MARKETING SERIES (61)
Sekarang kita bisa beli tiket kereta api dengan mudahnya. Tiket juga bisa dipesan jauh-jauh hari lewat internet. Berdasar survei, ibu-ibu di Indonesia dalam tiga tahun terakhir semakin entrepreneur meski dalam skala kecil-kecilan.
The Body Shop menjemput kemauan para perempuan dengan mendatangi forum kumpul-kumpul entah untuk arisan atau di kantor guna mendemokan produknya.
Di toko-tokonya, The Body Shop menyediakan tempat bagi pembeli untuk mencoba produk yang dipandu langsung oleh ahlinya. Konsep toko seperti ini disebut pulse.
Di Ranch Market orang bisa berbelanja dan langsung makan dan minum di tempat. Di Seven-Eleven pembeli disediakan meja dan kursi lengkap dengan payung tenda dengan tujuan agar orang bisa makan dan minum di halaman terbuka.
Trip Advisor adalah web tempat para traveller yang berkunjung untuk mencari info tempat-tempat wisata. Mereka bisa memberikan komentar terhadap pengalamannya, tapi juga bisa bertransaksi untuk memesan kamar hotel.
Showroom-showroom mobil tempat orang menyervis mobil kini melengkapi diri dengan berbagai alat permainan anak-anak. Contoh masih sangat banyak. Tapi, intinya, ini adalah perubahan bahwa channel sudah menjadi communal activation dan sebaliknya.
Di tempat-tempat penjualan apa pun, kini ada aktivasi komunitas. Sebaliknya, di mana ada komunitas beraktivitas di situlah bisa terjadi channel penjualan.
Ada tiga alasan kenapa harus begitu. Pertama, pada saat ini, orang tidak mau dipaksa pergi ke sebuah channel yang ditunjuk untuk membeli barang. Terutama kalau barang yang dicari memang sifatnya rutin, untuk keperluan sehari-hari. Orang lebih suka membeli barang ketika mereka sedang beraktivitas. Asal yang dijual memang relevan dengan aktivitasnya.
Kedua, orang lebih percaya kepada teman sekomunitas ketimbang salesman. Karena itu, ketika sedang beraktivitas, ada kesempatan bagi orang untuk bertanya dan mengecek kepada teman tentang sesuatu barang. Review atas suatu produk juga selalu menjadi referensi bagi orang lain untuk menentukan jadi membeli atau tidak.
Ketiga, ketika channel penjualan juga diaktifkan, orang akan makin antusias. Dengan demikian, orang tidak merasa hanya melakukan pembelian, tapi juga merasa berkontribusi kepada persoalan di sekitar pembeliannya. Ketika orang merasa berkontribusi, dia akan lebih bersemangat untuk membeli lagi. Karena itu, sense of contribution penting sekali.
Nah, dengan begitu, channel dan communal activation akan menjadi sebuah siklus yang saling memperkuat.
Bagaimana pendapat Anda? (*)