24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

20 Petembak Sumut Ikut Pelatihan Tembak Reaksi

MEDAN-Sebanyak 20 atlet tembak reaksi Sumatera Utara mengikuti Pelatihan Tembak Reaksi di Lapangan Tembak Anugerah Perumahan Cemara Asri, Jumat (11/11). Pelatihan ini ditujukan agar para atlet lebih memahami aturan dan teknik-teknik menembak reaksi.

Para peserta mendapatkan materi latihan teori dan praktek yang disampaikan dari dua instruktur yang berasal dari PB Perbakin, yakni Ketua Komisi Pelatihan dan Pembinaan Bidang Tembak Reaksi PB Perbakin Benny GR Sutanadika, Komisi Perwasitan PB Perbakin Tata Suwita, dan Ketua Pengprov Perbakin DKI Agus Budi.

Kepada para atlet, ketiganya menjelaskan hal-hal yang paling mendasar saat memegang senjata selama pertandingan. Menurut mereka, seorang atlet tembak reaksi harus benar-benar memahami senjata yang digunakan, sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Setelah materi teori, para peserta langsung mendapat pelatihan praktek dengan senjata api. Pada sesi ini, para instruktur tersebut juga mengungkapkan, betapa pentingnya memahami tata tertib menggunakan senjata. Diawali mencabut senjata dari sarungnya, menggenggam kemudian melakukan bidikan, dan selanjutnya melepaskan tembakan. Tak hanya itu, para atlet juga diingatkan harus melakukan safety setelah melakukan tembakan.

“Hal yang paling mendasar, yang harus diingat seorang atlet tembak reaksi adalah, yang pertama safety, kedua safety, ketiga safety, keempat baru akurasi dan selanjutnya kecepatan,” ungkap Benny.

Ia memaparkan, dalam olahraga menembak ada tata tertib yang harus dilakukan. Yakni pertama menganggap semua senjata berisi peluru, walaupun sebenarnya kosong. Kemudian tidak mengarahkan laras ke samping atau ke depan, selanjutnya jari telunjuk harus diluar trigger, dan memastikan kondisi sekitar tidak ada orang saat melakukan tembakan.

“Setiap atlet harus terus menerus berlatih untuk lebih mengenal dan memahami senjatanya. Psikologis seorang atlet juga harus terjaga. Tenang, sabar, dan tidak terburu-buru. Jika ini terus dilakukan, pastinya akan mampu menuai prestasi,” tambah Benny.

Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumut, Musa Idhishah, mengungkapkan, pelatihan tembak reaksi dan nomor pertandingan lainnya menjadi agenda tetap Pengprov Perbakin Sumut. Ia berharap, dari event ini dapat meningkatkan prestasi petembak Sumut.

“Animonya cukup besar, saya berharap prestasi atlet tembak Sumut ke depannya semakin baik. Pelatihan ini terbuka untuk umum, bahkan bagi yang tidak memiliki senjata juga boleh ikut. Sehingga ketika sudah memiliki senjata, sudah lebih paham lagi,” kata pria yang akrab disapa Doddi ini.

Pelatihan ini sendiri merupakan bagian dari proses untuk mendapatkan sertifikasi atlet tembak reaksi. Rencananya sertifikasi sendiri akan dilakukan pada Januari tahun depan. Pelatihan sendiri akan berakhir pada Minggu (13/11). (jun)

MEDAN-Sebanyak 20 atlet tembak reaksi Sumatera Utara mengikuti Pelatihan Tembak Reaksi di Lapangan Tembak Anugerah Perumahan Cemara Asri, Jumat (11/11). Pelatihan ini ditujukan agar para atlet lebih memahami aturan dan teknik-teknik menembak reaksi.

Para peserta mendapatkan materi latihan teori dan praktek yang disampaikan dari dua instruktur yang berasal dari PB Perbakin, yakni Ketua Komisi Pelatihan dan Pembinaan Bidang Tembak Reaksi PB Perbakin Benny GR Sutanadika, Komisi Perwasitan PB Perbakin Tata Suwita, dan Ketua Pengprov Perbakin DKI Agus Budi.

Kepada para atlet, ketiganya menjelaskan hal-hal yang paling mendasar saat memegang senjata selama pertandingan. Menurut mereka, seorang atlet tembak reaksi harus benar-benar memahami senjata yang digunakan, sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Setelah materi teori, para peserta langsung mendapat pelatihan praktek dengan senjata api. Pada sesi ini, para instruktur tersebut juga mengungkapkan, betapa pentingnya memahami tata tertib menggunakan senjata. Diawali mencabut senjata dari sarungnya, menggenggam kemudian melakukan bidikan, dan selanjutnya melepaskan tembakan. Tak hanya itu, para atlet juga diingatkan harus melakukan safety setelah melakukan tembakan.

“Hal yang paling mendasar, yang harus diingat seorang atlet tembak reaksi adalah, yang pertama safety, kedua safety, ketiga safety, keempat baru akurasi dan selanjutnya kecepatan,” ungkap Benny.

Ia memaparkan, dalam olahraga menembak ada tata tertib yang harus dilakukan. Yakni pertama menganggap semua senjata berisi peluru, walaupun sebenarnya kosong. Kemudian tidak mengarahkan laras ke samping atau ke depan, selanjutnya jari telunjuk harus diluar trigger, dan memastikan kondisi sekitar tidak ada orang saat melakukan tembakan.

“Setiap atlet harus terus menerus berlatih untuk lebih mengenal dan memahami senjatanya. Psikologis seorang atlet juga harus terjaga. Tenang, sabar, dan tidak terburu-buru. Jika ini terus dilakukan, pastinya akan mampu menuai prestasi,” tambah Benny.

Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumut, Musa Idhishah, mengungkapkan, pelatihan tembak reaksi dan nomor pertandingan lainnya menjadi agenda tetap Pengprov Perbakin Sumut. Ia berharap, dari event ini dapat meningkatkan prestasi petembak Sumut.

“Animonya cukup besar, saya berharap prestasi atlet tembak Sumut ke depannya semakin baik. Pelatihan ini terbuka untuk umum, bahkan bagi yang tidak memiliki senjata juga boleh ikut. Sehingga ketika sudah memiliki senjata, sudah lebih paham lagi,” kata pria yang akrab disapa Doddi ini.

Pelatihan ini sendiri merupakan bagian dari proses untuk mendapatkan sertifikasi atlet tembak reaksi. Rencananya sertifikasi sendiri akan dilakukan pada Januari tahun depan. Pelatihan sendiri akan berakhir pada Minggu (13/11). (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/