerak dan tentu saja membahayakan gawang lawan.
Di babak kedua, Asahan berkembang. Sesekali mereka berhasil masuk ke kotak penalti TGM, namun tendangan kerap diblok penjaga gawang TGM yang bermain cukup baik. Apalagi barisan pertahanan TGM yang dikawal Rahmat cukup rapat.

Petaka selanjutnya mendatangi Asahan. Juli, kiper mereka dikeluarkan wasit lantaran menjegal striker TGM Tri Ardiansyah di luar kotak penalti. Kalau saja tak dijatuhkan, Tri sudah leluasa mencetak gol, hal itulah yang akhirnya memutuskan wasit member kartu merah kepada Juli. Tendangan bebas diberikan wasit atas peristiwa itu tapi gagal jadi gol.

Bermain 10 orang tanpa penjaga gawang utama, karena pengganti Juli diambil dari bek Asahan sendiri yakni Satria, lantaran Asahan sudah melakukan pergantian sesuai batas di turnamen ini yakni empat kali pergantian. Buntutnya, PSSA Asahan semakin gampang diserang. Menyisakan tiga bek, barisan pertahanan Asahan tentu makin lemah.
Hanya lima menit usai kartu merah itu, gol bagi TGM bertambah. Kali ini lewat gol Dedek, pemain pengganti yang berhasil mengecoh pertahanan Asahan sebelum mencetak gol. Skor empat kosong bertahan untuk keunggulan TGM hingga usai laga.

“Meski kami kalah cukup telak kali ini, namun kami tak putus asa. Masih ada laga selanjutnya dan itu harus dimaksimalkan dengan kemenangan,” kata Budi meningkatkan kepercayaan diri PSSA Asahan. (ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/