25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penambahan Cabor PON XVIII Masih tak Jelas

MEDAN- Perdebatan soal penambahan cabang olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau masih berlangsung a lot. Hoki, dansa, berkuda dan drumband adalah empat cabang masih dipertimbangkan untuk dipertandingkan. Pro dan kontra masih terjadi antara KONI daerah yang mendukung dengan KONI Pusat dan PB PON.

KONI Jawa Barat saat ini tercatat sebagai pihak yang sangat ngotot meminta empat cabang olahraga itu dipertandingkan. Hasil putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), menjadi senjata untuk menuntut empat cabor ini digelar. Sementara beberapa KONI daerah lainnya membentuk kelompok yang lebih mengarah kepada penolakan.

Ketua Harian KONI Sumut, John Lubis saat ditemui di Sekretariat KONI Sumut, Senin (19/3) kemarin mengatakan belum ada keputusan final. Pihaknya baru kembali dari pertemuan KONI se-Indonesia di Semarang beberapa waktu lalu.

“Belum ada keputusan. Semuanya masih simpang siur. Bukan hanya enam tapi 21 KONI pun menolak. Memang ada usulan dari Ketua KONI Pusat, Toto Suratman. Tapi belum ada SK dari PB PON,” ujarnya didampingi Wakil Ketua II, Agung Sunarno dan Sekum, Chairul Azmi.

John sendiri mengaku tidak sepakat pihaknya disebut kontra. Hanya saja dengan sisa waktu yang tak lagi banyak menjelang PON, hal itu sangat riskan untuk diwujudkan. “Dulu pertama kali kita pernah usulkan penambahan 4 cabang ini. Tapi harusnya itu diputuskan pada Rakernas 2011. Nah, kalau diputuskan sekarang sementara waktu tinggal beberapa bulan lagi kita yang bingung,” ujarnya.

Selain itu tidak sembarangan penambahan cabor mengingat batas pendaftaran entry by number sudah melewati deadline. “Kapan lagi cabang-cabang ini mendaftarkan atlet. Sementara entry by number sudah habis pada 9 Maret lalu. Jabar sendiri yang sangat ngotot tidak terlihat mendaftarkan atletnya,” ungkapnya.

Kebingungan itu tentu beralasan. Menyoal pelatda yang sudah berjalan juga anggaran yang sudah diajukan. “Kita sudah anggarkan dana untuk cabang-cabang yang pasti kita ikuti. Juga untuk pelatda yang sudah berjalan. Kapan lagi cabang-cabang itu akan mempersiapkan diri,” katanya.
John tak memungkiri akan ada pembengkakan biaya jika memang PB PON mengeluarkan keputusan. “Sekali berangkat itu drumband dan hoki bisa mencapai puluhan atlet. Bayangkan saja penambahan biayanya” Jhon Lubis. (mag-18)

MEDAN- Perdebatan soal penambahan cabang olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau masih berlangsung a lot. Hoki, dansa, berkuda dan drumband adalah empat cabang masih dipertimbangkan untuk dipertandingkan. Pro dan kontra masih terjadi antara KONI daerah yang mendukung dengan KONI Pusat dan PB PON.

KONI Jawa Barat saat ini tercatat sebagai pihak yang sangat ngotot meminta empat cabang olahraga itu dipertandingkan. Hasil putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), menjadi senjata untuk menuntut empat cabor ini digelar. Sementara beberapa KONI daerah lainnya membentuk kelompok yang lebih mengarah kepada penolakan.

Ketua Harian KONI Sumut, John Lubis saat ditemui di Sekretariat KONI Sumut, Senin (19/3) kemarin mengatakan belum ada keputusan final. Pihaknya baru kembali dari pertemuan KONI se-Indonesia di Semarang beberapa waktu lalu.

“Belum ada keputusan. Semuanya masih simpang siur. Bukan hanya enam tapi 21 KONI pun menolak. Memang ada usulan dari Ketua KONI Pusat, Toto Suratman. Tapi belum ada SK dari PB PON,” ujarnya didampingi Wakil Ketua II, Agung Sunarno dan Sekum, Chairul Azmi.

John sendiri mengaku tidak sepakat pihaknya disebut kontra. Hanya saja dengan sisa waktu yang tak lagi banyak menjelang PON, hal itu sangat riskan untuk diwujudkan. “Dulu pertama kali kita pernah usulkan penambahan 4 cabang ini. Tapi harusnya itu diputuskan pada Rakernas 2011. Nah, kalau diputuskan sekarang sementara waktu tinggal beberapa bulan lagi kita yang bingung,” ujarnya.

Selain itu tidak sembarangan penambahan cabor mengingat batas pendaftaran entry by number sudah melewati deadline. “Kapan lagi cabang-cabang ini mendaftarkan atlet. Sementara entry by number sudah habis pada 9 Maret lalu. Jabar sendiri yang sangat ngotot tidak terlihat mendaftarkan atletnya,” ungkapnya.

Kebingungan itu tentu beralasan. Menyoal pelatda yang sudah berjalan juga anggaran yang sudah diajukan. “Kita sudah anggarkan dana untuk cabang-cabang yang pasti kita ikuti. Juga untuk pelatda yang sudah berjalan. Kapan lagi cabang-cabang itu akan mempersiapkan diri,” katanya.
John tak memungkiri akan ada pembengkakan biaya jika memang PB PON mengeluarkan keputusan. “Sekali berangkat itu drumband dan hoki bisa mencapai puluhan atlet. Bayangkan saja penambahan biayanya” Jhon Lubis. (mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/