25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pemuda Aeksiranda Patungan Buat Turnamen

LABUHANBTU-Pemuda di Lingkungan Aek Siranda, Kelurahan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu pantas  diacungi jempol. Bagaimana tidak, demi melaksanakan turnamen sepak bola U-14, mereka sepakat berpatungan untuk menganggulangi dana yang dibutuhkan.

Menurut Dedek selaku ketua panitia didampingi Sekretaris Ami, Bendahara Miko serta anggota lainnya Sulung, Budi, Muslim, Prayugi, Ipin dan lainnya saat ditemui Sumut Pos usai pembukaan menerangkan bahwa  mereka berinisiatif menggelar turneman dikarenakan banyaknya bibit yang ada di daerahnya namun kurang mendapat perhatian.

“Awalnya kami sering melihat adik-adik itu bermain bola di Lapangan Tanah Merah. Setelah kami perhatikan ternyata mainnya bagus-bagus semua. Disitulah kami cetuskan sama kawan-kawan untuk membuat turnamen sehingga potensi mereka bias berkembang,” terang Dedek diamini Jaka, Baharuddin, Nono, Sakti dan Kiki.

Tapi ternyata niat itu tak berlangsung mulus. Kendalanya apa lagi kalau bukan masalah dana. Apalagi dana yang dibutuhkana untuk menggelar turnamen itu sangat besar.

Namun itu tak membuat kelompok pemuda itu pasrah. Bersama-sama mereka mendatangi satu-persatu warga dan menerangkan apa yang akan mereka lakukan. Hasilnya, masyarakat mendukung baik secara moril maupun materil. “Terpaksa kami menemui beberapa donator, karena memang biayanya ternyata terlalu besar,” ujar Dedek.

Selanjutnya dibeberkan bahwa turnamen yang digagas pihaknya ini diikuti 16 tim. “Kami juga heran, inikan turnamen kaki ayam, tapi banyak juga daerah lain yang ikut,” sebut Dedek.

Terkait gebrakan yang dilakukan kelompok pemuda ini, Kepala Lingkungan Aek Siranda Aidil Munthe maupun seorang tokoh masyarakat Teguh mengaku bangga. “Ya kita harus bangga, apalagi yang melaksanakan ini rata-rata usianya baru 23 tahun. Keberanian mereka inilah yang patut kita acungi jempol dan layak mendapat dukungan dari pihak manapun,” sebut mereka bersamaan.

Amatan Sumut Pos, pengakuan keberanian melaksanakan turnamen tersebut ternyata tidak sebanding dengan perlengkapan mereka. Mulai dari pengeras suara hingga teratak panitia menggunakan fasilitas yang baik bahkan mereka memakai wasit yang memiliki sertifikat untuk memimpin pertandingan. Menurut sejumlah panitia lainnya, itu kesemuanya diperoleh dari pinjaman warga sekitar. (jok)

LABUHANBTU-Pemuda di Lingkungan Aek Siranda, Kelurahan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu pantas  diacungi jempol. Bagaimana tidak, demi melaksanakan turnamen sepak bola U-14, mereka sepakat berpatungan untuk menganggulangi dana yang dibutuhkan.

Menurut Dedek selaku ketua panitia didampingi Sekretaris Ami, Bendahara Miko serta anggota lainnya Sulung, Budi, Muslim, Prayugi, Ipin dan lainnya saat ditemui Sumut Pos usai pembukaan menerangkan bahwa  mereka berinisiatif menggelar turneman dikarenakan banyaknya bibit yang ada di daerahnya namun kurang mendapat perhatian.

“Awalnya kami sering melihat adik-adik itu bermain bola di Lapangan Tanah Merah. Setelah kami perhatikan ternyata mainnya bagus-bagus semua. Disitulah kami cetuskan sama kawan-kawan untuk membuat turnamen sehingga potensi mereka bias berkembang,” terang Dedek diamini Jaka, Baharuddin, Nono, Sakti dan Kiki.

Tapi ternyata niat itu tak berlangsung mulus. Kendalanya apa lagi kalau bukan masalah dana. Apalagi dana yang dibutuhkana untuk menggelar turnamen itu sangat besar.

Namun itu tak membuat kelompok pemuda itu pasrah. Bersama-sama mereka mendatangi satu-persatu warga dan menerangkan apa yang akan mereka lakukan. Hasilnya, masyarakat mendukung baik secara moril maupun materil. “Terpaksa kami menemui beberapa donator, karena memang biayanya ternyata terlalu besar,” ujar Dedek.

Selanjutnya dibeberkan bahwa turnamen yang digagas pihaknya ini diikuti 16 tim. “Kami juga heran, inikan turnamen kaki ayam, tapi banyak juga daerah lain yang ikut,” sebut Dedek.

Terkait gebrakan yang dilakukan kelompok pemuda ini, Kepala Lingkungan Aek Siranda Aidil Munthe maupun seorang tokoh masyarakat Teguh mengaku bangga. “Ya kita harus bangga, apalagi yang melaksanakan ini rata-rata usianya baru 23 tahun. Keberanian mereka inilah yang patut kita acungi jempol dan layak mendapat dukungan dari pihak manapun,” sebut mereka bersamaan.

Amatan Sumut Pos, pengakuan keberanian melaksanakan turnamen tersebut ternyata tidak sebanding dengan perlengkapan mereka. Mulai dari pengeras suara hingga teratak panitia menggunakan fasilitas yang baik bahkan mereka memakai wasit yang memiliki sertifikat untuk memimpin pertandingan. Menurut sejumlah panitia lainnya, itu kesemuanya diperoleh dari pinjaman warga sekitar. (jok)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/