32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sukses karena Kerja Keras dan Disiplin

Chairun Abdi Maulana

MEDAN-Dengan berlatih keras ditambah disiplin yang tinggi, Chairun Abdi Maulana berhasil membuat sejarah dengan mempersembahkan medali emas bagi kontingen Sumut pada cabang tenis meja Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) I Sumatera 2012 lalu.

Ini merupakan pertama kalinya, Sumatera Utara merebut medali emas beregu cabang tenis di Popwil. Tak pelak, keberhasilannya Chairun Andi Maulana yang berpasangan dengan M Rizki Hizyam menjadi catatan sejarah bagi perkembangan olahraga tenis meja di Sumut.
“Pada pertandingan final kami berhasil mengalahkan Sumatera Barat. Keberhasilan ini merupakan kejutan, karena target awal kami hanya semifinal,” ujar Chairun Abdi Maulana. Menurut Chairun, keberhasilannya itu merupakan buah dari latihan keras di bawah bimbingan Gudo Siswomo, yang tak lain adalah abang kandungnya sendiri.

Diungkapkannya bahwa untuk meraih prestasinya itu, selama persiapan Chairun melakukan latihan lima kali dalam seminggu di Lapangan Tenis PTPN 4. “Sudah tujuh tahun saya berlatih tenis meja dan hasilnya adalah medali emas di Popwil lalu,” kata siswa Kelas 12 IPA SMA Negeri 3 Medan tersebut.
Memiliki ayah dan abang yang seorang polisi membuat Chairun memiliki disiplin yang tinggi. “Meski saya dilatih oleh abang, tapi bukan bebarti saya bisa main-main. Justru dia (abangnya, Red) menerapkan disiplin tinggi dalam berlatih. Terlambat sedikit saja, abang saya langsung marah,” tegasnya. Walau sukses mempersembahkan medali emas pada Popwil lalu, namun anak kedua dari pasangan Revindo Taufik Gunawan dan Milda Dewi tersebut mengaku belum puas. Dia terus membidik prestasi yang lebih tinggi. Salah satunya adalah tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mendatang. “Saya ingin tampil di PON 2016 mendatang, tapi sekarang saya konsentrasi terlebih dahulu menghadapi Popnas 2013 nanti,” jelas pria kelahiran Medan, 8 Juni 1995 itu.

Keyakinan Chairun sangat beralasan, karena kedua orangtuanya mendukung untuk menekuni olahraga tenis lapangan. Dihati kecilnya, memang ada keinginan untuk mengikuti jejak sang ayah masuk polisi, tapi harus melalui Akademi Polisi (Akpol). “Kalau saya ingin jadi polisi, itu pun harus melalui Akpol,” pungkasnya. (jun)

Chairun Abdi Maulana

MEDAN-Dengan berlatih keras ditambah disiplin yang tinggi, Chairun Abdi Maulana berhasil membuat sejarah dengan mempersembahkan medali emas bagi kontingen Sumut pada cabang tenis meja Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) I Sumatera 2012 lalu.

Ini merupakan pertama kalinya, Sumatera Utara merebut medali emas beregu cabang tenis di Popwil. Tak pelak, keberhasilannya Chairun Andi Maulana yang berpasangan dengan M Rizki Hizyam menjadi catatan sejarah bagi perkembangan olahraga tenis meja di Sumut.
“Pada pertandingan final kami berhasil mengalahkan Sumatera Barat. Keberhasilan ini merupakan kejutan, karena target awal kami hanya semifinal,” ujar Chairun Abdi Maulana. Menurut Chairun, keberhasilannya itu merupakan buah dari latihan keras di bawah bimbingan Gudo Siswomo, yang tak lain adalah abang kandungnya sendiri.

Diungkapkannya bahwa untuk meraih prestasinya itu, selama persiapan Chairun melakukan latihan lima kali dalam seminggu di Lapangan Tenis PTPN 4. “Sudah tujuh tahun saya berlatih tenis meja dan hasilnya adalah medali emas di Popwil lalu,” kata siswa Kelas 12 IPA SMA Negeri 3 Medan tersebut.
Memiliki ayah dan abang yang seorang polisi membuat Chairun memiliki disiplin yang tinggi. “Meski saya dilatih oleh abang, tapi bukan bebarti saya bisa main-main. Justru dia (abangnya, Red) menerapkan disiplin tinggi dalam berlatih. Terlambat sedikit saja, abang saya langsung marah,” tegasnya. Walau sukses mempersembahkan medali emas pada Popwil lalu, namun anak kedua dari pasangan Revindo Taufik Gunawan dan Milda Dewi tersebut mengaku belum puas. Dia terus membidik prestasi yang lebih tinggi. Salah satunya adalah tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mendatang. “Saya ingin tampil di PON 2016 mendatang, tapi sekarang saya konsentrasi terlebih dahulu menghadapi Popnas 2013 nanti,” jelas pria kelahiran Medan, 8 Juni 1995 itu.

Keyakinan Chairun sangat beralasan, karena kedua orangtuanya mendukung untuk menekuni olahraga tenis lapangan. Dihati kecilnya, memang ada keinginan untuk mengikuti jejak sang ayah masuk polisi, tapi harus melalui Akademi Polisi (Akpol). “Kalau saya ingin jadi polisi, itu pun harus melalui Akpol,” pungkasnya. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/