Butuh Dukungan Pemerintah
MEDAN-Pada pekan olahraga nasional (PON) XVII lalu kontingen Sumut berhasil menempati peringkat lima besar. Menatap PON XVIII yang akan berlangsung di Riau pada 2012 mendatang, tekad untuk memperbaiki peringkat pun diapungkan.
Salah satu ajang yang dianggap mampu menjadi parameter adalah gelaran Porwil yang berlangsung di Kepulauan Riau, beberapa hari lalu. Sayangnya, di ajang ini kontingen Sumut memperoleh hasil yang mengecewakan dengan menempati peringkat keempat.
Jika kalah dari kontingen Sumatera Selatan dan Sumatera Barat yang memiliki fasilitas olah raga dan SDM yang mumpuni mungkin masih dapat ditolelir. Namun jika dengan Bangka Belitung pun Sumut kalah, masihkan ini sebuah kewajaran?
Minimnya perhatian pemerintah daerah teradap upaya peningkatan prestasi atlet kembali mengapung ke permukaan. Betapa tidak, kota yang di daulat sebagai kota nomor tiga terbesar di Indonesia ini ternyata tidak memiliki fasilitas olahraga yang refresentatif.
Bahkan, khusus untuk cabor sepak bola, Sumut yang dulunya terkenal sebagai gudangnya pemain andal, ternyata tak memiliki stadion yang lolos verifikasi. Imbasnya, para pemain memilih merantau memperkuat klub lain, agar bisa bermain di kasta tertinggi sepak bola nasional.
Tak ingin apa yang terjadi dengan kontingen Sumut di ajang Porwil terjadi pada tim sepak bola Sumut yang berlaga di ajang Pra PON, kemarin (27/6) manejer tim Dr M Nur Rasyid Lubis, Achyar dan Drs Azzam Nasution berharap agar pemerintah daerah provinsi Sumut peduli dengan tim yang baru saja lolos dari babak Pra PON yang berlangsung di Aceh beberapa hari lalu.
Menurut Dr M Nur Rasyid Lubis, tim Pra PON Sumut memiliki potensi untuk berlaga pada PON XVIII mendatang. Ini dibuktikan dengan serangkaian hasil impresif saat mengalahkan tuan rumah Aceh dengan skor 3-1 dan mempecudangi Kepri dengan skor 7-1.
“Praktis di babak Pra PON lalu, selain mampu tampil atraktif, tim Sumut pun merupakan tim yang paling produktif. Jadi, tim ini sungguh memiliki potensi untuk berlaga pada PON XVIII mendatang, apalagi bila pemerintah provinsi memberikan perhatian terhadap tim ini,” bilang pria yang akrab disapa Dr Mamad ini.
Atas dasar itu pula Dr Mamad berpendapat akan lebih baik bila pada babak Pra PON putaran kedua Sumut bertindak sebagai tuan rumah, sehingga peluang untuk lolos dari babak kualifikasi semakin besar. “Maksudnya, jika tampil di kadang lawan saja bisa meraih kemenangan, apalagi bila tampil di hadangan pendukung sendiri,” bilang Dr Mamad.
“Tim itu sudan terbetuk sejak 25 Juli 2010. Dengan rentang waktu yang sedemikian lama, tak diragukan jika tim sangat solid di dalam maupun di luar lapangan. Dengan kondisi tersebut, maka sekaranglah kesempatan terbaik bagi kita untuk lolos ke PON XVIII nanti,” tandas Dr Mamad.
Sementara itu Plt Ketua PSSI Sumut H Idrus Junaidi mengatakan bahwa lolosnya Sumut ke putarana kedua babak Pra PON merupakan buah dari kerja keras para pemain, pelatih dan pengurus yang selama ini telah mengorbankan tenaga, fikiran dan finansial.
“Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih juga beberapa pihak yang telah banyak memberi bantuan. Semoga semua yang telah dilakukan membuahkan hasil maksimal,” timpal Idrus. (jun)