27 C
Medan
Monday, July 8, 2024

Siap Bantu Polisi Atasi Geng Motor

MEDAN- Bikers Mitra Polri atau BMP menggelar Musyawarah Nasional kedua untuk memilih ketua baru dan merumuskan sejumlah agenda. Di samping itu, mereka juga berharap sinergi dengan Polri semakin baik, termasuk persaudaraan sesama anggota.

Acara yang digelar selama dua hari (23-24/11) di Aula RRI Medan itu berlangsung kekeluargaan dan penuh kegiatan. Hal itu dijelaskan Juheri, Ketua Panitia Munas kemarin. Menurut Juheri, even ini sekaligus pengumuman BMP Sumut menjadi BMP Indonesia. Selama ini BMP sudah berada di Surabaya, Pekanbaru, Jambi dan Padang dan rencananya di Desember akan dibentuk di Semarang.

“BMP akan menjadi BMP Indonesia, karena selama ini sudah mulai meluas di beberapa provinsi. Sumut sebagai awal BMP dibentuk menjadi tempat pendeklarasian BMP Indonesia. Secara otomatis Ketua BMP yang terpilih nanti akan menjadi Ketua BMP Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, mantan ketua BMP Sumut, Ahmad Bengar Harahap menjelaskan tentang kekerasan yang kerap dilakukan geng motor. Ia mengatakan bahwa geng motor hanya perlu pembinaan, yakni diarahkan menjadi biker yang positif.

“Seharusnya diajak eksis melalui pembinaan dalam hal otomotif dan kesibukan-kesibukan dalam bentuk kegiatan atau perlombaan. Apa keinginan dan bakatnya harus disalurkan,” kata Ahmad Bengar yang akrab disapa Abeng itu.

Selama ini karena sudah dicap jelek,  jadi para geng motor ini semakin menjadi terlebih jarang dilibatkan dalam hal-hal positif.

“Ini tugas kita bersama. Kalau BMP belum mampu sepenuhnya karena terkendala biaya. Geng motor ini rata-rata berasal dari anak broken home, belum cukup umur. Sama dengan penyakit kecanduan narkoba. Kalau dibiarkan semakin menjadi. Rehabilitasi kecanduan narkoba ada, kenapa rehabilitasi bikers gak ada,” lanjut pria yang juga Kaprodi Bahasa Jerman Universitas Negeri Medan itu.

“Intinya kami dari BMP siap menjadi partner untuk tertib lalu lintas dan mengatasi kejahatan seperti geng motor ini,” bebernya lagi.

Abeng juga menjelaskan informasi bahwa saat ini ada kelompok geng motor yang sedang membaiat anggota baru. Dan polisi harus lebih jeli sebab lengah sedikit bisa jadi mereka akan beraksi.

“Sekarang konsepnya wait and see, nunggu polisi lengah mereka beraksi, terbukti polisi beberapa kali kan kecolongan,” katanya.

Mengenai Munas BMP yang kedua ini, Abeng mengatakan PR untuk ketua baru adalah merangkai persaudaraan yang selama ini semu. “Hari ini anak bikers pemikirannya senang dan hura-hura, jadi harus diubah dengan mengutamakan konsep persaudaraan,” pungkasnya. (ful)

MEDAN- Bikers Mitra Polri atau BMP menggelar Musyawarah Nasional kedua untuk memilih ketua baru dan merumuskan sejumlah agenda. Di samping itu, mereka juga berharap sinergi dengan Polri semakin baik, termasuk persaudaraan sesama anggota.

Acara yang digelar selama dua hari (23-24/11) di Aula RRI Medan itu berlangsung kekeluargaan dan penuh kegiatan. Hal itu dijelaskan Juheri, Ketua Panitia Munas kemarin. Menurut Juheri, even ini sekaligus pengumuman BMP Sumut menjadi BMP Indonesia. Selama ini BMP sudah berada di Surabaya, Pekanbaru, Jambi dan Padang dan rencananya di Desember akan dibentuk di Semarang.

“BMP akan menjadi BMP Indonesia, karena selama ini sudah mulai meluas di beberapa provinsi. Sumut sebagai awal BMP dibentuk menjadi tempat pendeklarasian BMP Indonesia. Secara otomatis Ketua BMP yang terpilih nanti akan menjadi Ketua BMP Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, mantan ketua BMP Sumut, Ahmad Bengar Harahap menjelaskan tentang kekerasan yang kerap dilakukan geng motor. Ia mengatakan bahwa geng motor hanya perlu pembinaan, yakni diarahkan menjadi biker yang positif.

“Seharusnya diajak eksis melalui pembinaan dalam hal otomotif dan kesibukan-kesibukan dalam bentuk kegiatan atau perlombaan. Apa keinginan dan bakatnya harus disalurkan,” kata Ahmad Bengar yang akrab disapa Abeng itu.

Selama ini karena sudah dicap jelek,  jadi para geng motor ini semakin menjadi terlebih jarang dilibatkan dalam hal-hal positif.

“Ini tugas kita bersama. Kalau BMP belum mampu sepenuhnya karena terkendala biaya. Geng motor ini rata-rata berasal dari anak broken home, belum cukup umur. Sama dengan penyakit kecanduan narkoba. Kalau dibiarkan semakin menjadi. Rehabilitasi kecanduan narkoba ada, kenapa rehabilitasi bikers gak ada,” lanjut pria yang juga Kaprodi Bahasa Jerman Universitas Negeri Medan itu.

“Intinya kami dari BMP siap menjadi partner untuk tertib lalu lintas dan mengatasi kejahatan seperti geng motor ini,” bebernya lagi.

Abeng juga menjelaskan informasi bahwa saat ini ada kelompok geng motor yang sedang membaiat anggota baru. Dan polisi harus lebih jeli sebab lengah sedikit bisa jadi mereka akan beraksi.

“Sekarang konsepnya wait and see, nunggu polisi lengah mereka beraksi, terbukti polisi beberapa kali kan kecolongan,” katanya.

Mengenai Munas BMP yang kedua ini, Abeng mengatakan PR untuk ketua baru adalah merangkai persaudaraan yang selama ini semu. “Hari ini anak bikers pemikirannya senang dan hura-hura, jadi harus diubah dengan mengutamakan konsep persaudaraan,” pungkasnya. (ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/