31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Insan Olah Raga Sumut Berduka

Iwan Sinulingga, Atlet Gantole Sumut Tewas Setelah Nabrak Pohon Jengkol

MEDAN-Saat memberi sambutan pada acara pembukaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III di Stadion Teladan Medan, Sabtu (15/10), Ketua KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu menyampaikan bahwa salah seorang atlet gantole Sumut tewas setelah mengalami kecelakaan.

Atlet gantole Sumut Iwan Sinulingga mengalami kecelakaan ketika membela Sumut berlaga pada babak Pra PON yang berlangsung di Landasan Udara (Lanud) Atang Sandjaya (ATS), Bandung.

Untuk mengenang jasa almurhum, Gus Irawan mengajak seluruh pengunjung yang menghadiri pembukaan Porkot 2011 mengheningkan cipta.

Diungkapkan bahwa Iwan Sinulingga tewas saat mencoba melakukan pendaratan darurat sekitar pukul pukul 13:45 di lapangan bola Gunung Bubut RT 01/RW 02, Kecamatan Rancabungur, yang hanya berjarak dua kilometer dari Lanud ATS.

Nahas, Iwan malah menabrak pohon jengkol dan tersungkur ke tanah dengan posisi kepala di bawah. Selain Iwan, seorang atlet lainnya, Abdul Mustafa (30) dari Jawa Timur yang juga melakukan pendaratan darurat, menderita luka pada bagian bibir.

Menurut saksi mata yang juga rekan sesama atlet, Herda Eka, saat itu korban ingin melakukan pendaratan darurat (emergency landing). Namun pada saat approach, Iwan menabrak pohon jengkol dan langsung jatuh ke tanah secara vertikal. “Waktu mendarat gantolenya nyangkut di pohon sukun, kemudian nabrak pohon jengkol. Setelah itu kepala Iwan langsung menghantam tanah,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup Sumut Pos).

Melihat situasi tersebut, kata dia, panitia dan petugas medis langsung berlarian untuk mengevakuasi korban. Namun nahas, Iwan tewas seketika di TKP sebelum sempat dibawa ke rumah sakit ATS. Iwan mengeluarkan darah segar dari mulut dengan kepala menghadap ke kanan.

“Saya bersama panitia dan tim medis, langsung lari karena memang jarak ke lokasi tak terlalu jauh. Tapi Iwan sudah tak bernyawa, mungkin lehernya patah. Saya merasa kehilangan sekali, dia adalah seorang sahabat yang baik dan pengertian,” tutur Herda.

Terpisah, Danlanud ATS, Marsekal Pertama Tabri Santoso menuturkan, kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan kelalaian, karena meski tidak bertindak sebagai tuan rumah, ATS selalu memberikan saran dan masukan setiap hari terkait cuaca sebelum pertandingan dihelat. “Kami memang bukan tuan rumah, tetapi kami selalu memberikan saran. Kalau cuaca buruk kami akan melarang mereka. Tapi tadi cuaca cukup bersahabat. Ya, kalau kondisi mayat, sama sekali tidak ada luka. Tapi sepertinya, korban mengalami patah tulang leher,” tuturnya.

Ia menambahkan, jenazah korban rencananya akan diterbangkan hari ini dengan pesawat Garuda dari Cengkareng ke Medan. “Kami sudah mengkordinasikan dengan pihak keluarga. Kemungkinan besok akan diterbangkan ke Medan. Saat ini jenazah akan tetap di RS ATS. Sementara korban selamat, Abdul Mustafa menolak dirawat dan sudah pulang,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara (Pordirga) Gantole dan Paralayang, Adi Dirhamsyah membantah jika kecelakaan tersebut dikarenakan kelalaian panitia. Sebab, kecepatan angin yang mencapai 10 knot adalah hal yang lumrah. Selain itu jarak tempuh 2,5 km juga masuk dalam batas aman.

“Saya kira semuanya sudah sesuai prosedur, mulai dari kecepatan angin, jarak tempuh dan peralatan. Jadi ini murni kecelakaan. Sebab sebelum bertanding, kami selalu memeriksa peralatan dan kondisi cuaca,” tutupnya. (jun/fdy/jpnn)

Iwan Sinulingga, Atlet Gantole Sumut Tewas Setelah Nabrak Pohon Jengkol

MEDAN-Saat memberi sambutan pada acara pembukaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III di Stadion Teladan Medan, Sabtu (15/10), Ketua KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu menyampaikan bahwa salah seorang atlet gantole Sumut tewas setelah mengalami kecelakaan.

Atlet gantole Sumut Iwan Sinulingga mengalami kecelakaan ketika membela Sumut berlaga pada babak Pra PON yang berlangsung di Landasan Udara (Lanud) Atang Sandjaya (ATS), Bandung.

Untuk mengenang jasa almurhum, Gus Irawan mengajak seluruh pengunjung yang menghadiri pembukaan Porkot 2011 mengheningkan cipta.

Diungkapkan bahwa Iwan Sinulingga tewas saat mencoba melakukan pendaratan darurat sekitar pukul pukul 13:45 di lapangan bola Gunung Bubut RT 01/RW 02, Kecamatan Rancabungur, yang hanya berjarak dua kilometer dari Lanud ATS.

Nahas, Iwan malah menabrak pohon jengkol dan tersungkur ke tanah dengan posisi kepala di bawah. Selain Iwan, seorang atlet lainnya, Abdul Mustafa (30) dari Jawa Timur yang juga melakukan pendaratan darurat, menderita luka pada bagian bibir.

Menurut saksi mata yang juga rekan sesama atlet, Herda Eka, saat itu korban ingin melakukan pendaratan darurat (emergency landing). Namun pada saat approach, Iwan menabrak pohon jengkol dan langsung jatuh ke tanah secara vertikal. “Waktu mendarat gantolenya nyangkut di pohon sukun, kemudian nabrak pohon jengkol. Setelah itu kepala Iwan langsung menghantam tanah,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup Sumut Pos).

Melihat situasi tersebut, kata dia, panitia dan petugas medis langsung berlarian untuk mengevakuasi korban. Namun nahas, Iwan tewas seketika di TKP sebelum sempat dibawa ke rumah sakit ATS. Iwan mengeluarkan darah segar dari mulut dengan kepala menghadap ke kanan.

“Saya bersama panitia dan tim medis, langsung lari karena memang jarak ke lokasi tak terlalu jauh. Tapi Iwan sudah tak bernyawa, mungkin lehernya patah. Saya merasa kehilangan sekali, dia adalah seorang sahabat yang baik dan pengertian,” tutur Herda.

Terpisah, Danlanud ATS, Marsekal Pertama Tabri Santoso menuturkan, kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan kelalaian, karena meski tidak bertindak sebagai tuan rumah, ATS selalu memberikan saran dan masukan setiap hari terkait cuaca sebelum pertandingan dihelat. “Kami memang bukan tuan rumah, tetapi kami selalu memberikan saran. Kalau cuaca buruk kami akan melarang mereka. Tapi tadi cuaca cukup bersahabat. Ya, kalau kondisi mayat, sama sekali tidak ada luka. Tapi sepertinya, korban mengalami patah tulang leher,” tuturnya.

Ia menambahkan, jenazah korban rencananya akan diterbangkan hari ini dengan pesawat Garuda dari Cengkareng ke Medan. “Kami sudah mengkordinasikan dengan pihak keluarga. Kemungkinan besok akan diterbangkan ke Medan. Saat ini jenazah akan tetap di RS ATS. Sementara korban selamat, Abdul Mustafa menolak dirawat dan sudah pulang,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara (Pordirga) Gantole dan Paralayang, Adi Dirhamsyah membantah jika kecelakaan tersebut dikarenakan kelalaian panitia. Sebab, kecepatan angin yang mencapai 10 knot adalah hal yang lumrah. Selain itu jarak tempuh 2,5 km juga masuk dalam batas aman.

“Saya kira semuanya sudah sesuai prosedur, mulai dari kecepatan angin, jarak tempuh dan peralatan. Jadi ini murni kecelakaan. Sebab sebelum bertanding, kami selalu memeriksa peralatan dan kondisi cuaca,” tutupnya. (jun/fdy/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/