26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Diwarnai Aksi Protes

PSDS vs PSSA

LUBUKPAKAM- Pelatih kiper tim PSSA Asahan Hardianto mengkritik kinerja wasit pengawas M Amin yang dinilai kurang profesional saat  laga PSDS dengan PSSA Asahan.

Dalam pertandingan lanjutan kompetisi PSSI Divisi  Satu Grup II Liga Indonesia 2011-2012  di  Stadion Baharoeddin Siregar, Rabu (15/2) itu PSDS bermain imbang  atas PSSA dengan skor  0-0.

Saat pertandingan Hardianto sempat mendatangi M Amin. Namun, aksi itu langsung dihentikan anggota Panpel Dodo dengan cara menahan tubuh Hardianto sehingga niat Hardianto  terhalang. Tapi belakangan aksi itu mulai reda seiring pendekatan yang dilakukan Ketua Panitia Pelaksana  Judiman.
Aksi protes yang dilakukan Hardianto menyusul tidak sesuainya wasit menentukan batas waktu pertandingan. Padahal, selayaknya injuri time diberikan 4 menit, bukan satu menit. Soalnya dalam pertandingan banyak berhenti karena pemain cedera.

“Saya mendekatinya, agar wasit itu tahu kerjanya. Bukan sesuka hatinya,” ucapnya dengan tegas.

Di sela-sela perseteruan, Pelatih PSSA Asahan Rudi Sa’ari menyatakan tindakan rekannya itu untuk memberikan pelajaran  kepada korps baju hitam agar profesional dalam memimpin pertadingan.

Ketika ditanya apakah PSSA Asahan akan melayangkan surat protes kepada komisi pertadingan atau kepada PSSI pusat? Rudi menjawab tidak  akan melayangkan surat protes.

“Nggak usah buat protes. Cukup ini saja akan memberikan pelajaran bagi semua pihak,” katanya. (btr)

PSDS vs PSSA

LUBUKPAKAM- Pelatih kiper tim PSSA Asahan Hardianto mengkritik kinerja wasit pengawas M Amin yang dinilai kurang profesional saat  laga PSDS dengan PSSA Asahan.

Dalam pertandingan lanjutan kompetisi PSSI Divisi  Satu Grup II Liga Indonesia 2011-2012  di  Stadion Baharoeddin Siregar, Rabu (15/2) itu PSDS bermain imbang  atas PSSA dengan skor  0-0.

Saat pertandingan Hardianto sempat mendatangi M Amin. Namun, aksi itu langsung dihentikan anggota Panpel Dodo dengan cara menahan tubuh Hardianto sehingga niat Hardianto  terhalang. Tapi belakangan aksi itu mulai reda seiring pendekatan yang dilakukan Ketua Panitia Pelaksana  Judiman.
Aksi protes yang dilakukan Hardianto menyusul tidak sesuainya wasit menentukan batas waktu pertandingan. Padahal, selayaknya injuri time diberikan 4 menit, bukan satu menit. Soalnya dalam pertandingan banyak berhenti karena pemain cedera.

“Saya mendekatinya, agar wasit itu tahu kerjanya. Bukan sesuka hatinya,” ucapnya dengan tegas.

Di sela-sela perseteruan, Pelatih PSSA Asahan Rudi Sa’ari menyatakan tindakan rekannya itu untuk memberikan pelajaran  kepada korps baju hitam agar profesional dalam memimpin pertadingan.

Ketika ditanya apakah PSSA Asahan akan melayangkan surat protes kepada komisi pertadingan atau kepada PSSI pusat? Rudi menjawab tidak  akan melayangkan surat protes.

“Nggak usah buat protes. Cukup ini saja akan memberikan pelajaran bagi semua pihak,” katanya. (btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/