Oleh: Drs Rivai Nasution MM
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu Selatan (Labusel), Provinsi Sumatera Utara, adalah salah satu kabupaten dari hasil pemekaran yang merupakan amanah Undang-undang Nomor 22 Tahun 2008 tertanggal 21 Juli 2008. Di mana tujuan dari pemekaran itu sendiri, sebagaimana yang tertuang dalam peraturan dan perundang-undangan, yakni mendapatkan status yang lebih tinggi dan meningkatkan pembangunan daerah.
Pemekaran daerah/wilayah juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui: Percepatan pelayanan kepada masyarakat, percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah. Peningkatan keamanan dan ketertiban, peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.
Dengan demikian, pada prinsipnya, pemekaran wilayah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan meningkatkan dan mempercepat pelayanan, demokrasi, perekonomian daerah, pengelolaan potensi daerah, keamanan dan ketertiban, hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.
Dan pada hakekat tujuan pemekaran wilayah itu sebagai upaya peningkatan sumber daya berkelanjutan, meningkatkan keserasian dan perkembangan antar sektor, memperkuat integrasi nasional.
Untuk mencapai tujuan itu semua, perlu adanya peningkatkan kualitas sumber daya aparatur di segala bidang. Karenanya, peran sumber daya manusia diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat serta mendukung dalam pengembangan wilayah didaerah.
Kepemimpinan Labusel
Dua periode kepemimpinan Bupati Wildan Aswan Tanjung, telah mengantarkan pemerintahan berjalan sesuai tatanan birokrasi pemerintahan di satu kabupaten yang baru lahir pascapemekaran. Dan hampir satu periode kepemimpinan Edimin – Fadli, telah berusaha melakukan pembangunan insfrastruktur dan melakukan terobosan-terobosan kepemerintah pusat untuk menggali peluang-peluang investasi dari kementerian maupun dunia usaha lainnya. Namun perjuangan tidaklah seperti membalik telapak tangan. Perlu proses dan waktu yang panjang untuk melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat.
Iklab Raya, Penggagas Pemekaran
Dengan tidak menafikan peranan dari seluruh tim yang berjuang dalam mewujudkan pemekaran, peranan organisasi Ikatan Keluarga Labuhanbatu (Iklab) -sekarang disebut Iklab Raya- saat itu di bawah Komando Alm H Abdul Wahab Dalimunthe SH, sangat memegang peranan penting dalam sejarah terwujudnya pemekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi tiga kabupaten. Yaitu Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, dan Labuhanbatu Utara.
Bertepatan hari ini, tanggal 21 Juli 2024, Pemkab Labusel akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16. Tentu perlu kita mengevaluasi, sejauh manakah program pembangunan yang telah berjalan. Apakah sudah sesuai harapan dari para sesepuh dan tokoh-tokoh yang berjuang untuk memekarkan Kabupaten Labusel yang kita cintai ini? Tentu menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Edimin-Fadli pada periode ini, masih tersisa PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan Bupati H Edimin dan Wakil Bupati H Ahmad Padli Tanjung. Antara lain, masalah infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik yang perlu ditingkatkan, terutama menyangkut kepentingan orang banyak.
Setidaknya, ada beberapa harapan yang dinantikan dari kepemimpinan Bupati Labusel saat ini, sebagai wujud visi misi serta program dan janji politik ketika Pilkada beberapa waktu lalu. Duet H Edimin dan Ahmad Padli Tanjung yang memiliki latar belakang pebisnis dan ulama, telah cukup memadai dalam merancang pembangunan di Labusel.
Hadirnya sosok H Edimin, seorang pengusaha sukses ternama di sektor perkebunan, tentu berani mengambil kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Terlebih, beliau tergolong pengusaha yang peduli terhadap dunia pendidikan terutama mengayomi masyarakat yang kurang mampu.
Di sisi lain, sosok H Ahmad Padli Tanjung sebagai seorang ulama, diharapkan mampu memberikan pencerahan nilai-nilai agama dan akhlakul karimah di tengah-tengah masyarakat, dapat memberikan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Program pembangunan yang telah disetujui melalui tahapan Musrembang, baik di tingkat kecamatan dan kabupaten, setidaknya telah mendapat dukungan penuh oleh legislatif (hubungan yang harmonis antara pemkab dengan DPRD dengan tidak saling bersinggungan satu dengan lainnya, hal ini sangat mendorong laju pertumbuhan pembangunan).
Kita sebagai putra daerah merasa terpanggil untuk mengambil peranan dalam mengawal pembangunan agar sesuai harapan. Labusel yang cukup dikenal sebagai daerah “petro dollar”, janganlah hanya selogan semata, akan tetapi melalui potensi daerah yang andal, mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Menyambut Pilkada Labusel
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, kita akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah secara serentak di Indonesia, termasuk di Kabupaten Labusel. Masyarakat diminta harus benar- objektif dalam menjatuhkan pilihannya ( tidak seperti memilih kucing di dalam karung). Karena, apabila kita salah dalam menentukan pilihan, maka kita yang akan merasakan akibatnya selama lima tahun ke depannya.
Jangan tergiur dengan janji-janji politik, diiming-iming dengan harapan-harapan palsu. Akan tetapi, pilihlah menurut kata hatimu tanpa harus menerima money politic yang lagi trend di masayakat saat ini.
Pemberdayaan potensi daerah salah satu ide cemerlang yang harus terus disuarakan. Labusel yang dikenal dengan daerah perkebunan kelapa sawit dan karet, adalah sebagai sumber penghasilan utama penduduknya. Namun, harga sawit dan karet yang terus berfluktuasi sangat meresahkan masyarakat.
Ketika harga naik, masyarakat merasa senang dan berleha-leha. Ketika harga turun, masyarakat resah menjerit tak ketulungan. Haruskah demikian?
Saran untuk Dipertimbangkan
Sepertinya, pemerintah harus memberikan pencerahan kepada masyarakat dengan menciptakan usahausaha pendampingan tanpa harus terpusat kepada sawit dan karet semata. Ada beberapa saran yang mungkin perlu dipertimbangkan.
1. Pembangunan Infrastruktur jalan yang rusak maupun yang belum selesai harus segera dituntaskan untuk memudahkan akses penghubung ke dunia usaha, sektor kesehatan dan sektor pendidikan., terutama jalan-jalan by pass sebagai jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan di inti kota.
2. Mendudukkan aparatur yang andal, berkualitas, serta memiliki kompetensi di bidang tugasnya, sehingga mampu menyusun program prioritas yang lebih diutamakan pada pelaksanaannya dan menguasai wilayah serta wawasan yang luas.
3. Melakukan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota di dalam negeri yang bertujuan untuk saling tukar informasi, ilmu dan tekhnologi.
4. Melakukan kerjasama dengan kota di luar negeri yang sepadan dengan potensi daerahnya masing-masing dan dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.
5. Mendirikan badan-badan usaha milik daerah yang mampu mendatangkan PAD seperti peningkatan Usaha Kecil Menengah (UKM), sektor pariwisata seperti revitalisasi Istana Bahran Kotapinang yang paling potensi dijadikan sebagai icon labusel, PDAM serta sektor industri lainnya.
6. Memprioritaskan pemberdayaan putra-putri daerah dalam struktur jabatan dan pekerjaan jika masih ada kompetensi untuk itu.
7.Mengadakan kordinasi dan konsultasi bagi para senior, putra daerah yang telah berpengalaman di pemerintahan, akademisi, praktisi, dan politisi, serta tim pemekaran yang berjuang dalam mewujudkan pemekaran.
Akhirnya, selamat HUT Pemkab Labusel yang ke-16 dan selamat kepada Bupati H Edimin dan Wakil Bupati H Ahmad Fadli Tanjung, semoga tetap semangat dan solid melakukan perobahan yang berkemajuan di Labusel. Semoga… (*)
* Penulis adalah Mantan Sekretaris Panitia Pendukung Proses Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu (P5KLB) dan Ketua Umum Iklab Raya.