MEDAN- Pro Duta Deliserdang mulai melakukan pemantapan performa tim demi meraih poin penuh kontra PSP Padang pada laga lanjutan Divisi Utama Liga Prima Indonesia (LPI) di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Deliserdang, Minggu (29/4) mendatang. Semangat anak-anak Kuda Pegasus itu pun kian meninggi.
Apalagi, beberapa pemain pilar siap kembali turun ke lapangan pasca menjalani pemulihan cedera. Diantaranya Suyatno dan Ghozali, dua pemain kunci beda lini yang terpaksa absen karena cedera. Suyatno sudah absen di empat laga Divisi utama maupun Piala Indonesia yang dijalani Pro Duta. Begitupun dengan Ghozali yang absen di tiga laga.
“Sudah tidak ada pemain yang cedera. Ghozali dan Suyatno sudah bisa tampil Minggu nanti,” ujar ketua tim medis Pro Duta, Aan Gustinaz, Kamis (26/4) kemarin.
Tanpa keduanya, Pro Duta memang tak lantas meraih hasil buruk. Terbukti Kuda Pegasus melaju ke babak III Piala Indonesia 2012 usai melewati hadangan Persitara. Begitu juga laga di kompetisi dari dua laga Pro Duta meraih satu kemenangan dan sekali kekalahan.
Namun tak dipungkiri, kehadiran kembali keduanya akan membuat Pro Duta lebih percaya diri. Betapa tidak, Suyatno merupakan andalan di lini belakang sekaligus kapten tim. Sementara Ghozali sangat diandalkan sebagai bomber dengan torehan lima golnya.
Pelatih Pro Duta, Roberto Bianchi pun cukup senang dengan pulihnya kedua pemain ini. “Suyatno sudah tidak ada masalah. Juga Ghozali dan kami menunggu mereka kembali ke lapangan,” kata Beto, sapaan akrabnya.
Selain itu dengan masa persiapan yang panjang pasca menjalani leg kedua Piala Indonesia Beto tak meliburkan skuadnya. Latihan terus digeber di Stadion TD Pardede Jl Medan-Binjai. “Kita terus melakukan latihan sampai mendekati pertandingan, latihan yang diberikan pada pemain masih berupa taktik, teknik dan strategi pemain dalam menghadapi lawan,” lanjut pelatih berpaspor Spanyol itu.
Beto sapaan akrab Bianchi menambahkan selain melakukan pengasahan taktik dan teknik bermain punggawannya. Sentuhan akhir mendekati pertadingan akan diberikan, inilah yang membedakan persiapan yang dilakukan. “Kalau materi selalu sama diberikan, tapi ada sentuhan yang berbeda,” pungkasnya. (mag-18)