26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Hypnosis dalam Pembelajaran dan Layanan Bimbingan Konseling

Oleh: Hartatiyumi Siregar, S.Pd

Kata hypnosis atau hypnotis sedang naik daun akhir-akhir ini. Namun tanggapan masyarakat tentang hypnosis identik dengan cara yang digunakan, oleh seseorang untuk berbuat tindak kejahatan. Program dan pertunjukan yang sering dilihat di televisi, terkadang membuat masyarakat kurang mengenal dengan baik tentang hypnosis. Sering disalahartikan sebagai ilmu yang dapat memperdayai, menipu dan membodohi seseorang.

Padahal dalam penggunaannya hypnosis merupakan salah satu cara efektif untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan mengubahnya menjadi lebih baik. Hypnosis bukanlah ilmu memanipulasi pikiran, ilmu hitam atau ilmu gaib. Hypnosis adalah aktivitas yang memerlukan kerja sama dan persetujuan antara dua pihak yang berhubungan. Apabila dipahami lebih jauh, hypnotisme adalah kejadian normal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sejak kecil setiap orang telah menghipnotis dirinya sendiri di bawah alam sadarnya dan menjadi kebiasaan hingga dewasa. Kebiasaan terjadi karena sejak kecil pikiran telah dihipnotis (diprogram) untuk melakukan hal-hal yang sama secara rutin. Hypnosis dapat terjadi karena memori yang ada di dalam pikiran diangkat kembali dan diprogram seolah-olah hal tersebut ada dan pasti dikerjakan.

Hypnosis bermanfaat untuk merubah perilaku seseorang untuk menjadi lebih baik dan dapat melakukan hal-hal baik secara sadar, seperti berhenti merokok, menghilangkan rasa takut, cemas, keinginan buruk yang berlebihan, sebagai motivasi atau sugesti, serta yang lainnya.

Proses hypnotis dapat dengan mudah terjadi melalui komunikasi biasa. Contohnya, silahkan tutup mata selama 10 detik dan katakan (berulang-ulang) dalam hati, “ Liburan yang menyenangkan bersama orang-orang tercinta.” Apakah yang terjadi kemudian? Apakah terbayang wajah teman atau keluarga? Jika secara otomatis perasaan anda senang bahkan sampai tersenyum maka artinya anda baru saja berhasil melakukan proses hypnotis ringan.
Sebagai seorang guru, terutama guru pembimbing di sekolah yang selalu melakukan interaksi dan proses komunikasi dengan siswa, dapat menerapkan proses hypnosis dalam memberikan informasi ke pikiran sadar dan alam bawah sadar siswa untuk memahami sebuah nilai dan pemahaman baru, Hal itu akan menambah pemahaman yang telah ada atau mengganti pemahaman yang belum sempurna. Namun kebanyakan para guru masih belum menyadari bahwa proses hypnosis dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Padahal sebenarnya secara tidak mereka sadari mereka terkadang telah melakukan teknik hypnosis dalam proses belajar mengajar.

Teknik hypnosis merupakan teknik komunikasi persuasive dan menekankan pada pemilihan pola bahasa, baik si pemberi informasi maupun penerima informasi. Teknik hypnosis yang dapat digunakan sebagai berikut( Andri Hakim: Hypnosis in Teaching) oleh guru maupun guru pembimbing :
a. Relaxation

Setiap proses belajar mengajar/pemberian informasi sebaiknya dimulai dengan kesan pertama yang menyenangkan. Dengan demikian informasi bisa masuk dengan mudah ke pikiran bawah sadar seseorang.
Untuk menuju ke kondisi relaksasi murid, perlu diperhatikan :

  1. Suasana Kelas
    Kondisi lingkungan hendaknya mendukung suasana belajar sekaligus membuat siswa menjadi rileks. Misalnya kelas dalam keadaan bersih atau kotor, dan lain sebagainya. Bagi guru BK kondisi ruangan BK yang nyaman membuat siswa rileks berada di dalamnya.
  2. Penampilan Mengajar
    Penampilan guru mewakili sikap, kepercayaan diri dan kepribadiannya. Misalnya pakaian yang dikenakan, bau badan, mata telihat kuyu atau mengantuk, dan lain sebagainya. Sebaiknya guru bercermin dahulu sebelum mengajar.
  3. Kalimat pembuka
    Gunakan dan memilih kalimat pembuka yang bisa menenangkan murid, bukan memberikan ketegangan kepada murid. Bagi guru BK terimalah siswa dengan ramah, senyum dan bersahabat.

b. Mind Focus

Sebenarnya pikiran focus bukan sekedar memperhatikan dan mendengar apa yang sedang murid pelajari. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan :

  1. Membangun Perhatian
    Sebelum memulai pembelajaran, guru bisa memulainya dengan berdoa atau menyanyi bersama-sama agar pikiran alam bawah sadar murid tertarik dengan informasi yang akan disampaikan
  2. Membangun Tema
    Tentukan tema yang menarik dalam setiap proses pembelajaran.
  3. Menampilkan Struktur dan Peraturan
    Saat murid mempelajari sesuatu, berikan peta pembelajaran dan peraturan agar alam bawah sadar murid mampu melingkupi apa yang seharusnya menjadi pusat perhatiannya. Seperti tidak ada dering hand phone. Namun perlu diingat bahwa setiap peraturan ada hukuman. Termasuk jika hand phone guru yang berdering
  4. Membangun Hubungan
    Guru yang keras atau over disiplin membuat kondisi murid tidak rileks. Teknik seperti menarik nafas bersama-sama dapat digunakan untuk membangun hubungan.

 

c. Komunikasi Bawah Sadar

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar terjalin komunikasi bawah sadar :

1. Informasikan Hal yang Ingin Guru Sampaikan

Buat Outline tentang apa yang ingin disampaikan

2. Cara Penyampaian dan Cara mengatakan Informasi

Kesalahan dalam berkomunikasi, seperti ketidaksesuaian pola bahasa antara guru dan siswa perlu menjadi perhatian karena pikiran bawah sadar seseorang hanya tertarik terhadap sebuah kesamaan.

3. Kondisi atau situasi

Hindari hal-hal yang bisa menutup jalinan  komunikasi bawah sadar guru dan murid karena kondisi dan situasi kondusif merupakan kunci kesuksesan komunikasi  pikiran bawah sadar. Contoh berbicara terlalu cepat/lambat, menjelekkan murid, humor yang tidak sepantasnya, dan lain-lain.
Ada 9 jenis layanan BK yang diberikan kepada siswa yaitu (1). Layanan Orientasi (2) Layanan Informasi (3) Layanan Konten(4) Layanan Penempatan dan Penyaluran (5) Layanan Konseling Perorangan(6) Layanan Bimbingan Kelompok (7) Layanan Konseling Kelompok (8) Konsultasi (9) Mediasi. Teknik hypnosis di atas dapat digunakan oleh Guru Pembimbing di dalam pemberian layanan BK.

Terutama dalam interaksi dan proses komunikasi pada pelaksanaan pemberian layanan orientasi agar siswa memahami lingkungan yang baru, layanan informasi secara klasikal yang memungkinkan siswa memahami berbagai informasi, layanan konten dalam mengembangkan sikap atau kebiasaan belajar yang baik, layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok sebagai sarana diskusi, layanan konseling individu bagi siswa dalam mengentaskan masalahnya, layanan konsultasi dengan orang tua atau pihak lain yang berhubungan dengan siswa, layanan mediasi bagi siswa yang berselisih paham.

Banyak pemasalahan siswa yang dapat diatasi dengan penggunaan hypnosis. Sebaiknya guru mampu menguasai teknik dashyat hypnosis guna menciptakan magnetisme bagi guru dalam proses belajar mengajar sehingga seorang pendidik akan mampu membantu siswa dalam mengatasi permasalahan belajar dan dirinya  sekaligus mampu memberikan semangat, motivasi, dan inspirasi kepada anak didik. (*)

(Penulis: Guru BK di SMP Negeri 10 Binja dan Wakil Ketua MGBK SMP Kota Binjai)

Oleh: Hartatiyumi Siregar, S.Pd

Kata hypnosis atau hypnotis sedang naik daun akhir-akhir ini. Namun tanggapan masyarakat tentang hypnosis identik dengan cara yang digunakan, oleh seseorang untuk berbuat tindak kejahatan. Program dan pertunjukan yang sering dilihat di televisi, terkadang membuat masyarakat kurang mengenal dengan baik tentang hypnosis. Sering disalahartikan sebagai ilmu yang dapat memperdayai, menipu dan membodohi seseorang.

Padahal dalam penggunaannya hypnosis merupakan salah satu cara efektif untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan mengubahnya menjadi lebih baik. Hypnosis bukanlah ilmu memanipulasi pikiran, ilmu hitam atau ilmu gaib. Hypnosis adalah aktivitas yang memerlukan kerja sama dan persetujuan antara dua pihak yang berhubungan. Apabila dipahami lebih jauh, hypnotisme adalah kejadian normal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sejak kecil setiap orang telah menghipnotis dirinya sendiri di bawah alam sadarnya dan menjadi kebiasaan hingga dewasa. Kebiasaan terjadi karena sejak kecil pikiran telah dihipnotis (diprogram) untuk melakukan hal-hal yang sama secara rutin. Hypnosis dapat terjadi karena memori yang ada di dalam pikiran diangkat kembali dan diprogram seolah-olah hal tersebut ada dan pasti dikerjakan.

Hypnosis bermanfaat untuk merubah perilaku seseorang untuk menjadi lebih baik dan dapat melakukan hal-hal baik secara sadar, seperti berhenti merokok, menghilangkan rasa takut, cemas, keinginan buruk yang berlebihan, sebagai motivasi atau sugesti, serta yang lainnya.

Proses hypnotis dapat dengan mudah terjadi melalui komunikasi biasa. Contohnya, silahkan tutup mata selama 10 detik dan katakan (berulang-ulang) dalam hati, “ Liburan yang menyenangkan bersama orang-orang tercinta.” Apakah yang terjadi kemudian? Apakah terbayang wajah teman atau keluarga? Jika secara otomatis perasaan anda senang bahkan sampai tersenyum maka artinya anda baru saja berhasil melakukan proses hypnotis ringan.
Sebagai seorang guru, terutama guru pembimbing di sekolah yang selalu melakukan interaksi dan proses komunikasi dengan siswa, dapat menerapkan proses hypnosis dalam memberikan informasi ke pikiran sadar dan alam bawah sadar siswa untuk memahami sebuah nilai dan pemahaman baru, Hal itu akan menambah pemahaman yang telah ada atau mengganti pemahaman yang belum sempurna. Namun kebanyakan para guru masih belum menyadari bahwa proses hypnosis dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Padahal sebenarnya secara tidak mereka sadari mereka terkadang telah melakukan teknik hypnosis dalam proses belajar mengajar.

Teknik hypnosis merupakan teknik komunikasi persuasive dan menekankan pada pemilihan pola bahasa, baik si pemberi informasi maupun penerima informasi. Teknik hypnosis yang dapat digunakan sebagai berikut( Andri Hakim: Hypnosis in Teaching) oleh guru maupun guru pembimbing :
a. Relaxation

Setiap proses belajar mengajar/pemberian informasi sebaiknya dimulai dengan kesan pertama yang menyenangkan. Dengan demikian informasi bisa masuk dengan mudah ke pikiran bawah sadar seseorang.
Untuk menuju ke kondisi relaksasi murid, perlu diperhatikan :

  1. Suasana Kelas
    Kondisi lingkungan hendaknya mendukung suasana belajar sekaligus membuat siswa menjadi rileks. Misalnya kelas dalam keadaan bersih atau kotor, dan lain sebagainya. Bagi guru BK kondisi ruangan BK yang nyaman membuat siswa rileks berada di dalamnya.
  2. Penampilan Mengajar
    Penampilan guru mewakili sikap, kepercayaan diri dan kepribadiannya. Misalnya pakaian yang dikenakan, bau badan, mata telihat kuyu atau mengantuk, dan lain sebagainya. Sebaiknya guru bercermin dahulu sebelum mengajar.
  3. Kalimat pembuka
    Gunakan dan memilih kalimat pembuka yang bisa menenangkan murid, bukan memberikan ketegangan kepada murid. Bagi guru BK terimalah siswa dengan ramah, senyum dan bersahabat.

b. Mind Focus

Sebenarnya pikiran focus bukan sekedar memperhatikan dan mendengar apa yang sedang murid pelajari. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan :

  1. Membangun Perhatian
    Sebelum memulai pembelajaran, guru bisa memulainya dengan berdoa atau menyanyi bersama-sama agar pikiran alam bawah sadar murid tertarik dengan informasi yang akan disampaikan
  2. Membangun Tema
    Tentukan tema yang menarik dalam setiap proses pembelajaran.
  3. Menampilkan Struktur dan Peraturan
    Saat murid mempelajari sesuatu, berikan peta pembelajaran dan peraturan agar alam bawah sadar murid mampu melingkupi apa yang seharusnya menjadi pusat perhatiannya. Seperti tidak ada dering hand phone. Namun perlu diingat bahwa setiap peraturan ada hukuman. Termasuk jika hand phone guru yang berdering
  4. Membangun Hubungan
    Guru yang keras atau over disiplin membuat kondisi murid tidak rileks. Teknik seperti menarik nafas bersama-sama dapat digunakan untuk membangun hubungan.

 

c. Komunikasi Bawah Sadar

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar terjalin komunikasi bawah sadar :

1. Informasikan Hal yang Ingin Guru Sampaikan

Buat Outline tentang apa yang ingin disampaikan

2. Cara Penyampaian dan Cara mengatakan Informasi

Kesalahan dalam berkomunikasi, seperti ketidaksesuaian pola bahasa antara guru dan siswa perlu menjadi perhatian karena pikiran bawah sadar seseorang hanya tertarik terhadap sebuah kesamaan.

3. Kondisi atau situasi

Hindari hal-hal yang bisa menutup jalinan  komunikasi bawah sadar guru dan murid karena kondisi dan situasi kondusif merupakan kunci kesuksesan komunikasi  pikiran bawah sadar. Contoh berbicara terlalu cepat/lambat, menjelekkan murid, humor yang tidak sepantasnya, dan lain-lain.
Ada 9 jenis layanan BK yang diberikan kepada siswa yaitu (1). Layanan Orientasi (2) Layanan Informasi (3) Layanan Konten(4) Layanan Penempatan dan Penyaluran (5) Layanan Konseling Perorangan(6) Layanan Bimbingan Kelompok (7) Layanan Konseling Kelompok (8) Konsultasi (9) Mediasi. Teknik hypnosis di atas dapat digunakan oleh Guru Pembimbing di dalam pemberian layanan BK.

Terutama dalam interaksi dan proses komunikasi pada pelaksanaan pemberian layanan orientasi agar siswa memahami lingkungan yang baru, layanan informasi secara klasikal yang memungkinkan siswa memahami berbagai informasi, layanan konten dalam mengembangkan sikap atau kebiasaan belajar yang baik, layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok sebagai sarana diskusi, layanan konseling individu bagi siswa dalam mengentaskan masalahnya, layanan konsultasi dengan orang tua atau pihak lain yang berhubungan dengan siswa, layanan mediasi bagi siswa yang berselisih paham.

Banyak pemasalahan siswa yang dapat diatasi dengan penggunaan hypnosis. Sebaiknya guru mampu menguasai teknik dashyat hypnosis guna menciptakan magnetisme bagi guru dalam proses belajar mengajar sehingga seorang pendidik akan mampu membantu siswa dalam mengatasi permasalahan belajar dan dirinya  sekaligus mampu memberikan semangat, motivasi, dan inspirasi kepada anak didik. (*)

(Penulis: Guru BK di SMP Negeri 10 Binja dan Wakil Ketua MGBK SMP Kota Binjai)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/