31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Akses Kesehatan untuk Atlet Belum Jelas

MEDAN-Para atlet di Sumut cenderung tak memiliki akses terhadap dunia kesehatan. Dengan adanya jaminan kesehatan, paling tidak dapat meningkatkan prestasi pada kegiatan-kegiatan olahraga.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi E DPRD Sumut yang dipimpin langsung Koordinator Komisi E Chaidir Ritonga, dan Ketua Komisi E DPRD Sumut Jhon Hugo Silalahi serta stakeholder dari Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut yang langsung dihadiri Kepala Dinas Chaerul, Selasa (22/1).

Dari hasil rapat, disimpulkan prestasi atlet di Indonesia tidak didukung dengan adanya apresiasi pemerintah. Banyak atlet Indonesia yang berprestasi baik di kancah domestik maupun Internasional. Atlet cenderung diperhatikan ketika masih berprestasi, namun ketika sudah tua, tidak.
Chaidir Ritonga mengungkapkan, seharusnya hal ini tak terjadi. “Apresiasi terhadap atlet harusnya sejak dahulu dilakukan, untuk mensejahterakan mereka agar berprestasi,” tuturnya.

Anggota Komisi E Eddy Rangkuti menyampaikan, jangan waktu mau ada even saja baru atlet diperhatikan. “Seharusnya setiap tahun ada anggaran yang signifikan untuk KONI Sumut yang selama ini menaungi atlet,” ujar politisi PDI Perjuangan itu. Sementara Kepala Dispora Sumut Chaerul, mengungkapkan, harus ada payung hukum untuk mendukung penganggaran untuk atlet-atlet di Sumut. “Kita tidak mungkin berjalan sendiri tanpa ada payung hukum yang membuat kita tidak mampu menyediakan dana untuk menjamin kesehatan mereka (para atlet, red),” katanya.

Sementara undangan yang hadir, dari pihak Rumah Sakit Haji dan Rumah Sakit Adam Malik hanya menyampaikan, menunggu intruksi dari Dinas Kesehatan Sumut. (mag-5)

MEDAN-Para atlet di Sumut cenderung tak memiliki akses terhadap dunia kesehatan. Dengan adanya jaminan kesehatan, paling tidak dapat meningkatkan prestasi pada kegiatan-kegiatan olahraga.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi E DPRD Sumut yang dipimpin langsung Koordinator Komisi E Chaidir Ritonga, dan Ketua Komisi E DPRD Sumut Jhon Hugo Silalahi serta stakeholder dari Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut yang langsung dihadiri Kepala Dinas Chaerul, Selasa (22/1).

Dari hasil rapat, disimpulkan prestasi atlet di Indonesia tidak didukung dengan adanya apresiasi pemerintah. Banyak atlet Indonesia yang berprestasi baik di kancah domestik maupun Internasional. Atlet cenderung diperhatikan ketika masih berprestasi, namun ketika sudah tua, tidak.
Chaidir Ritonga mengungkapkan, seharusnya hal ini tak terjadi. “Apresiasi terhadap atlet harusnya sejak dahulu dilakukan, untuk mensejahterakan mereka agar berprestasi,” tuturnya.

Anggota Komisi E Eddy Rangkuti menyampaikan, jangan waktu mau ada even saja baru atlet diperhatikan. “Seharusnya setiap tahun ada anggaran yang signifikan untuk KONI Sumut yang selama ini menaungi atlet,” ujar politisi PDI Perjuangan itu. Sementara Kepala Dispora Sumut Chaerul, mengungkapkan, harus ada payung hukum untuk mendukung penganggaran untuk atlet-atlet di Sumut. “Kita tidak mungkin berjalan sendiri tanpa ada payung hukum yang membuat kita tidak mampu menyediakan dana untuk menjamin kesehatan mereka (para atlet, red),” katanya.

Sementara undangan yang hadir, dari pihak Rumah Sakit Haji dan Rumah Sakit Adam Malik hanya menyampaikan, menunggu intruksi dari Dinas Kesehatan Sumut. (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/