30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Matangkan Persiapan Kejurnas PPLP

MEDAN- Ofisial tim sepak bola pelajar Sumatera Utara meminta Menegpora Andi Malarangeng segera mengevaluasi panitia penyelenggara Kejuraan Nasional (Kejurnas) Antar PPLP yang berlangsung di Semarang Jawa Tengah.
Soalnya Sumut menilai Semarang yang bertindak selaku tuan rumah atau panitia penyelenggara belum siap menggelar kejuaraan antar pelajar se-Indonesia. Ini dilihat dari sistem pertandingan yang diterapkan belum sempurna.
Pelatih Kepala Sumatera Utara Safei Pilly mengatakan faktor utama kekalahan tim pelajar Sumutera Utara saat menghadapi Maluku Utara dan tim Papua ditentukan oleh sistem pertandingan dan fasilitas.

“Jika kondisi ini terus berlangsung dan pihak panitia tidak bertindak, tentu Sumut tidak bisa berharap banyak,” bilang Pilly.

Dia melanjutkan wasit selaku pemimpin pertandingan yang seharusnya bertindak  adil, kini tidak adil. Saat melawan tim Papua seharusnya wasit menghadiahkan titik dua belas kepada tim Sumut karena dua kali pemain lawan menjatuhkan tim Sumut di kotak terlarang. Namun wasit menganggap itu sebagai sebuah pelanggaran.

“Tapi mau bilang apa lagi, dengan kondisi seperti ini tentu sangat merugikan pemain dan ofisial Sumatera Utara. Inilah keadaannya, saya tidak menyalahkan sepenuhnya kepada pemain. Para pemain sudah tampil solid,” tutur Safei Pilly.
Ofisial dan pemain Sumatera Utara berharap Menegpora segera melakukan evaluasi terhadap kesiapan panitia penyelenggara menggelar Kejurnas Antar PPLP ini.

“Saya pikir ada indikasi wasit ataupun panitia pelaksana untuk melakukan tindakan tidak fair kepada tim kita. Mungkin mereka beranggapan Sumut telah menjadi juara di Pekan Olahraga Pelajar Nasional sebelumnya. Jadi mereka (panitia pelaksana) tidak menginginkan Sumut kembali menjadi juara di Kejurnas ini. Apalagi dalam kejurnas ini tidak ada batasan usia,” kata Pilly.

Dia berharap, tentunya kejuaraan ini menjadi pengalaman pahit bagi tim sepakbola pelajar Sumatera Utara.  “Ini sebuah pengalaman pahit bagi tim kita. Namun, sebenarnya itu bukan satu alasan tapi karena kondisi sarana dan fasilitas tidak memadai menjadi salah satu faktor tim sepakbola pelajar Sumut tidak berhasil melangkah ke babak berikutnya,” kata Pilly.  Sementara itu, laga terakhir Sumut menghadapi tim pelajar Sumatera Barat berakhir dengan kemenangan tim Sumut dengan skor  akhir 2-0. (omi)

MEDAN- Ofisial tim sepak bola pelajar Sumatera Utara meminta Menegpora Andi Malarangeng segera mengevaluasi panitia penyelenggara Kejuraan Nasional (Kejurnas) Antar PPLP yang berlangsung di Semarang Jawa Tengah.
Soalnya Sumut menilai Semarang yang bertindak selaku tuan rumah atau panitia penyelenggara belum siap menggelar kejuaraan antar pelajar se-Indonesia. Ini dilihat dari sistem pertandingan yang diterapkan belum sempurna.
Pelatih Kepala Sumatera Utara Safei Pilly mengatakan faktor utama kekalahan tim pelajar Sumutera Utara saat menghadapi Maluku Utara dan tim Papua ditentukan oleh sistem pertandingan dan fasilitas.

“Jika kondisi ini terus berlangsung dan pihak panitia tidak bertindak, tentu Sumut tidak bisa berharap banyak,” bilang Pilly.

Dia melanjutkan wasit selaku pemimpin pertandingan yang seharusnya bertindak  adil, kini tidak adil. Saat melawan tim Papua seharusnya wasit menghadiahkan titik dua belas kepada tim Sumut karena dua kali pemain lawan menjatuhkan tim Sumut di kotak terlarang. Namun wasit menganggap itu sebagai sebuah pelanggaran.

“Tapi mau bilang apa lagi, dengan kondisi seperti ini tentu sangat merugikan pemain dan ofisial Sumatera Utara. Inilah keadaannya, saya tidak menyalahkan sepenuhnya kepada pemain. Para pemain sudah tampil solid,” tutur Safei Pilly.
Ofisial dan pemain Sumatera Utara berharap Menegpora segera melakukan evaluasi terhadap kesiapan panitia penyelenggara menggelar Kejurnas Antar PPLP ini.

“Saya pikir ada indikasi wasit ataupun panitia pelaksana untuk melakukan tindakan tidak fair kepada tim kita. Mungkin mereka beranggapan Sumut telah menjadi juara di Pekan Olahraga Pelajar Nasional sebelumnya. Jadi mereka (panitia pelaksana) tidak menginginkan Sumut kembali menjadi juara di Kejurnas ini. Apalagi dalam kejurnas ini tidak ada batasan usia,” kata Pilly.

Dia berharap, tentunya kejuaraan ini menjadi pengalaman pahit bagi tim sepakbola pelajar Sumatera Utara.  “Ini sebuah pengalaman pahit bagi tim kita. Namun, sebenarnya itu bukan satu alasan tapi karena kondisi sarana dan fasilitas tidak memadai menjadi salah satu faktor tim sepakbola pelajar Sumut tidak berhasil melangkah ke babak berikutnya,” kata Pilly.  Sementara itu, laga terakhir Sumut menghadapi tim pelajar Sumatera Barat berakhir dengan kemenangan tim Sumut dengan skor  akhir 2-0. (omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/