31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

KONI dan Pengprov Diminta Berjuang Keras

MEDAN-KONI kabupaten/kota diminta untuk melakukan konsolidasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta DPRD masing masing guna menopang Sumut biding tuan rumah PON 2020. Demikian dikatakan Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM saat menutup Rapat Koordinasi Anggota KONI Sumut di Medan, Minggu (17/11).

“KONI kabupaten dan kota juga Pengprov Cabang Olahraga, perlu melakukan terobosan dan perjuangan lebih keras untuk melaksanakan program kerja masing-masing. Sebab, kita sekarang mengalami defisit anggaran, sehingga terpaksa melakukan rasionalisasi di beberapa sector,” kata Gus.

Menyinggung dana hibah untuk KONI Sumut tahun 2013 hanya bisa direalisasi pada penghujung tahun 2013, Gus menekankan tidak baik mencari cari siapa yang salah. Tetapi hal ini menjadi pelajaran berharga bagi KONI Sumut dan KONI kabupaten/kota ke depan agar benar benar mengawal dana hibah sampai ke buku APBD.

“Mungkin ini salah satu kelemahan dan ketidakmampuan saya sebagai Ketua Umum KONI Sumut. Untuk itu saya mohon maaf kepada KONI kabupaten/kota dan masyarakat olahraga Sumatera Utara,” papar Gus.

Dalam rapat koordinasi pada 16-17 November itu, KONI kabupaten Asahan dan Kota Tebingtinggi akhirnya menyerah setelah dengan gigih mengoreksi pembagian wilayah Porwilsu tahun 2014. Usulan koreksi mengemuka karena dianggap merugikan Asahan (peringkat empat Porprovsu 2010) dan Tebingtinggi (peringkat enam Porprovsu 2010).

Ketua Umum KONI Asahan Nurkarim Nehe,SE,MSP didampingi wakil sekretaris Bambang Sujarwo SE/Zainal Arifin Siagian SP, Bendahara/wakil Widya Sastra SH/Dodi Riswanda SP ketika pleno pengesahan pembagian wilayah dan tuan rumah, Sabtu (16/11), meminta KONI Sumut mencatat keteledoran pembagian wilayah yang didasari apapun dianggap Asahan dan Tebingtinggi tidak adil.

Namun, meski memprotes, pada akhirnya Nurkarim Nehe menyatakan apapun hasil rapat koordinasi KONI Sumut sebagai kalangan olahraga yang berjiwa sportif Asahan menerima dengan lapng dada, termasuk soal pembagian wilayah dan penghunjukan tuan rumh Porwilsu 2014.

“Pembahasan yang berjalan alot membuktikan dinamika olahraga di Sumut masih tergolong baik, Kita juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pengprop Cabor yang banyak memberi msukan dan mengkritik, sebaliknya pengurus KONI Sumut nampak sangat matang menyahuti hal berkembang,” jelasnya.

Adapun pembagian wilayah dan tuan rumah cabang olahraga Porwilsu, yakni Wilayah I: Langkat (tuan rumah Gulat), Medan (Atletik dan Bulutangkis), Asahan (Pencak Silat, Tenis Meja, Sepakbola, Karate), Tebingtinggi (Bola Voli, Tinju, Angkat Besi/Berat/Binaraga), Tanah Karo (catur), Pakpak Barat, Dairi.

Wilayah II: Deliserdang (tuan rumah atletik, pencak silat, angkat besi/berat/binaraga), Binjai (bulutangkis, gulat, tinju), Simalungun (bola voli, catur, Tenis meja), Tobasa (sepakbola), Siantar (karate), Samosir.

Wilayah III: Tanjungbalai (pencak silat), Labuhan Batu (gulat, tenis meja), Tapsel (tinju), Sergai (sepakbola, bola voli, angkat besi/berat/binaraga), Humbahas (catur), Labura (bulutangkis), Batubara (Karate dan Atletik), Labusel, Paluta.

Wilayah IV: Padang Sidempuan (gulat dan atletik), Madina (sepakbola, bola voli, tinju), Taput (catur, karate), Sibolga (bulutangkis, tenis meja), Tapteng (pencak silat), Palas, Nias, Nisel, Gunungsitoli. (dek)

MEDAN-KONI kabupaten/kota diminta untuk melakukan konsolidasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta DPRD masing masing guna menopang Sumut biding tuan rumah PON 2020. Demikian dikatakan Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM saat menutup Rapat Koordinasi Anggota KONI Sumut di Medan, Minggu (17/11).

“KONI kabupaten dan kota juga Pengprov Cabang Olahraga, perlu melakukan terobosan dan perjuangan lebih keras untuk melaksanakan program kerja masing-masing. Sebab, kita sekarang mengalami defisit anggaran, sehingga terpaksa melakukan rasionalisasi di beberapa sector,” kata Gus.

Menyinggung dana hibah untuk KONI Sumut tahun 2013 hanya bisa direalisasi pada penghujung tahun 2013, Gus menekankan tidak baik mencari cari siapa yang salah. Tetapi hal ini menjadi pelajaran berharga bagi KONI Sumut dan KONI kabupaten/kota ke depan agar benar benar mengawal dana hibah sampai ke buku APBD.

“Mungkin ini salah satu kelemahan dan ketidakmampuan saya sebagai Ketua Umum KONI Sumut. Untuk itu saya mohon maaf kepada KONI kabupaten/kota dan masyarakat olahraga Sumatera Utara,” papar Gus.

Dalam rapat koordinasi pada 16-17 November itu, KONI kabupaten Asahan dan Kota Tebingtinggi akhirnya menyerah setelah dengan gigih mengoreksi pembagian wilayah Porwilsu tahun 2014. Usulan koreksi mengemuka karena dianggap merugikan Asahan (peringkat empat Porprovsu 2010) dan Tebingtinggi (peringkat enam Porprovsu 2010).

Ketua Umum KONI Asahan Nurkarim Nehe,SE,MSP didampingi wakil sekretaris Bambang Sujarwo SE/Zainal Arifin Siagian SP, Bendahara/wakil Widya Sastra SH/Dodi Riswanda SP ketika pleno pengesahan pembagian wilayah dan tuan rumah, Sabtu (16/11), meminta KONI Sumut mencatat keteledoran pembagian wilayah yang didasari apapun dianggap Asahan dan Tebingtinggi tidak adil.

Namun, meski memprotes, pada akhirnya Nurkarim Nehe menyatakan apapun hasil rapat koordinasi KONI Sumut sebagai kalangan olahraga yang berjiwa sportif Asahan menerima dengan lapng dada, termasuk soal pembagian wilayah dan penghunjukan tuan rumh Porwilsu 2014.

“Pembahasan yang berjalan alot membuktikan dinamika olahraga di Sumut masih tergolong baik, Kita juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pengprop Cabor yang banyak memberi msukan dan mengkritik, sebaliknya pengurus KONI Sumut nampak sangat matang menyahuti hal berkembang,” jelasnya.

Adapun pembagian wilayah dan tuan rumah cabang olahraga Porwilsu, yakni Wilayah I: Langkat (tuan rumah Gulat), Medan (Atletik dan Bulutangkis), Asahan (Pencak Silat, Tenis Meja, Sepakbola, Karate), Tebingtinggi (Bola Voli, Tinju, Angkat Besi/Berat/Binaraga), Tanah Karo (catur), Pakpak Barat, Dairi.

Wilayah II: Deliserdang (tuan rumah atletik, pencak silat, angkat besi/berat/binaraga), Binjai (bulutangkis, gulat, tinju), Simalungun (bola voli, catur, Tenis meja), Tobasa (sepakbola), Siantar (karate), Samosir.

Wilayah III: Tanjungbalai (pencak silat), Labuhan Batu (gulat, tenis meja), Tapsel (tinju), Sergai (sepakbola, bola voli, angkat besi/berat/binaraga), Humbahas (catur), Labura (bulutangkis), Batubara (Karate dan Atletik), Labusel, Paluta.

Wilayah IV: Padang Sidempuan (gulat dan atletik), Madina (sepakbola, bola voli, tinju), Taput (catur, karate), Sibolga (bulutangkis, tenis meja), Tapteng (pencak silat), Palas, Nias, Nisel, Gunungsitoli. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/