26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Peserta XSE 2011 Bermandi Lumpur

Hari Ini Finish di Istana Maimoon

SIBOLANGIT- Para pecinta olahraga motorsport jenis trail dari berbagai pelosok nusantara yang mengikuti “XTrim Sumatera Expedition (XSE) 2011”, kemarin (19/3) terpaksa bermandi lumpur saat melewati sejumlah rute pada etape kedua.

Menariknya, sejumlah peserta yang menelusuri rute berlumpur dari Tongging menuju Sibolangit, di Kab. Karo, mengaku senang dan semakin tertantang dengan lintasan-lintasan yang bakal dilalui.
Taufik misalnya, pecinta sepeda motor “tahan banting” asal Medan, mengaku menikmati lintasan yang dilaluinya, meski lincin dan berlumpur.

“Gila, licin banget, lumpurnya berserak dimana-mana. Liat aja nih, mandi lumpur aku,” aku Taufik sedang rehat di kawasan perladangan warga yang berada di Kabupaten Dairi.

Peserta lain, Wito, crosser andal Sumut di era 1990-an  juga mengaku puas dan terkesan dengan event ini, yang disebutnya menjadi ajang pertemuan para trail mania se tanah air. ‘Acaranya cukup berkesan,” sebut Wito, yang dijumpai di Puncak 2000,  Bukit Barisan, Kab Tanah Karo, Senin (19/3) siang, tempat peserta makan siang.
Para peserta yang jumlahnya 350 orang ini melintasi perjalanan sepanjang 120 KM lebih. Dimana pada etape kedua ini dimulai dari Tongging Dairi menuju Bumi perkemahan Sibolangit Deli Serdang.

Rute lintasan pada etape kedua ini 70 persennya adalah  hutan, 20 persen pemukiman dan perkebun warga, dan 10 persen sisanya adalah jalan raya.

XTrim Sumatera Expedition 2011 yang diselenggarakan oleh XTrim Indonesia ini berlangsung tiga hari, yang dimulai pada Jumat (18/3) sampai Minggu (20/3). Petualang lintas alam bermotor ini,  dibagi dalam tiga etape yang melintasi lima kabupaten di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Samosir, yang merupakan lokasi pelepasan peserta, Dairi, Tanah Karo, Deli Serdang dan berakhir di Kota Medan.
Ratusan trail mania yang ikut dalan touring XTrim Sumatera Expedition 2011 mengenakan ban hitam di lengan kanan berisi tulisan Tears’s For Japan. Ban tersebut sudah dipakai sebelum dilepas di titik start, kawasan Bukit Beta, Desa Garoga, Kelurahan Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

ksi ini merupakan ungkapan duka cita dan simpati terhadap  korban gempa dan tsunami. Semoga Jepang segera bangkit dari bencana,” kata Wakil Ketua Panpel Cahyo Pramono.

Ketua Umum XTrim Doddy, mengatakan di sela-sela acara ramah tamah di Bumi Pramuka Sibolangit, Deliserdang, Sabtu (19/3) malam, acara finish di Istana Maimoon, Medan berlangsung Minggu (20/3) sore, di mana pada lokasi tersebut berlangsung seabreg kegiatan diantaranya, bakti sosial (pengobatan gratis), pameran klub-klub otomotif,  roda 2 dan 4, baazar jajanan kuliner, marching band.

“Hari ketiga Minggu, perta masih menjalani etape terakhir dari Sibolangit menuju kawasan Pantai Mitra Sungai Deli, dan dilanjutkan dengan regrouping ke Istana Maimoon, Medan Puncaknya dari event XTrim Sumatera Expedition 2011 adalah penyematan topi khusus kepada peserta yang finish,” ucap Doddy. (jun)

Hari Ini Finish di Istana Maimoon

SIBOLANGIT- Para pecinta olahraga motorsport jenis trail dari berbagai pelosok nusantara yang mengikuti “XTrim Sumatera Expedition (XSE) 2011”, kemarin (19/3) terpaksa bermandi lumpur saat melewati sejumlah rute pada etape kedua.

Menariknya, sejumlah peserta yang menelusuri rute berlumpur dari Tongging menuju Sibolangit, di Kab. Karo, mengaku senang dan semakin tertantang dengan lintasan-lintasan yang bakal dilalui.
Taufik misalnya, pecinta sepeda motor “tahan banting” asal Medan, mengaku menikmati lintasan yang dilaluinya, meski lincin dan berlumpur.

“Gila, licin banget, lumpurnya berserak dimana-mana. Liat aja nih, mandi lumpur aku,” aku Taufik sedang rehat di kawasan perladangan warga yang berada di Kabupaten Dairi.

Peserta lain, Wito, crosser andal Sumut di era 1990-an  juga mengaku puas dan terkesan dengan event ini, yang disebutnya menjadi ajang pertemuan para trail mania se tanah air. ‘Acaranya cukup berkesan,” sebut Wito, yang dijumpai di Puncak 2000,  Bukit Barisan, Kab Tanah Karo, Senin (19/3) siang, tempat peserta makan siang.
Para peserta yang jumlahnya 350 orang ini melintasi perjalanan sepanjang 120 KM lebih. Dimana pada etape kedua ini dimulai dari Tongging Dairi menuju Bumi perkemahan Sibolangit Deli Serdang.

Rute lintasan pada etape kedua ini 70 persennya adalah  hutan, 20 persen pemukiman dan perkebun warga, dan 10 persen sisanya adalah jalan raya.

XTrim Sumatera Expedition 2011 yang diselenggarakan oleh XTrim Indonesia ini berlangsung tiga hari, yang dimulai pada Jumat (18/3) sampai Minggu (20/3). Petualang lintas alam bermotor ini,  dibagi dalam tiga etape yang melintasi lima kabupaten di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Samosir, yang merupakan lokasi pelepasan peserta, Dairi, Tanah Karo, Deli Serdang dan berakhir di Kota Medan.
Ratusan trail mania yang ikut dalan touring XTrim Sumatera Expedition 2011 mengenakan ban hitam di lengan kanan berisi tulisan Tears’s For Japan. Ban tersebut sudah dipakai sebelum dilepas di titik start, kawasan Bukit Beta, Desa Garoga, Kelurahan Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

ksi ini merupakan ungkapan duka cita dan simpati terhadap  korban gempa dan tsunami. Semoga Jepang segera bangkit dari bencana,” kata Wakil Ketua Panpel Cahyo Pramono.

Ketua Umum XTrim Doddy, mengatakan di sela-sela acara ramah tamah di Bumi Pramuka Sibolangit, Deliserdang, Sabtu (19/3) malam, acara finish di Istana Maimoon, Medan berlangsung Minggu (20/3) sore, di mana pada lokasi tersebut berlangsung seabreg kegiatan diantaranya, bakti sosial (pengobatan gratis), pameran klub-klub otomotif,  roda 2 dan 4, baazar jajanan kuliner, marching band.

“Hari ketiga Minggu, perta masih menjalani etape terakhir dari Sibolangit menuju kawasan Pantai Mitra Sungai Deli, dan dilanjutkan dengan regrouping ke Istana Maimoon, Medan Puncaknya dari event XTrim Sumatera Expedition 2011 adalah penyematan topi khusus kepada peserta yang finish,” ucap Doddy. (jun)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/