MEDAN- Badan Futsal Daerah (BFD) Sumut telah mencanangkan pelatihan pengemblengan latihan fisik di Kodam I/BB selama dua pekan. Namun peminimalisasian dana PON yang berdampak pada program cabang-cabang membuat program ini terkena imbas untuk tidak digelar.
“Sepertinya program latihan anak-anak yang awalnya direncanakan di bawah instruksi Kodam I/BB batal. Karena dana yang terbatas. Sebab, latihan itu awalnya direncanakan dua minggu dilaksanakan,” ungkap Ketua BFD PSSI Sumut Rafriandi Nasution, kemarin. Peningkatan fisik anak asuh Alpinus ini, menurut Rafriandi berdasarkan, mengingat lawan-lawan yang akan dihadapi pada ajang PON nanti memiliki pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Serta juga tim PON yang dihadapi saat kompetisi Piala Emas Indonesia III tersebut, terutama tim Jawa Barat.
Tak ayal, pengemblengan latihan pun difokuskan pada pemusatan latihan yang telah digelar sejak Minggu (8/7) lalu. “Anak-anak harus fokus pelatihannya di pemusatan latihan. Fisik anak-anak harus digembleng dan ditingkatkan lagi. Pencapaian latihan fisik saat ini memang sudah bagus, tapi menurut saya harus lebih ditingkatkan lagi. Karena, kalau program pelatihan oleh Kodam I/BB itu terwujud, anak-anak akan dilatih disiplin yang tinggi,” jelas Rafiriandi.
Sedangkan pelatih tim futsal Alpinus menuturkan, peningkatan fisik ini merupakan tolok ukur dan evaluasi dari kompetisi bergengsi tersebut. Diakuinya, kondisi fisik anak asuhnya harus lebih ditingkatkan.
Saat ini, tim futsal Sumut menjalani training center (TC) di Asrama Haji Jalan AH Nasution. Jelang PON XVIII di Riau, September mendatang, fisik pemain akan digeber hingga dua bulan mendatang. “Fokus fisik ini akan terus ditingkatkan sebelum puasa nanti,” pungkasnya. (mag-18)