MEDAN- Gagalnya pesilat Kota Medan memperkuat kontingen Sumut di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau, menjadi cambuk bagi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Medan untuk meningkatkan kualitas atletnya. Hal itu katakan pelatih kepala IPSI Kota Medan Sudarto, di sela-sela latihan di lapangan Unimed, Kamis (13/9).
“Tidak ikut sertanya pesilat Kota Medan dalam PON tahun ini membuat kami sebagai badan pengurus IPSI Kota Medan untuk lebih memperhatikan pembinaan yang lebih baik lagi ke depan,” kata Sudarto.
Menurutnya kegagalan pesilat Kota Medan memperkuat kontingen Sumut di PON tahun ini karena kekalahan yang dialami pesilat dari perguruan Tapak Suci Medan Rahmad Hendrik dari pesilat Deliserdang Apriansyah pada final Pekan Olahraga Provinsi Sumut (Porprovsu) sebagai tiket untuk mengikuti seleksi Pra PON. “Karena itu, hati saya tergerak untuk melatih pesilat Kota Medan. Mudah-mudahan segala usaha yang kita lakukan sebagai program pembinaan membawa hasil yang baik untuk PON mendatang,” imbuhnya.
Sudarto menambahkan, adapun salah satu program untuk penambahan jam terbang pesilat dengan menggelar kejurcab yang diikuti 30 perguruan yang ada di Kota Medan.(mag-10)